Sidoarjo Bergerak Cepat: 6.750 Ton Beras SPHP Siap Banjiri Pasar, 5 Kg Hanya Rp55 Ribu Mulai 17 September 2025

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmennya yang kuat dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya beras, melalui penyelenggaraan Operasi Pasar Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara masif. Dimulai pada Rabu, 17 September 2025, inisiatif strategis ini menargetkan penyaluran beras SPHP sebanyak 6.750 ton kepada masyarakat Sidoarjo, sebuah langkah proaktif untuk meredam potensi gejolak harga dan memastikan ketersediaan komoditas pokok di tengah-tengah masyarakat. Operasi pasar ini menjadi angin segar bagi ribuan keluarga, mengingat harga beras kemasan 5 kilogram SPHP hanya dibanderol Rp55 ribu, jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran yang saat ini dapat mencapai Rp60 ribu untuk volume yang sama. Selisih harga sebesar Rp5.000 per kemasan ini, meskipun terlihat kecil, memiliki dampak signifikan terhadap daya beli masyarakat, terutama bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah yang sangat sensitif terhadap fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Sidoarjo akan menjadi titik distribusi vital dalam operasi pasar ini. Tim khusus dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo telah disiapkan untuk berkeliling ke 24 desa/kelurahan setiap harinya. Setiap kunjungan akan membawa serta 600 sak beras kemasan 5 kilogram, yang setara dengan 3 ton beras per lokasi. Mekanisme distribusi yang terstruktur ini dirancang untuk memastikan pemerataan akses dan efisiensi penyaluran. Penjualan beras SPHP akan dipusatkan di balai desa/kelurahan masing-masing, mengikuti jadwal yang telah dikoordinasikan dan disampaikan secara transparan kepada pemerintah desa setempat. Pendekatan ini tidak hanya memudahkan masyarakat untuk mendapatkan beras murah di dekat tempat tinggal mereka, tetapi juga memperkuat peran pemerintah desa sebagai ujung tombak pelayanan publik di tingkat lokal.
Bupati Sidoarjo, H. Subandi, dalam arahannya, menekankan pentingnya sinergi antara seluruh elemen pemerintahan daerah untuk mensukseskan operasi pasar ini. Ia meminta dukungan penuh dari pihak kecamatan dan pemerintah desa/kelurahan, mengingat urgensi dan dampak positifnya bagi masyarakat luas. Bupati Subandi juga menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program SPHP pemerintah pusat yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Ini mengindikasikan bahwa upaya Pemkab Sidoarjo merupakan bagian integral dari strategi nasional untuk menjaga ketahanan pangan dan menstabilkan ekonomi mikro di seluruh Indonesia. Keberhasilan operasi pasar di Sidoarjo akan menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian tujuan besar pemerintah pusat dalam mewujudkan ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau.
Dalam rapat koordinasi melalui platform daring di CoC Sidoarjo pada Selasa, 16 September 2025, Bupati Subandi menyampaikan pesan yang lugas dan penuh harap kepada seluruh camat dan kepala desa/kelurahan. “Tolong perhatiannya karena ini program dari pusat dari presiden pak Prabowo, mari bersama-sama berperan mensukseskannya, kalau pendistribusian beras ini selesai, saya yakin masyarakat Sidoarjo tidak akan kekurangan beras,” tegas Bupati Subandi. Pernyataan ini bukan hanya seruan, melainkan sebuah visi strategis untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat Sidoarjo, khususnya beras, dapat terpenuhi dengan baik. Komitmen Bupati Subandi mencerminkan pemahaman mendalam tentang pentingnya ketahanan pangan sebagai fondasi stabilitas sosial dan ekonomi di wilayahnya.
