Nasional

Dua Wajah Serie A bagi Pilar Timnas: Audero Gemilang, Idzes Berjuang di Awal Musim

Musim kompetisi Serie A 2025/2026 baru saja menginjak giornata keempat, namun sudah menyajikan kisah-kisah menarik, terutama bagi dua pilar penting Tim Nasional Indonesia, Emil Audero Mulyadi dan Jay Idzes. Keduanya, yang menjadi harapan besar Garuda di kancah sepak bola Eropa, menghadapi realitas yang sangat kontras di awal petualangan mereka di liga teratas Italia. Kurang dari tiga pekan jelang putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026, performa mereka di level klub menjadi sorotan, dengan Audero bersinar terang bersama US Cremonese, sementara Idzes berjibaku menghadapi tantangan berat bersama US Sassuolo. Perbedaan nasib ini tak hanya memengaruhi perjalanan klub masing-masing, tetapi juga berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kepercayaan diri dan kesiapan mereka saat membela Merah Putih.

Emil Audero, penjaga gawang berusia 28 tahun yang kini menjadi tembok kokoh di bawah mistar Cremonese, menikmati awal musim yang nyaris sempurna. Klubnya, US Cremonese, berhasil menempati posisi keenam di tabel klasemen dengan koleksi delapan poin, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol mengingat kompetisi Serie A yang dikenal sangat kompetitif. Keberhasilan ini tidak lepas dari performa konsisten Audero yang belum terkalahkan dalam empat pertandingan awal, mencatatkan dua kemenangan dan dua hasil imbang. Yang lebih mengesankan lagi, Cremonese di bawah asuhan Audero mampu menjaga gawangnya tetap perawan dalam dua pertandingan terakhir secara beruntun.

“Dua nirbobol beruntun bagi Grigiorossi!” seru Cremonese di media sosial resmi mereka, merayakan soliditas pertahanan yang kini menjadi ciri khas tim. Pujian ini secara tidak langsung juga dialamatkan kepada Audero, yang menunjukkan kematangan dan ketenangan luar biasa di setiap laga. Salah satu momen paling membanggakan adalah ketika Cremonese menahan imbang Parma Calcio 0-0 pada Minggu (21/9/2025), diikuti oleh skor serupa saat menghadapi Hellas Verona pada pekan sebelumnya (15/9/2025). Dua clean sheet beruntun ini menunjukkan betapa sulitnya gawang yang dijaga Audero untuk ditembus lawan.

Namun, bukan hanya itu yang membuat penampilan Audero menjadi buah bibir. Di dua giornata awal, Cremonese memang selalu menang, meskipun tidak selalu dengan clean sheet. Puncak dari performa awal musim mereka adalah kemenangan fenomenal saat menumbangkan raksasa AC Milan di markas kebanggaan mereka, San Siro, pada tanggal 24 Agustus 2025. Kemenangan ini bukan hanya sekadar tiga poin, melainkan pernyataan tegas bahwa Cremonese adalah kekuatan yang patut diperhitungkan. Audero kala itu menunjukkan serangkaian penyelamatan krusial yang membuat frustrasi lini serang Rossoneri. Refleks cepat, penempatan posisi yang cerdas, dan kemampuan membaca arah tembakan lawan menjadi kunci keberhasilan Audero menjaga gawangnya dari gempuran.

Puncak persaingan langsung antara dua pilar Timnas Indonesia terjadi pada giornata kedua, tepatnya pada 29 Agustus 2025, ketika Cremonese berhadapan dengan Sassuolo. Dalam duel sengit tersebut, Emil Audero berhasil mengungguli Jay Idzes. Cremonese keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2, mempertegas dominasi awal musim mereka dan memberikan Audero keunggulan moral atas rekan senegaranya. Penampilan Audero di laga tersebut kembali menjadi sorotan, dengan beberapa penyelamatan penting yang memastikan kemenangan tipis bagi timnya.

Dua Wajah Serie A bagi Pilar Timnas: Audero Gemilang, Idzes Berjuang di Awal Musim

Secara statistik, Audero juga menorehkan angka yang sangat impresif. Dilansir dari Who Scored, Audero saat ini memimpin daftar kiper dengan penyelamatan terbanyak, mencatatkan 20 penyelamatan dari empat giornata awal. Angka ini jauh melampaui kiper-kiper top lainnya di Serie A, bahkan lebih baik dari David de Gea dari Fiorentina yang berada di posisi runner-up dengan 18 penyelamatan. Data ini menunjukkan bahwa Audero tidak hanya sekadar menjaga gawang yang sulit ditembus, tetapi juga menjadi kiper yang sangat sibuk dan efektif dalam mengatasi ancaman lawan. Kemampuan Audero dalam mengamankan bola, baik dari tendangan jarak jauh maupun situasi satu lawan satu, telah menjadi aset tak ternilai bagi Cremonese. Konsistensinya dalam melakukan penyelamatan-penyelamatan krusial seringkali menjadi pembeda antara hasil imbang dan kemenangan, atau bahkan kekalahan.

Berbanding terbalik dengan Audero, Jay Idzes menjalani awal musim yang penuh tantangan bersama US Sassuolo. Bek tengah berusia 25 tahun itu harus melihat timnya terperosok di peringkat ke-14 klasemen sementara, sebuah posisi yang jauh dari harapan para penggemar Sassuolo yang biasanya menargetkan papan tengah. Dari empat pertandingan yang telah dilakoni Sassuolo, Idzes hanya merasakan satu kemenangan, yakni saat menumbangkan SS Lazio 2-1 di giornata ketiga pada 14 September 2025. Kemenangan itu seolah menjadi oase di tengah gurun kekalahan.

