Nasional

Lautan Asa di Dyandra: Job Fair Inklusif 2025 Pemprov Jatim Diserbu Ribuan Pencari Kerja, Tawarkan 5.589 Peluang Emas

Gelombang antusiasme tak terbendung menyelimuti Dyandra Convention Center Surabaya pada Selasa (30/9/2025) saat ribuan pencari kerja, mayoritas adalah lulusan baru yang bersemangat, membanjiri Job Fair Inklusif 2025. Acara akbar yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) ini menjadi mercusuar harapan dengan menawarkan total 5.589 lowongan pekerjaan dari 67 perusahaan terkemuka yang bergerak di berbagai sektor industri. Sejak pagi, antrean panjang sudah mengular, menjadi pemandangan yang menggambarkan betapa tingginya kebutuhan akan lapangan kerja di Jawa Timur.

Penyelenggaraan job fair ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian integral dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Timur. Dengan mengusung tema "Merdeka Berkarir: Find Your Bright Future", Pemprov Jatim ingin menegaskan komitmennya untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan memberikan kebebasan bagi setiap individu untuk menemukan jalur karir terbaiknya, tanpa terkecuali. Aspek inklusivitas ini menjadi penekanan utama, memastikan bahwa peluang kerja tersedia bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, serta mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik rekrutmen yang lebih beragam.

Di antara ribuan wajah penuh harap yang memadati Dyandra, tampak Tsabitah (22), seorang lulusan Ilmu Kelautan dari UINSA asal Cerme, Gresik. Dengan tatapan optimis namun tersirat kecemasan, ia berbagi motivasinya datang langsung ke job fair. "Melamar secara online memang praktis dan efisien, tapi ada sensasi dan pengalaman berbeda ketika kita bisa berinteraksi langsung dengan perwakilan HRD," ujar Tsabitah. "Saya ingin tahu lebih banyak tentang proses rekrutmen, budaya perusahaan, dan apa yang sebenarnya dicari oleh perusahaan secara langsung. Ini kesempatan untuk bertanya detail, sesuatu yang seringkali tidak bisa didapatkan dari sekadar mengirim CV lewat email atau platform digital." Ia mengaku sengaja datang bersama teman-temannya, mencari dukungan moral dan berbagi informasi dalam menghadapi persaingan yang ketat.

Tsabitah tidak menampik bahwa tantangan bagi lulusan baru seperti dirinya sangat berat dalam menembus pasar kerja. "Bagi kami para fresh graduate, ini adalah babak baru yang penuh ketidakpastian," katanya. "Banyak sekali lowongan yang mensyaratkan pengalaman minimal dua hingga tiga tahun, padahal kami baru saja menyelesaikan pendidikan. Rasanya seperti lingkaran setan; bagaimana kami mau punya pengalaman jika tidak diberi kesempatan untuk memulai?" Perjuangannya mencari pekerjaan sejak lulus kuliah telah menghasilkan banyak penolakan dan belum satu pun lamaran yang berbuah panggilan kerja. Pengalaman pahit ini mendorongnya untuk lebih agresif di Job Fair Inklusif 2025 ini, dengan penuh harap ia menaruh hingga 15 lamaran kerja sekaligus pada berbagai posisi yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya maupun yang ia rasa mampu pelajari dan kembangkan.

Fenomena kesulitan mencari kerja bagi fresh graduate bukanlah hal baru. Data Badan Pusat Statistik (BPS) seringkali menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kelompok usia muda, terutama lulusan perguruan tinggi, cenderung lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Hal ini disebabkan oleh kesenjangan antara kualifikasi yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan industri, serta persaingan yang semakin ketat di pasar kerja yang semakin dinamis. Tsabitah berharap Job Fair ini tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi benar-benar mampu menjaring talenta-talenta muda secara efektif dan terstruktur. "Harapan terbesar saya adalah job fair seperti ini bisa menjadi solusi nyata untuk mengurangi angka pengangguran, terutama di kalangan generasi muda Jawa Timur. Kami butuh kesempatan untuk memulai karir, untuk menunjukkan potensi kami. Semoga ada regenerasi yang lebih dinamis di dunia kerja, tidak hanya mengandalkan kandidat yang itu-itu saja, tetapi juga memberikan ruang bagi ide-ide segar dan semangat baru," pungkasnya dengan nada penuh harap.

Lautan Asa di Dyandra: Job Fair Inklusif 2025 Pemprov Jatim Diserbu Ribuan Pencari Kerja, Tawarkan 5.589 Peluang Emas

Menanggapi antusiasme tinggi dan kebutuhan pasar kerja, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Sigit Priyanto, menegaskan kembali filosofi di balik penyelenggaraan Job Fair ini. "Tema ‘Merdeka Berkarir’ dan semangat inklusivitas adalah jantung dari acara ini. Kami ingin setiap warga Jawa Timur, tanpa memandang latar belakang, usia, atau kondisi fisik, memiliki kebebasan dan akses yang setara terhadap peluang kerja yang sesuai dengan potensi mereka," jelas Sigit. Ia menambahkan bahwa job fair ini merupakan pilar penting dalam strategi Pemprov Jatim untuk secara signifikan menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayahnya. "Penurunan TPT bukan hanya sekadar angka statistik, melainkan cerminan dari peningkatan kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah. Kami menargetkan penurunan TPT yang berkelanjutan melalui berbagai program, dan job fair ini adalah salah satu yang paling langsung dampaknya dalam mempertemukan penawaran dan permintaan tenaga kerja," imbuhnya.