Hingga saat ini, realisasi penyaluran beras SPHP di Sidoarjo telah mencapai 1.592 ton. Angka ini menunjukkan progres awal yang positif, namun masih menyisakan pekerjaan besar. Sebanyak 5.158 ton beras lainnya masih siap didistribusikan kepada masyarakat. Untuk memastikan proses pendistribusian berjalan lancar, tepat sasaran, dan bebas dari praktik penyelewengan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo tidak bekerja sendiri. Pemkab telah menggandeng Polresta Sidoarjo dan Kodim 0816 Sidoarjo untuk memberikan dukungan penuh. Keterlibatan aparat keamanan ini sangat krusial, tidak hanya untuk pengamanan jalur distribusi, tetapi juga untuk mencegah praktik penimbunan atau penjualan kembali dengan harga yang lebih tinggi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sinergi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan distribusi yang aman, transparan, dan akuntabel.
Bupati Subandi juga menyampaikan imbauan khusus yang menunjukkan tingkat kepeduliannya terhadap efektivitas program ini. “Biar beras ini segera terjual habis, saya mohon kepala desa bersama perangkat desanya juga sama dengan ASN pemerintah daerah untuk ikut membeli beras SPHP dan ikut berpartisipasi menjualnya kepada masyarakat,” pintanya. Permintaan ini memiliki makna ganda: pertama, sebagai bentuk dukungan nyata dari aparatur pemerintah terhadap program ini, sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat. Kedua, dengan ikut membeli dan membantu menjual, para kepala desa dan ASN dapat mempercepat perputaran stok beras, memastikan bahwa beras SPHP segera sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan. Ini juga membangun rasa kepercayaan dan kebersamaan antara pemerintah dan warganya dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo, Widiyantoro Basuki, memberikan rincian lebih lanjut mengenai pelaksanaan teknis operasi pasar ini. Ia menjelaskan bahwa operasi pasar atau gerakan pangan murah ini akan dilaksanakan mulai Rabu, 17 September 2025, setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Penjualan dijadwalkan berlangsung tanpa henti hingga 22 September 2025, termasuk pada hari Sabtu dan Minggu (20–21 September 2025). Konsistensi jadwal ini menunjukkan keseriusan Pemkab Sidoarjo untuk memaksimalkan penyaluran beras dalam waktu sesingkat mungkin, bahkan dengan mengorbankan hari libur. Disperindag telah menyiapkan logistik dan personel yang memadai untuk memastikan kelancaran operasi harian.
Widiyantoro Basuki, yang akrab disapa Wiwid, juga menaruh harapan besar kepada pemerintah desa. Ia berharap pemerintah desa dapat mensosialisasikan jadwal penjualan beras SPHP di wilayah masing-masing secara efektif, serta menyiapkan tempat penataan dan lokasi penjualan yang representatif di balai desa. Peran aktif pemerintah desa dalam menyebarkan informasi menjadi kunci agar seluruh warga mengetahui kapan dan di mana mereka bisa mendapatkan beras murah ini. Selain itu, persiapan lokasi yang memadai juga akan membantu dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat saat bertransaksi. “Target kami beras harus habis setiap hari,” paparnya usai mendampingi bupati zoom meeting terkait operasi pasar beras SPHP. Pernyataan ini menggarisbawahi tekad kuat Disperindag untuk mencapai target penyaluran harian, mencegah penumpukan stok, dan memastikan bahwa manfaat program ini segera dirasakan oleh masyarakat luas di Sidoarjo.
Operasi pasar beras SPHP ini bukan sekadar penjualan beras murah; ini adalah manifestasi dari kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan rakyatnya. Dengan harga yang kompetitif, distribusi yang merata, dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat Sidoarjo dapat merasakan langsung dampak positifnya. Stabilisasi harga beras akan membantu menjaga daya beli masyarakat, mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, dan pada akhirnya, berkontribusi pada penciptaan stabilitas ekonomi dan sosial di Kabupaten Sidoarjo secara keseluruhan. Keberhasilan program ini akan menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat adalah kunci untuk mengatasi tantangan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan bersama.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id