Nasional

Madiun Siap Luncurkan Ngrowo Bening Edu Park: Memadukan Konservasi Satwa Australia dan Rekreasi Edukatif Terintegrasi pada 2026

Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan daya tarik kota. Kali ini, sebuah mega proyek wisata edukatif yang ambisius sedang digarap, yakni Ngrowo Bening Edu Park, yang dipersiapkan menjadi wahana wisata satwa bertema Australia. Konsep unik ini diharapkan tidak hanya menjadi magnet baru bagi wisatawan, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan konservasi satwa yang berkelanjutan.

Wali Kota Madiun, Maidi, secara langsung menyampaikan visi besar di balik pengembangan kawasan wisata ini. Ia menjelaskan bahwa Ngrowo Bening Edu Park akan menampilkan beragam satwa khas Negeri Kanguru, menciptakan pengalaman unik yang belum pernah ada sebelumnya di wilayah tersebut. Proyek prestisius ini ditargetkan rampung dan siap dibuka untuk umum pada tahun 2026, menandai babak baru dalam peta pariwisata Madiun. Persiapan yang matang dan terencana diharapkan dapat mewujudkan sebuah destinasi yang benar-benar berkualitas internasional.

"Saat ini, beberapa satwa sudah mulai disiapkan dan akan menempati kandang-kandang yang representatif. Menjangan ada tiga pasang, yang akan menjadi bagian dari koleksi satwa di sini. Selain itu, kami juga mendapat bantuan signifikan dari Universitas Adi Buana Surabaya, menunjukkan adanya kolaborasi akademik dalam aspek konservasi dan perawatan satwa," ujar Maidi saat melakukan peninjauan langsung di area Ngrowo Bening pada Selasa (4/11/2025) pagi. Keterlibatan institusi pendidikan ini diharapkan dapat memberikan sentuhan ilmiah dan etika dalam pengelolaan satwa, memastikan kesejahteraan mereka terjamin.

Maidi melanjutkan, koleksi satwa akan semakin diperkaya dengan kehadiran hewan-hewan eksotis lainnya. "Kelinci Australia sekitar 30 ekor akan menambah semarak taman, memberikan daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Tentu saja, daya tarik utama adalah kehadiran kanguru, ikon Negeri Kangguru itu sendiri, yang akan menjadi bintang utama di sini. Tidak hanya itu, kambing Australia sekitar 30 ekor juga akan didatangkan, menambah keragaman spesies yang bisa dipelajari. Dan untuk melengkapi keindahan taman, merak tiga pasang juga akan menghiasi Ngrowo Bening Edu Park," paparnya dengan antusias. Keberagaman satwa ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga kesempatan belajar mengenai ekosistem dan keunikan fauna dari benua lain.

Namun, Ngrowo Bening Edu Park tidak hanya akan menampilkan satwa impor. Maidi juga menyebutkan adanya inisiatif yang sangat positif dalam mengintegrasikan hewan-hewan hasil tangkapan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) ke area tersebut. Ini adalah langkah proaktif dalam mendukung upaya konservasi lokal dan memberikan rumah baru bagi satwa liar yang seringkali tersesat atau terluka di perkotaan. "Banyak tangkapan dari damkar seperti ular besar, nyambik (biawak), dan hewan-hewan lainnya yang selama ini kami amankan. Kandang-kandangnya sudah siap, tinggal dipindahkan ke sini. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk tidak hanya membawa satwa eksotis, tetapi juga merawat satwa liar lokal yang membutuhkan perlindungan," tambahnya. Inisiatif ini juga berfungsi sebagai pusat edukasi mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem lokal dan cara berinteraksi yang aman dengan satwa liar.

Madiun Siap Luncurkan Ngrowo Bening Edu Park: Memadukan Konservasi Satwa Australia dan Rekreasi Edukatif Terintegrasi pada 2026

Lebih lanjut, Maidi menjelaskan bahwa kawasan Ngrowo Bening Edu Park akan dikonsep sebagai destinasi wisata keluarga terintegrasi. Hal ini dikarenakan lokasinya yang strategis, berdekatan dengan berbagai fasilitas dan wahana menarik lainnya yang telah ada atau sedang dikembangkan. Konsep terintegrasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berwisata yang lengkap dan menyeluruh bagi setiap pengunjung. "Di sekitar area ini, wisatawan dapat menikmati keberadaan area UMKM yang menyajikan produk-produk lokal unggulan, kebun bunga yang indah, kebun melon dengan hasil panen segar, hingga tempat pemancingan internasional yang menarik bagi para penggemar hobi memancing. Untuk mempermudah mobilitas wisatawan berkeliling area yang luas ini, kami juga akan menyediakan wahana Heritage Express dan Go Car," ungkapnya.