Angka pendaftar yang membludak menjadi indikator keberhasilan awal dan betapa vitalnya acara semacam ini. Sigit mengungkapkan, "Jumlah pendaftar Job Fair yang sudah masuk sampai dengan saat ini telah mencapai lebih dari 7.000 orang, dan angka ini masih berpotensi terus bertambah mengingat minat yang sangat tinggi dan durasi acara yang masih berlangsung." Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan platform pencarian kerja yang efektif dan terstruktur masih sangat besar di Jawa Timur, yang memiliki populasi usia produktif yang melimpah.

Dari total 5.589 lowongan yang tersedia dari 67 perusahaan peserta, Disnakertrans Jatim secara rinci memaparkan distribusinya. Sebanyak 3.894 lowongan ditujukan untuk pasar kerja dalam negeri, mencakup berbagai sektor industri mulai dari manufaktur, jasa, keuangan, perbankan, teknologi informasi, hingga retail dan logistik. Keberagaman ini memastikan bahwa ada peluang bagi berbagai latar belakang pendidikan dan keahlian. Selain itu, terdapat 1.848 lowongan untuk kesempatan bekerja di luar negeri, membuka pintu bagi para pencari kerja yang memiliki aspirasi global dan ingin mengembangkan karir di kancah internasional, dengan negara-negara tujuan populer seperti Jepang, Korea Selatan, dan Timur Tengah.

Yang tak kalah penting dan menjadi sorotan utama adalah alokasi 163 lowongan khusus bagi penyandang disabilitas. "Ini adalah wujud nyata dari komitmen inklusivitas kami yang diterjemahkan dalam aksi konkret," tegas Sigit. "Kami bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memang memiliki visi sama untuk memberikan kesempatan kerja yang layak bagi penyandang disabilitas, memastikan mereka mendapatkan lingkungan kerja yang mendukung dan sesuai dengan kemampuan mereka. Job fair ini berupaya memfasilitasi pertemuan antara talenta disabilitas dengan perusahaan yang siap mengakomodasi kebutuhan mereka, sekaligus mengedukasi perusahaan lain tentang pentingnya keberagaman dan inklusi di tempat kerja."

Mengingat jumlah peserta yang masif dan untuk memastikan pengalaman yang optimal bagi semua pihak, penyelenggara menerapkan strategi pembagian sesi untuk pelaksanaan job fair offline. Setiap hari, acara dibagi menjadi dua sesi guna mengurai kepadatan dan memastikan kenyamanan serta keamanan para pencari kerja dalam menjelajahi berbagai booth perusahaan dan berinteraksi dengan HRD. "Manajemen kerumunan adalah prioritas kami, agar setiap peserta bisa mendapatkan kesempatan maksimal untuk berinteraksi dengan perusahaan tanpa harus berdesakan atau merasa terburu-buru," jelas salah satu panitia pelaksana.

Tidak hanya terbatas pada format tatap muka yang berlangsung selama dua hari, yakni 30 September hingga 1 Oktober 2025, Job Fair Inklusif 2025 juga memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Job fair virtual akan diselenggarakan mulai tanggal 1 hingga 5 Oktober 2025. Platform virtual ini dirancang untuk menjangkau lebih banyak pencari kerja yang mungkin terkendala hadir secara fisik, seperti mereka yang berada di luar Surabaya atau memiliki keterbatasan mobilitas. Dengan sistem ini, para pelamar dapat mengunggah CV, mengikuti wawancara online, dan mengakses informasi perusahaan secara detail dari mana saja, kapan saja, memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan di era digital ini dan memperluas jangkauan kesempatan kerja.

Dari sisi perusahaan, partisipasi dalam job fair ini juga memberikan nilai tambah yang signifikan dalam upaya mereka mencari talenta terbaik. Ibu Dian Paramita, Head of Human Resources PT. Maju Jaya Bersama, salah satu perusahaan manufaktur terkemuka yang berpartisipasi, mengungkapkan, "Kami sangat antusias dengan Job Fair Inklusif ini. Kami mencari talenta-talenta terbaik yang tidak hanya memiliki keahlian teknis yang relevan, tetapi juga semangat belajar, inisiatif, dan adaptasi yang tinggi. Job fair offline memungkinkan kami untuk melakukan screening awal secara langsung, merasakan energi kandidat, dan menjelaskan lebih detail tentang budaya kerja serta peluang pengembangan karir di perusahaan kami. Kehadiran ribuan fresh graduate menunjukkan potensi besar yang siap untuk diasah dan dikembangkan."

Secara keseluruhan, Job Fair Inklusif 2025 Pemprov Jatim telah menunjukkan bahwa semangat untuk meraih karir impian tetap membara di tengah tantangan ekonomi global dan persaingan ketat. Dengan ribuan lowongan yang beragam dan partisipasi aktif dari berbagai sektor industri, acara ini tidak hanya menjadi jembatan vital antara pencari kerja dan perusahaan, tetapi juga simbol komitmen Pemprov Jatim dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih kuat, inklusif, dan berdaya saing. Harapannya, setiap langkah kecil yang diambil dalam job fair ini akan berbuah pada masa depan karir yang cerah bagi individu dan kemajuan ekonomi yang signifikan bagi Jawa Timur. Acara ini diharapkan mampu menjadi momentum untuk terus mendorong inovasi dalam pencarian kerja dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, serta menjadi model bagi penyelenggaraan job fair yang lebih efektif dan inklusif di masa mendatang.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Lautan Asa di Dyandra: Job Fair Inklusif 2025 Pemprov Jatim Diserbu Ribuan Pencari Kerja, Tawarkan 5.589 Peluang Emas

Related Articles