Ratusan Relawan Baguss Jatim Bersih-bersih Sisa Kebakaran Grahadi

Ratusan relawan yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri (Baguss) Jawa Timur menunjukkan aksi nyata kepedulian terhadap cagar budaya dengan melakukan pembersihan menyeluruh di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada hari Minggu, 7 September 2025. Aksi ini merupakan respons terhadap kerusakan yang terjadi akibat kebakaran yang diduga disebabkan oleh oknum massa pendemo beberapa waktu lalu. Kegiatan bersih-bersih ini dimulai sejak pukul 08.00 pagi dan direncanakan berlangsung hingga malam hari, dengan fokus pada lima ruangan yang terdampak paling parah di sisi Barat Gedung Grahadi.
Ruang-ruang yang menjadi sasaran pembersihan meliputi ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak; ruang kerja Kepala Biro Umum, Yanuar Rachmadi; ruang protokoler; ruang Kepala Bagian Rumah Tangga beserta stafnya; serta gudang milik Biro Umum. Pemilihan ruang-ruang ini didasarkan pada tingkat kerusakan dan urgensi untuk segera dipulihkan agar aktivitas pemerintahan dapat kembali berjalan normal.
Kegiatan bersih-bersih ini bukan hanya sekadar aksi sukarela, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menunjukkan komitmen Baguss Jatim dalam menjaga dan melestarikan warisan sejarah dan budaya Jawa Timur. Kehadiran para relawan dari berbagai pesantren di Jawa Timur menjadi simbol persatuan dan kepedulian terhadap aset bangsa yang memiliki nilai historis tinggi.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, I Nyoman Gunadi; Ketua Barisan Gus dan Santri (Baguss) Jatim, Gus Zakariah; Sekretaris Baguss Jatim, Gus Mohaimin; Sekjen Baguss Pusat, Gus Yusuf Hidayat; dan KH Hakim Rofiqi, Ketua Baguss Kabupaten Bojonegoro. Kehadiran para tokoh ini memberikan dukungan moral dan motivasi bagi para relawan, serta menunjukkan sinergi antara organisasi masyarakat, pemerintah, dan tokoh agama dalam menjaga aset bangsa.
Gus Mohaimin, Sekretaris Baguss Jatim, menyampaikan bahwa ada 117 relawan yang terlibat dalam kegiatan bersih-bersih ini. Para relawan ini berasal dari berbagai pesantren di Jawa Timur, yang mewakili semangat santri untuk menjaga kelestarian gedung bersejarah Grahadi. Gus Mohaimin menekankan bahwa santri memiliki akhlak yang baik dan rasa cinta terhadap tanah air, sehingga terpanggil untuk membersihkan gedung yang pernah diperjuangkan oleh para pahlawan.
"Kami hadir pada hari Minggu ini. Kami terpanggil secara hati nurani untuk membersihkan gedung yang pernah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan yang dulu, yang membuat Indonesia menjadi merdeka. Kecintaan kepada tanah air adalah sebagian dari iman. Itu yang dikumandangkan oleh para kiai-kiai sepuh Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan lainnya," ujar Gus Mohaimin.
Gus Mohaimin menambahkan bahwa 117 relawan tersebut terdiri dari 17 pengasuh pondok pesantren yang juga merupakan pengurus Baguss, serta 100 santriwan dan santriwati. Kehadiran para pengasuh pondok pesantren menunjukkan komitmen mereka dalam mendidik santri untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan warisan budaya.
Kegiatan bersih-bersih ini tidak hanya melibatkan pembersihan fisik, tetapi juga pengamanan aset-aset sejarah yang ada di Gedung Grahadi. Tim ahli cagar budaya turut hadir untuk mendampingi para santri dalam membersihkan dan mengamankan aset-aset bersejarah, seperti paku, genteng, dan benda-benda lain yang memiliki nilai sejarah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa nilai perjuangan para pahlawan Indonesia tetap terjaga.
