Nasional

Arsenal Mengukir Sejarah Oktober Sempurna, Brighton Menanti di Piala Liga

Ambisi Arsenal musim ini jauh melampaui sekadar bersaing; mereka mendambakan gelar Premier League, melangkah jauh di Liga Champions, dan tak mengesampingkan potensi trofi domestik lainnya. Oleh karena itu, laju mulus mereka di Piala Liga, atau Carabao Cup, menjadi sorotan penting yang menegaskan kedalaman skuad dan mentalitas juara yang sedang dibangun. Kamis dini hari, 30 Oktober 2025, Emirates Stadium akan menjadi saksi pertarungan sengit di babak 16 besar Piala Liga, saat The Gunners menjamu Brighton & Hove Albion. Pertandingan ini bukan sekadar babak gugur biasa; bagi Arsenal, ini adalah kesempatan emas untuk menyempurnakan catatan impresif mereka di bulan Oktober, sekaligus membuka jalan menuju trofi yang sudah lama tak mampir ke lemari mereka.

Kemenangan melawan Brighton akan membawa Arsenal hanya membutuhkan lima kemenangan lagi untuk merengkuh gelar juara Piala Liga, sebuah trofi yang terakhir kali mereka angkat pada musim 1992-1993. Sebuah penantian panjang yang membuktikan betapa berharganya setiap langkah di kompetisi ini. Mikel Arteta, nakhoda Arsenal, memahami betul urgensi dan tantangan yang ada di depan mata. "Piala Liga itu penting. Kami sudah sangat lama tidak memenangkannya," ujar Arteta, dilansir dari Football London. Namun, pelatih asal Spanyol itu juga menambahkan nada peringatan, "Tetapi, laga melawan Brighton ini juga tricky." Pernyataan Arteta ini bukan tanpa alasan. Meskipun pasukannya sedang dalam performa puncak, ia tak ingin anak asuhnya jemawa dan meremehkan lawan yang dikenal sebagai tim yang ulet dan taktis.

Perjalanan Arsenal di bulan Oktober memang pantas disebut sempurna. Mereka berhasil mencatat lima kemenangan beruntun dalam lima pertandingan di semua ajang yang mereka ikuti. Sebuah rekor yang tidak hanya menunjukkan konsistensi, tetapi juga dominasi. Lebih istimewa lagi, dalam kelima laga tersebut, gawang Arsenal selalu nirbobol, alias tidak kebobolan satu gol pun. Ini adalah bukti nyata soliditas lini pertahanan yang telah dibangun Arteta dengan susah payah. Di sisi lain, lini serang mereka juga tak kalah produktif, sukses mencetak 10 gol, dengan rata-rata dua gol per pertandingan. Kombinasi pertahanan kokoh dan serangan tajam ini menjadikan Arsenal sebagai tim yang sangat sulit ditaklukkan.

Bayangkan saja, perjalanan mereka di bulan Oktober dimulai dengan kemenangan krusial di Premier League, mengalahkan tim papan tengah seperti West Ham United 2-0 di kandang sendiri, menunjukkan ketajaman di depan gawang dan disiplin di belakang. Kemudian, mereka terbang ke daratan Eropa untuk menghadapi lawan tangguh di Liga Champions, berhasil mencuri kemenangan tipis 1-0 dari FC Porto, menegaskan kemampuan mereka bermain di level tertinggi dengan mental baja. Kembali ke kompetisi domestik, Arsenal melanjutkan dominasinya dengan menyingkirkan tim dari kasta yang lebih rendah di babak sebelumnya Piala Liga dengan skor meyakinkan 3-0, memberikan kesempatan bagi pemain lapis kedua untuk menunjukkan kualitasnya. Momentum positif berlanjut di Premier League saat mereka berhasil menundukkan tim ambisius Newcastle United 2-0 di Emirates, yang menjadi indikasi bahwa mereka siap bersaing di puncak. Puncak dari rentetan kemenangan itu adalah performa gemilang saat menghadapi tim peringkat bawah, Fulham, di mana mereka kembali menang 2-0, menutup bulan Oktober dengan catatan sempurna tanpa kebobolan.

Laga kontra Brighton akan menjadi epilog yang sempurna untuk bulan Oktober milik The Gunners. Dengan catatan tak terkalahkan di 10 laga terakhir di semua ajang (sembilan kemenangan dan satu hasil seri), mengalahkan Brighton di kandang sendiri seharusnya bukan misi yang terlalu sulit. Momentum positif ini menjadi modal berharga bagi Arsenal untuk terus melaju. Kepercayaan diri tim sedang berada di puncaknya, dan dukungan penuh dari para penggemar di Emirates Stadium akan menjadi faktor tambahan yang tak bisa diremehkan. Para pemain terlihat nyaman dengan sistem Arteta, dan rotasi pemain yang cerdas memungkinkan mereka untuk tetap segar meskipun jadwal pertandingan padat. Kedalaman skuad terbukti mampu menjaga performa tim tetap stabil, bahkan saat beberapa pemain inti diistirahatkan.

Arsenal Mengukir Sejarah Oktober Sempurna, Brighton Menanti di Piala Liga

Di sisi lain, Brighton & Hove Albion datang ke London Utara dengan sedikit goyah. Mereka baru saja dikalahkan Manchester United pada 25 Oktober 2025, sebuah kekalahan yang mengakhiri lima pertandingan sebelumnya tanpa terkalahkan. Hasil minor ini mungkin sedikit mengikis kepercayaan diri mereka, namun bukan berarti mereka akan menyerah begitu saja. Brighton di bawah arahan Fabian Hurzeler dikenal sebagai tim yang berani bermain menyerang, mengandalkan penguasaan bola, dan memiliki transisi yang cepat. Mereka adalah tim yang mampu memberikan kejutan, dan kekalahan dari Manchester United bisa jadi cambuk untuk bangkit dan menunjukkan perlawanan sengit di Piala Liga.

