Nasional

SSC Napoli vs Inter Milan; Kans Perburuk Krisis Juara Bertahan

Naples, ibukota Campania, bersiap menjadi saksi bisu sebuah duel akbar yang tak hanya memperebutkan poin, melainkan juga mempertaruhkan harga diri dan momentum di kancah Serie A. Bentrokan antara SSC Napoli dan Inter Milan pada Sabtu malam, 25 Oktober 2025, seharusnya menjadi pertarungan dua raksasa yang saling sikut di puncak klasemen. Namun, realitasnya sedikit berbeda. Musim lalu, keduanya adalah juara dan runner-up Serie A, sebuah indikasi dominasi yang tak terbantahkan. Kini, memasuki giornata kedelapan, situasi telah bergeser. Meskipun kedua tim sama-sama mengoleksi 15 poin, posisi capolista justru diduduki oleh AC Milan, tetangga sekota Inter yang tampil impresif di awal musim. Inter Milan, sang Nerazzurri, berada di posisi kedua dengan keunggulan selisih gol yang signifikan (+10 berbanding +5), sementara Napoli, sang Partenopei, terdampar di peringkat ketiga.

Bagi Napoli, pertandingan ini bukan sekadar upaya merebut kembali posisi puncak, melainkan sebuah pertaruhan krusial untuk menghentikan laju krisis yang mulai menjerat mereka. Setelah merayakan Scudetto yang epik musim sebelumnya, skuad asuhan Antonio Conte kini menghadapi masa-masa sulit. Mereka menelan kekalahan beruntun dalam dua pertandingan terakhir, sebuah sinyal bahaya yang tak bisa diabaikan. Kekalahan tersebut tidak hanya mengikis kepercayaan diri tim, tetapi juga mulai menimbulkan keraguan di kalangan tifosi yang mendambakan konsistensi pasca-kejayaan. Posisi Napoli bisa semakin melorot jika mereka gagal meraih poin penuh di kandang sendiri.

Kontras dengan Napoli, Inter Milan datang ke Stadio Diego Armando Maradona dengan kepercayaan diri tinggi. Setelah sempat terseok-seok di tiga giornata awal musim dengan menelan dua kekalahan, Nerazzurri berhasil bangkit secara spektakuler. Mereka mencatatkan tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi, sebuah rekor impresif yang menunjukkan soliditas dan kekuatan mental tim. Performa Inter di bawah arahan pelatih Cristian Chivu telah mengalami transformasi drastis, dari tim yang goyah menjadi kekuatan yang tak terhentikan. Mereka kini menjadi salah satu kandidat kuat peraih Scudetto, dengan setiap kemenangan semakin memantapkan posisi mereka di papan atas.

Antonio Conte, arsitek Napoli, tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap performa timnya belakangan ini. "Agresivitas kami tidak seperti biasanya di dua laga terakhir," ucap Conte, yang dikenal sebagai pelatih yang menuntut intensitas dan semangat juang tinggi dari para pemainnya, seperti dikutip beIN Sports. "Tidak ada jalan lain bagi kami untuk tampil beringas di laga selanjutnya (melawan Inter, Red)." Pernyataan ini mencerminkan filosofi Conte yang meyakini bahwa kemenangan tidak hanya didapat dari taktik, tetapi juga dari kemauan dan determinasi yang membara. Hilangnya agresivitas ini bisa menjadi indikasi adanya masalah mental atau kebugaran yang melanda skuadnya.

Krisis Napoli diperparah dengan badai cedera yang menimpa beberapa pilar penting mereka. Absennya dua striker utama, Romelu Lukaku dan Rasmus Hojlund, jelas menjadi pukulan telak bagi daya gedor Partenopei. Lukaku, dengan kekuatan fisik dan kemampuan mencetak golnya, serta Hojlund, dengan kecepatan dan insting predatornya, adalah ujung tombak yang sangat diandalkan Conte. Tanpa keduanya, Napoli kesulitan menemukan alternatif yang sepadan untuk membongkar pertahanan lawan. Masalah tidak berhenti di lini depan; Amir Rrahmani dan Stanislav Lobotka juga harus menepi karena cedera. Rrahmani adalah bek tengah tangguh yang menjadi kunci soliditas pertahanan, sementara Lobotka adalah gelandang jangkar yang mengatur tempo permainan dan melindungi lini belakang. Kehilangan mereka membuat keseimbangan tim terganggu, baik dalam fase menyerang maupun bertahan.