Sassuolo sendiri harus menelan pil pahit di giornata kedua dan keempat. Mereka kalah 3-2 dari Cremonese yang dijaga Audero, dan yang terbaru adalah kekalahan 1-2 dari raksasa Inter Milan pada Senin dini hari (22/9/2025). Idzes sendiri tidak bermain di giornata pembuka ketika Sassuolo dikalahkan juara bertahan SSC Napoli dengan skor 0-2 pada 23 Agustus 2025. Absennya Idzes di laga perdana bisa jadi merupakan upaya adaptasi atau kondisi fisik yang belum 100%, namun hal itu sudah menunjukkan bahwa Sassuolo memulai musim dengan langkah yang kurang meyakinkan.

Ketika Idzes bermain, tantangan yang dihadapinya tidaklah ringan. Laga melawan Inter Milan, misalnya, menjadi ujian berat bagi lini pertahanan Sassuolo. Meskipun Idzes menunjukkan determinasi tinggi dalam menjaga area pertahanannya, kualitas serangan Inter yang tajam seringkali sulit dibendung. Ia harus berhadapan dengan striker-striker kelas dunia, menguji kemampuan duel udara, tekel bersih, dan penempatan posisi. Statistik pertahanan Sassuolo yang kebobolan tujuh gol dari empat pertandingan menunjukkan adanya celah yang harus segera diperbaiki. Meskipun Idzes secara individu mungkin menunjukkan performa yang cukup baik dengan beberapa tekel penting dan intersep, koordinasi lini belakang secara keseluruhan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih Fabio Grosso.

Pelatih Sassuolo, Fabio Grosso, tidak menampik kesulitan yang dialami timnya. Dilansir dari Football Italia, Grosso menyatakan, “Kami memang kalah dari Inter. Tetapi, kami tetap bangga. Tidak mudah menyatukan tim yang berisi banyak pemain baru. Tim ini akan terus membaik.” Pernyataan Grosso ini mengindikasikan bahwa Sassuolo sedang dalam masa transisi, dengan banyak pemain baru yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan membangun chemistry. Bagi Idzes, ini berarti ia tidak hanya beradaptasi dengan level Serie A yang lebih tinggi, tetapi juga dengan rekan-rekan setim baru dan sistem permainan yang mungkin berbeda dari klub sebelumnya. Tekanan untuk segera menemukan ritme terbaik sangat terasa, mengingat posisi Sassuolo yang berada di papan bawah.

Kontrasnya perjalanan Audero dan Idzes di Serie A ini membawa implikasi penting bagi Timnas Indonesia yang akan segera menghadapi babak krusial kualifikasi Piala Dunia 2026. Keduanya adalah elemen vital dalam strategi Shin Tae-yong. Audero, dengan performa gemilangnya, akan membawa kepercayaan diri tinggi ke skuad Garuda. Mentalitas tanpa kekalahan dan dua clean sheet beruntun akan menjadi modal berharga bagi kiper yang diharapkan menjadi benteng terakhir Indonesia. Kehadirannya di bawah mistar gawang Timnas akan memberikan rasa aman dan stabilitas yang sangat dibutuhkan dalam laga-laga bertekanan tinggi.

Di sisi lain, Idzes, meskipun menghadapi masa sulit di klub, memiliki kesempatan untuk mengubah peruntungannya di level internasional. Pengalaman berhadapan dengan penyerang-penyerang top Serie A, meskipun berakhir dengan kekalahan, akan mematangkannya. Ia belajar menghadapi tekanan dan kesulitan, yang bisa menjadi pelajaran berharga saat membela Indonesia. Tantangan di Sassuolo mungkin akan membuatnya lebih termotivasi untuk membuktikan kualitasnya saat berseragam Timnas, menunjukkan bahwa ia adalah bek tangguh yang layak diperhitungkan.

Idzes dan Audero masih memiliki dua giornata lagi di Serie A sebelum bergabung bersama skuad Garuda. Dua pertandingan tersebut akan menjadi kesempatan terakhir bagi mereka untuk menjaga momentum atau mencari perbaikan sebelum fokus penuh pada tugas negara. Timnas Indonesia akan menghadapi tuan rumah Arab Saudi pada 9 Oktober 2025, dan kemudian melawan Irak pada 12 Oktober 2025. Ini adalah dua laga yang sangat menentukan. Hanya kemenangan di dua pertandingan tersebut yang bisa membuka jalan bagi Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan.

Performa individu Audero dan Idzes di Serie A, baik yang sedang menanjak maupun yang sedang diuji, akan menjadi barometer penting bagi kesiapan mental dan fisik mereka. Shin Tae-yong tentu berharap Audero dapat mempertahankan performa puncak dan Idzes mampu mengatasi tekanan serta menampilkan permainan terbaiknya di lini belakang. Nasib mereka di Serie A mungkin berbeda, namun tujuan mereka saat mengenakan seragam Merah Putih adalah sama: membawa Indonesia terbang tinggi di kancah sepak bola dunia. Ini adalah periode krusial bagi kedua pemain, di mana setiap penampilan, setiap penyelamatan, dan setiap tekel memiliki makna ganda, baik untuk klub maupun untuk impian seluruh bangsa.

(rakyatindependen.id)

Dua Wajah Serie A bagi Pilar Timnas: Audero Gemilang, Idzes Berjuang di Awal Musim

Related Articles