Fabian Hurzeler, pelatih Brighton, menyadari betul kualitas lawan yang akan mereka hadapi. "Posisi mereka di klasemen (Premier League) adalah bukti nyata kualitas mereka (Arsenal)," ujar Hurzeler kepada BBC. Namun, ia juga menegaskan optimisme timnya, "Tetapi, kami cukup pede bisa membendung mereka." Keyakinan ini menunjukkan bahwa Brighton tidak datang untuk sekadar numpang lewat. Mereka akan mencoba mengganggu ritme permainan Arsenal, memanfaatkan celah sekecil apa pun, dan berharap bisa menciptakan kejutan. Gaya bermain Brighton yang mengandalkan umpan-umpan pendek, pergerakan tanpa bola yang cerdas, dan tekanan tinggi bisa menjadi ancaman serius bagi Arsenal, terutama jika The Gunners lengah.

Dari segi taktik, pertandingan ini menjanjikan duel yang menarik. Arsenal kemungkinan besar akan mendominasi penguasaan bola, mencoba menekan Brighton sejak awal, dan memanfaatkan kecepatan serta kreativitas para penyerang mereka. Kedalaman skuad Arteta terlihat dari perkiraan susunan pemain. Di bawah mistar, Kepa Arrizabalaga kemungkinan akan dipercaya untuk menjaga gawang. Lini belakang akan diisi oleh empat bek kokoh: Ben White sebagai kapten di bek kanan, Mosquera dan Hincapie di jantung pertahanan, serta Lewis-Skelly di bek kiri. Kehadiran Mosquera dan Hincapie, yang dikenal dengan fisik kuat dan kemampuan membaca permainan yang baik, akan memberikan stabilitas di belakang. Di lini tengah, trio Eze, Norgaard, dan Merino akan menjadi motor serangan dan penyeimbang pertahanan. Eze dengan kreativitas dan dribelnya, Norgaard sebagai gelandang jangkar yang tangguh, serta Merino dengan visi dan umpan-umpannya yang akurat, akan menjadi kunci untuk mengontrol tempo permainan. Sementara itu, di lini serang, Nwaneri, Gyokeres, dan Trossard akan menjadi ujung tombak. Nwaneri, sebagai talenta muda yang menjanjikan, akan mendapatkan kesempatan untuk bersinar. Gyokeres, dengan kemampuan mencetak golnya, diharapkan bisa menjadi mesin gol utama. Trossard, dengan pengalaman dan kemampuan adaptasinya, akan melengkapi trisula maut Arsenal.

Brighton, di sisi lain, kemungkinan akan mengandalkan formasi 4-2-3-1 yang fleksibel. Steele akan berdiri di bawah mistar gawang. Lini pertahanan akan dikawal oleh Wieffer, Dunk sebagai kapten, Boscagli, dan De Cuyper. Kolaborasi antara Dunk yang berpengalaman dengan Boscagli yang agresif akan menjadi tembok pertahanan mereka. Di lini tengah, duet Milner dan Ayari akan bertugas sebagai gelandang bertahan yang menjaga keseimbangan dan memutus serangan lawan. Milner, dengan pengalamannya yang segudang, akan menjadi pemimpin di lapangan. Sementara itu, di lini serang, trio Gomez, Rutter, dan Minteh akan mendukung Welbeck sebagai penyerang tunggal. Gomez, Rutter, dan Minteh dikenal memiliki kecepatan dan kemampuan individu yang bisa merepotkan pertahanan lawan melalui serangan balik cepat. Welbeck, yang pernah membela Arsenal, akan memiliki motivasi ekstra untuk membuktikan diri.

Pertandingan ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang pembuktian. Bagi Arsenal, ini adalah kesempatan untuk melanjutkan momentum, menunjukkan bahwa mereka adalah penantang serius di semua kompetisi, dan yang terpenting, mengakhiri dahaga trofi Piala Liga yang sudah berlangsung sangat lama. Bagi Brighton, ini adalah panggung untuk menunjukkan karakter mereka, membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dengan tim-tim papan atas, dan mencoba meraih tiket ke babak selanjutnya. Apapun hasilnya, laga di Emirates Stadium ini dipastikan akan menyajikan tontonan sepak bola yang menarik, penuh strategi, dan semangat juang dari kedua belah pihak. Arsenal akan berupaya keras untuk memastikan bulan Oktober mereka benar-benar berakhir dengan sempurna, dengan kemenangan yang mengamankan tempat mereka di perempat final Piala Liga.

Perkiraan pemain:

Arsenal (4-3-3): 13-Kepa (g); 4-White (c), 3-Mosquera, 5-Hincapie, 49-Lewis-Skelly; 10-Eze, 16-Norgaard, 23-Merino; 22-Nwaneri, 14-Gyokeres, 19-Trossard
Pelatih: Mikel Arteta

Brighton & Hove Albion (4-2-3-1): 23-Steele (g); 27-Wieffer, 5-Dunk (c), 21-Boscagli, 29-De Cuyper; 20-Milner, 26-Ayari; 25-Gomez, 10-Rutter, 11-Minteh; 18-Welbeck
Pelatih: Fabian Hurzeler

rakyatindependen.id

Arsenal Mengukir Sejarah Oktober Sempurna, Brighton Menanti di Piala Liga

Related Articles