SSC Napoli vs Inter Milan; Kans Perburuk Krisis Juara Bertahan

Inter Milan bisa dibilang merupakan lawan yang menyebalkan bagi Napoli, bahkan ketika Napoli sedang berada di puncak performa. Musim lalu, ketika Napoli meraih Scudetto dengan performa yang dominan, mereka gagal mengalahkan Inter dalam dua pertemuan di Serie A, yang keduanya berakhir imbang 1-1. Fakta ini menunjukkan bahwa Inter memiliki formula khusus untuk meredam kekuatan Napoli. Jika ditilik lebih jauh ke belakang, dalam 13 pertemuan terakhir di berbagai kompetisi, Napoli hanya mampu menorehkan satu kemenangan atas Inter. Rekor yang buruk ini menjadi beban psikologis tersendiri bagi Napoli dan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri Nerazzurri.

Meskipun pertandingan akan dimainkan di Stadio Diego Armando Maradona, kandang kebanggaan Napoli yang dikenal dengan atmosfernya yang membakar, faktor ini mungkin tidak lagi menjadi jaminan. Dalam tiga pertemuan terakhir di Naples, Inter Milan justru mampu meraih dua kemenangan. Ini membuktikan bahwa Nerazzurri tidak gentar bermain di bawah tekanan suporter lawan dan memiliki mental baja yang diperlukan untuk meraih hasil positif di laga tandang krusial.

Cristian Chivu, pelatih Inter Milan, menunjukkan sikap hormat terhadap lawan, meskipun menyadari bahwa Napoli sedang tidak dalam kondisi terbaiknya. "Kami menghadapi juara Italia," ujar Chivu, dilansir Football Italia. "Meskipun mereka sedang tidak dalam kondisi terbaik, motivasi Napoli masih sangat tinggi. Atmosfer kandang mereka juga akan sangat mengganggu kami." Komentar Chivu ini menandakan bahwa Inter tidak akan meremehkan Napoli. Mereka menyadari bahwa di balik krisis, Napoli tetaplah tim yang memiliki kualitas individu dan kolektif yang mampu memberikan kejutan, apalagi dengan dorongan dari tifosi setia mereka. Pertandingan ini bukan hanya tentang taktik dan strategi, tetapi juga tentang kekuatan mental dan kemampuan menghadapi tekanan.

Secara taktik, pertarungan di lini tengah akan menjadi kunci. Napoli, di bawah Conte, kemungkinan akan mengandalkan formasi 4-1-4-1. Dengan Gilmour sebagai gelandang bertahan tunggal yang melindungi lini belakang, ia akan menjadi tembok pertama dalam memutus serangan Inter. Di depannya, kuartet gelandang yang diisi oleh Politano, Anguissa, De Bruyne, dan McTominay akan dituntut untuk agresif, baik dalam merebut bola maupun membangun serangan. Kehadiran Kevin De Bruyne, jika memang ia berada di Napoli pada 2025, akan menjadi motor serangan dan kreator peluang utama tim, meskipun ia harus beradaptasi dengan sistem Conte yang menuntut kerja keras tanpa henti dari semua pemain. Peran Scott McTominay dan Andre-Frank Anguissa akan sangat krusial dalam memenangkan duel lini tengah dan memberikan keseimbangan antara pertahanan dan serangan. Di lini depan, Lucca akan dihadapkan pada tugas berat sebagai striker tunggal untuk menahan bola dan menciptakan ruang bagi para gelandang.

