Perubahan Warna Air Bengawan Solo, DLH Bojonegoro Lakukan Uji Lab Terakreditasi di Surabaya

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup bergerak untuk mengetahui penyebab perubahan warna air Bengawan Solo.
Pihaknya telah mengambil sampel air untuk dilakukan pengujian laboratorium terakreditasi di Surabaya, Kamis (25/9/2025).
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bojonegoro Beny Subiakto menjelaskan bahwa DLH telah menerjunkan tim untuk mengambil gambar, mencari titik lokasi, dan sampel air di beberapa titik aliran air Bengawan Solo.
Untuk sampel air Bengawan Solo kini telah dilakukan pengujian laboratorium terakreditasi di Surabaya. DLH Bojonegoro bekerjasama dengan Laboratorium di Surabaya dikarenakan laboratorium milik DLH Bojonegoro belum terakreditasi. Hasil lab, akan muncul sekitar 10 sampai 14 hari kerja.
“Kita belum bisa memutuskan karena menunggu hasil uji laboratorium dulu,” papar Sekdin DLH Bojonegoro.
Senada dengan hal itu Staf Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Tutik Prangmiatun mengatakan DLH Kabupaten Bojonegoro segera melakukan pengambilan sampel air permukaan pada titik Bendung Gerak Kalitidu (S. 07” 08’05.64″ E. 111” 49’55.57”).
“Ini kami lakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 lampiran VI tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Baku Mutu Air Sungai dan Sejenisnya,” pungkasnya.
Tutik juga memaparkan DLH Bojonegoro juga selalu memantau status mutu air Bengawan Solo melalui sistem ONLIMO (Online Monitoring System) pada stasiun KLHK59 Padangan Bojonegoro dengan hasil grafik trend 7 hari pada tanggal 16 – 22 September 2025.
“DLH Bojonegoro juga melakukan koordinasi dan melaporkan kepada DLH Provinsi Jawa Timur tembusan BBWS Bengawan Solo, dan Balai Gakkum Kementerian LH di Surabaya sebagai upaya dalam identifikasi sumber pencemar dan penangulanganya,” ungkapnya.
DLH Bojonegoro menegaskan akan terus memantau juga berkoordinasi dengan beberapa daerah yang juga terkena dampak fenomena ini. Juga memastikan bahwa sumber pencemaran air Bengawan Solo tidak berasal dari wilayah Kabupaten Bojonegoro.
“Koordinasi telah kita lakukan dengan wilayah hulu yaitu DLH Kabupaten Ngawi terkait kondisi air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Ngawi dan diperoleh informasi bahwa kondisi air masuk di wilayah ngawi sudah tercemar,” tutupnya.
**(Red)