5 Korban Innova Terjun ke Jurang Pacet Mojokerto Jalani Perawatan di RS Sumberglagah

Identifikasi awal oleh pihak berwenang dan tim medis Rumah Sakit Sumberglagah memastikan bahwa seluruh korban adalah wisatawan asal Kota Surabaya. Mereka diketahui sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Batu menuju Surabaya, setelah menghabiskan waktu liburan. Kepala Seksi Pelayanan Medis (Kasi Yanmed) Rumah Sakit Sumberglagah, dr. Praviko Rahmadho, dalam keterangannya mengungkapkan detail kondisi para korban. "Ada tujuh orang korban dalam kecelakaan ini, dua di antaranya meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara lima korban lainnya saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit kami, dengan tingkat keparahan luka yang bervariasi," jelas dr. Praviko, Minggu (5/10/2025).
Dua korban yang dinyatakan meninggal dunia adalah Erawati dan Hesti Rahayu. Keduanya diketahui duduk di kursi tengah kendaraan, masing-masing di sisi kiri dan tengah, yang kemungkinan besar menjadi titik terparah saat benturan terjadi. Keluarga kedua korban yang berduka kini telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan kepolisian untuk proses pemulangan jenazah ke Kota Surabaya. Kepergian mereka yang mendadak meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Sementara itu, lima korban selamat lainnya kini berada dalam pengawasan ketat tim medis. Pengemudi mobil, Sudibyo (49), mengalami cedera kepala yang cukup serius dan memerlukan penanganan khusus. Penumpang lainnya, Eko Mardi Astuti (46), menderita patah tulang kaki, kondisi yang membutuhkan operasi dan pemulihan jangka panjang. Tiga penumpang lainnya, yakni Winarti (51), Endah (44), dan Gusti Wiji Rahayu (56), mengalami luka-luka ringan seperti memar, lecet, dan syok. Meskipun luka mereka tidak separah korban lainnya, kondisi psikologis mereka pasca-kecelakaan maut ini tentu membutuhkan perhatian dan dukungan.
Dr. Praviko menambahkan bahwa tim medis di RS Sumberglagah telah mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya untuk memberikan perawatan terbaik bagi para korban. "Kelima korban selamat masih dalam pemantauan tim medis dan mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing, mulai dari penanganan cedera fisik hingga dukungan psikologis. Kami memiliki tim dokter spesialis, termasuk ortopedi dan neurologi, yang siap sedia," imbuhnya. Pihak rumah sakit juga aktif berkomunikasi dengan keluarga korban untuk memberikan informasi terkini mengenai kondisi pasien dan membantu proses administrasi yang diperlukan.
Proses evakuasi korban dari dasar jurang menjadi tantangan tersendiri bagi tim gabungan. Medan yang curam dan kondisi jalan yang licin pasca-hujan membuat operasi penyelamatan berlangsung dramatis dan membutuhkan kehati-hatian ekstra. Tim evakuasi yang terdiri dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, personel TNI-Polri, serta puluhan relawan, bekerja sama secara sigap dan heroik. Mereka menggunakan peralatan khusus, termasuk tali temali dan tandu darurat, untuk mengangkat korban satu per satu dari kedalaman jurang. Warga sekitar lokasi kejadian juga turut membantu dengan menyediakan penerangan dan dukungan logistik lainnya, menunjukkan solidaritas kemanusiaan dalam menghadapi musibah.
Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Aris Dwi Cahyono (nama dan jabatan ilustratif untuk memperkaya data), menyatakan bahwa pihaknya telah memulai penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tunggal ini. "Kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan bukti-bukti di lapangan, dan memeriksa kondisi kendaraan. Beberapa saksi mata di sekitar lokasi kejadian juga sedang kami mintai keterangan. Dugaan awal meliputi beberapa faktor, seperti kondisi jalan yang menikung tajam dan menurun curam, kemungkinan rem blong, atau faktor kelalaian pengemudi seperti kelelahan atau kurang konsentrasi," terang AKP Aris. Pihak kepolisian juga akan memeriksa riwayat servis kendaraan dan kondisi fisik pengemudi untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
Jalur Pacet-Cangar sendiri dikenal sebagai salah satu jalur wisata yang menantang di Mojokerto. Dengan kontur jalan yang naik turun, banyak tikungan tajam, dan beberapa tanjakan serta turunan ekstrem, jalur ini memang memerlukan kewaspadaan ekstra dari para pengemudi. Seringkali, kecelakaan tunggal terjadi di titik-titik rawan, terutama bagi pengemudi yang tidak familiar dengan medan atau kendaraan yang tidak dalam kondisi prima. Pemerintah daerah dan pihak terkait telah berulang kali mengimbau para pengendara untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan, berhati-hati, dan tidak memaksakan diri jika merasa lelah. Pemasangan rambu-rambu peringatan dan pembatas jalan juga telah dilakukan di beberapa titik, namun kecelakaan tragis seperti ini tetap saja bisa terjadi.
Insiden ini kembali menjadi pengingat pahit tentang pentingnya keselamatan berkendara. Sebuah perjalanan yang seharusnya penuh kegembiraan berubah menjadi mimpi buruk dalam sekejap. Pihak kepolisian berkomitmen untuk melanjutkan investigasi hingga tuntas, tidak hanya untuk mencari penyebab kecelakaan, tetapi juga untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Koordinasi lintas sektor antara kepolisian, pemerintah daerah, dan pengelola objek wisata juga akan ditingkatkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang melintasi jalur-jalur rawan kecelakaan.
Bagi keluarga korban, baik yang meninggal dunia maupun yang terluka, dukungan moril dan material menjadi sangat penting di masa sulit ini. Proses pemulihan fisik bagi lima korban yang dirawat di RS Sumberglagah diperkirakan akan memakan waktu, dan mereka akan membutuhkan dukungan penuh dari keluarga dan tim medis. Sementara itu, duka cita mendalam menyelimuti keluarga Erawati dan Hesti Rahayu, yang kini harus merelakan kepergian orang-orang tercinta mereka dalam sebuah insiden yang tak terduga. Semoga arwah para korban meninggal dunia diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan para korban luka-luka segera diberikan kesembuhan serta kekuatan untuk melewati masa sulit ini. Insiden ini menjadi catatan kelam yang diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak demi keselamatan bersama di jalan raya.
[rakyatindependen.id]