Di sisi lain, Inter Milan di bawah Cristian Chivu diprediksi akan menggunakan formasi 3-5-2 yang menjadi ciri khas mereka. Formasi ini mengandalkan soliditas tiga bek tengah yang diisi oleh Akanji, Acerbi, dan Bastoni, yang akan membentuk tembok kokoh di depan kiper Sommer. Kunci kekuatan Inter terletak pada wing-back mereka, Dumfries dan Dimarco, yang memiliki peran ganda dalam menyerang dan bertahan. Mereka akan menjadi sumber lebar serangan dan pengumpan silang yang berbahaya. Di lini tengah, trio Barella, Calhanoglu, dan Mkhitaryan akan menjadi otak permainan Inter. Hakan Calhanoglu akan menjadi deep-lying playmaker yang mendistribusikan bola, sementara Nicolo Barella dan Henrikh Mkhitaryan akan menjadi gelandang box-to-box yang agresif, mampu memenangkan bola, dan maju membantu serangan. Di lini depan, duet Lautaro Martinez dan Bonny akan menjadi ancaman serius bagi pertahanan Napoli. Lautaro, sebagai kapten dan pencetak gol ulung, akan menjadi tumpuan utama, sementara Bonny akan memberikan kecepatan dan pergerakan di lini serang.

Pertarungan wing-back Inter melawan sayap Napoli akan menjadi salah satu aspek menarik. Bagaimana Di Lorenzo dan Spinazzola dari Napoli akan menghadapi Dumfries dan Dimarco yang sangat menyerang? Di lini tengah, duel antara De Bruyne-Anguissa-McTominay melawan Barella-Calhanoglu-Mkhitaryan akan menentukan siapa yang menguasai tempo dan kreativitas permainan. Inter dengan tiga beknya cenderung memiliki keunggulan numerik di pertahanan, yang bisa menyulitkan Lucca sebagai striker tunggal Napoli. Sebaliknya, agresivitas lini tengah Napoli diharapkan bisa memutus alur bola Inter sebelum mencapai Lautaro dan Bonny.

Secara keseluruhan, pertandingan ini lebih dari sekadar perebutan tiga poin biasa. Bagi Napoli, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka masih layak disebut juara bertahan, menghentikan krisis, dan mengembalikan momentum. Kemenangan atas Inter akan menjadi suntikan moral yang luar biasa dan sinyal bahwa mereka siap kembali ke jalur perebutan Scudetto. Sebaliknya, kekalahan di kandang sendiri akan memperburuk krisis, menjatuhkan mereka lebih jauh di klasemen, dan bisa menimbulkan tekanan yang lebih besar terhadap Antonio Conte dan para pemainnya.

Sementara itu, bagi Inter Milan, pertandingan ini adalah kesempatan emas untuk semakin memantapkan posisi mereka di puncak klasemen, memperlebar jarak dengan para pesaing, dan menunjukkan konsistensi sebagai penantang Scudetto sejati. Kemenangan di kandang juara bertahan akan menjadi pernyataan kuat tentang ambisi mereka musim ini. Pertandingan ini diprediksi akan berjalan ketat, penuh tensi, dan sarat emosi, mencerminkan rivalitas antara dua tim papan atas Serie A yang sedang berada di persimpangan jalan yang berbeda. Stadion Diego Armando Maradona akan menjadi panggung bagi drama sepak bola yang tak terlupakan, di mana nasib juara bertahan bisa semakin terpuruk atau justru menemukan kembali pijakannya.

Perkiraan pemain:

SSC Napoli (4-1-4-1): 32-Milinkovic-Savic (g); 22-Di Lorenzo (c), 31-Beukema, 4-Buongiorno, 37-Spinazzola; 6-Gilmour; 21-Politano, 99-Anguissa, 11-De Bruyne, 8-McTominay; 27-Lucca
Pelatih: Antonio Conte

Inter Milan (3-5-2): 1-Sommer (g); 25-Akanji, 15-Acerbi, 95-Bastoni; 2-Dumfries, 23-Barella, 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 32-Dimarco; 14-Bonny, 10-Lautaro (c)
Pelatih: Cristian Chivu

SSC Napoli vs Inter Milan; Kans Perburuk Krisis Juara Bertahan

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id.

Related Articles