"Hari ini kami ingin tuntaskan sampai nanti malam. Ini karena besok harus dilakukan pemeliharaan lanjutan oleh Dinas PU Cipta Karya Pemprov Jatim. Di sini juga hadir Pak Nyoman selaku kepala dinas yang mendampingi para santri, ada juga dari tim ahli cagar budaya. Sehingga, kita bukan hanya membersihkan, tapi mengamankan. Aset-aset yang ada di gedung ini termasuk aset sejarah. Baik paku, genteng dan seterusnya karena banyak yang tertimbun, tapi Alhamdulillah banyak aset-aset sejarah cagar budaya masih terlindungi dan tidak mengurangi nilai perjuangan para pahlawan Indonesia," pungkas Gus Mohaimin.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, I Nyoman Gunadi, mengapresiasi inisiatif Baguss Jatim dalam melakukan pembersihan Gedung Grahadi. Ia mengatakan bahwa pemerintah provinsi Jawa Timur sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya.
"Kami sangat berterima kasih kepada Baguss Jatim yang telah berinisiatif untuk membersihkan Gedung Grahadi. Ini adalah contoh yang baik bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk peduli terhadap warisan budaya," ujar I Nyoman Gunadi.
I Nyoman Gunadi menambahkan bahwa Dinas PU Cipta Karya Pemprov Jatim akan segera melakukan pemeliharaan lanjutan terhadap Gedung Grahadi setelah kegiatan bersih-bersih selesai. Pemeliharaan ini meliputi perbaikan kerusakan akibat kebakaran, pengecatan ulang, dan penataan interior.
Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan oleh Baguss Jatim ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat umum. Banyak warga Surabaya yang memberikan apresiasi atas aksi kepedulian para santri terhadap Gedung Grahadi. Mereka berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Jawa Timur.
Gedung Negara Grahadi sendiri merupakan salah satu bangunan bersejarah di Surabaya yang memiliki nilai historis tinggi. Gedung ini menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, termasuk perjuangan kemerdekaan. Grahadi juga sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara penting kenegaraan dan pemerintahan.
Keberadaan Gedung Grahadi sebagai cagar budaya harus dijaga dan dilestarikan agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh Baguss Jatim ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian Gedung Grahadi, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan warisan budaya.
Selain melakukan pembersihan fisik, para relawan Baguss Jatim juga melakukan doa bersama di Gedung Grahadi. Doa bersama ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi Jawa Timur, serta agar Gedung Grahadi dapat terus menjadi simbol persatuan dan kemajuan bangsa.
Kegiatan bersih-bersih Gedung Grahadi oleh Baguss Jatim ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi masyarakat lainnya untuk melakukan hal serupa. Dengan adanya sinergi antara organisasi masyarakat, pemerintah, dan masyarakat umum, warisan budaya Indonesia dapat terus dijaga dan dilestarikan.
Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap warisan budaya yang ditunjukkan oleh Baguss Jatim patut diapresiasi dan dijadikan contoh. Aksi ini membuktikan bahwa santri tidak hanya pandai dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan warisan budaya.
Kegiatan bersih-bersih Gedung Grahadi ini juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan cagar budaya. Cagar budaya merupakan aset bangsa yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi, sehingga harus dijaga dan dilestarikan agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap warisan budaya dan tergerak untuk ikut serta dalam upaya pelestariannya. Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih besar terhadap kegiatan-kegiatan pelestarian cagar budaya, sehingga warisan budaya Indonesia dapat terus terjaga dan lestari.
Aksi bersih-bersih Gedung Grahadi oleh Baguss Jatim ini merupakan contoh nyata bagaimana semangat gotong royong dan kepedulian terhadap warisan budaya dapat diwujudkan dalam tindakan nyata. Semoga aksi ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia, demi kemajuan bangsa dan negara.
Sebagai penutup, kegiatan bersih-bersih Gedung Grahadi oleh Baguss Jatim ini merupakan wujud nyata dari kecintaan terhadap tanah air dan kepedulian terhadap warisan budaya. Aksi ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi masyarakat luas, serta diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang. Merdeka!