Setiap elemen dalam konsep terintegrasi ini dirancang untuk saling melengkapi. Area UMKM tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dan memperkenalkan kekayaan budaya Madiun. Kebun bunga dan kebun melon menawarkan keindahan visual dan pengalaman agrowisata yang edukatif, di mana pengunjung, khususnya anak-anak, dapat belajar tentang proses pertanian dan botani. Sementara itu, tempat pemancingan internasional diharapkan dapat menarik segmen wisatawan yang lebih luas, termasuk para pemancing profesional. Adanya Heritage Express dan Go Car akan memastikan kenyamanan dan kemudahan bagi semua pengunjung, dari anak-anak hingga lansia, untuk menjelajahi setiap sudut Ngrowo Bening Edu Park tanpa kelelahan.

"Semua yang ada di sini nanti bisa dinikmati wisatawan dengan berbagai minat. Anak-anak bisa belajar mengenai berbagai jenis satwa, berkeliling ke area UMKM untuk melihat kerajinan tangan lokal, menikmati keindahan kebun bunga yang berwarna-warni, sampai memahami proses pertumbuhan di kebun melon. Konsep ini kami rancang agar setiap kunjungan menjadi pengalaman yang berharga dan penuh pembelajaran," Maidi menguraikan. Filosofi di balik desain taman ini adalah menciptakan ruang di mana pendidikan dan hiburan dapat berjalan seiring, menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian terhadap lingkungan serta budaya.

Maidi juga memastikan bahwa pengelolaan tempat wisata ini akan menggunakan sistem tiket berbayar. Namun, ia menekankan bahwa hasil penjualan tiket sepenuhnya akan dialokasikan untuk biaya perawatan satwa, bukan untuk keuntungan komersial. Ini adalah model pengelolaan yang transparan dan berorientasi pada konservasi. "Nanti tiket masuknya sekitar Rp10 ribu, sebuah harga yang sangat terjangkau untuk pengalaman sekelas ini. Hasilnya bukan untuk keuntungan Pemkot atau pihak manapun, tapi murni untuk makan, pemeliharaan kesehatan, dan kesejahteraan hewan. Jadi, masyarakat yang berkunjung secara tidak langsung ikut andil dalam menjaga dan melestarikan satwa-satwa yang ada di Ngrowo Bening Edu Park," jelasnya.

Sistem tiket yang berfokus pada keberlanjutan ini merupakan bagian integral dari visi Ngrowo Bening sebagai taman edukasi dan konservasi. Dengan demikian, setiap rupiah yang dikeluarkan pengunjung memiliki dampak langsung pada kualitas hidup satwa dan operasional taman. Ini juga mengajarkan pengunjung tentang tanggung jawab kolektif terhadap alam dan makhluk hidup. Model ini sering diterapkan di kebun binatang atau taman safari yang berkomitmen tinggi terhadap kesejahteraan satwa dan penelitian. Selain itu, pengelolaan yang transparan diharapkan dapat membangun kepercayaan publik dan mendorong lebih banyak dukungan terhadap inisiatif ini.

Dengan konsep edukatif yang kuat, keberagaman satwa yang dihadirkan, serta fasilitas terintegrasi yang lengkap, Maidi optimistis Ngrowo Bening Edu Park bakal menjadi ikon wisata baru Kota Madiun pada tahun 2026 mendatang. Kehadiran destinasi ini tidak hanya akan memperkaya pilihan rekreasi bagi warga Madiun dan sekitarnya, tetapi juga diharapkan dapat menarik wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Peningkatan jumlah wisatawan ini tentunya akan berdampak positif pada perekonomian lokal, mulai dari peningkatan pendapatan UMKM, penciptaan lapangan kerja, hingga geliat sektor pariwisata secara keseluruhan. Madiun, dengan Ngrowo Bening Edu Park, bersiap untuk menjadi salah satu kota tujuan wisata edukatif terkemuka di Indonesia, memperkuat posisinya sebagai kota yang inovatif dan berkelanjutan.

(rbr/ted – rakyatindependen.id)

Madiun Siap Luncurkan Ngrowo Bening Edu Park: Memadukan Konservasi Satwa Australia dan Rekreasi Edukatif Terintegrasi pada 2026

Related Articles