Komitmen Tiada Henti: Pimpinan KAI Daop 7 Madiun Jelajahi 8,2 KM Jalur Blitar Demi Keselamatan Operasional Tanpa Kompromi

Pemeriksaan jalur kereta api bukanlah sekadar rutinitas; ia adalah jantung dari keselamatan operasional yang tiada henti, terutama ketika menyangkut jutaan nyawa penumpang dan kelancaran distribusi logistik yang vital bagi perekonomian. Dalam sebuah demonstrasi komitmen yang luar biasa, jajaran pimpinan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Madiun secara langsung terjun ke lapangan, bukan dengan kendaraan inspeksi, melainkan dengan kekuatan kaki, menyusuri setiap jengkal rel kereta api sejauh 8.284 meter di lintas Talun–Garum, Kabupaten Blitar. Aksi inspeksi mendalam ini bertujuan untuk memastikan tidak ada potensi bahaya sekecil apapun yang dapat mengganggu perjalanan kereta api, sebuah langkah proaktif yang mencerminkan budaya keselamatan KAI yang tanpa kompromi.
Inspeksi yang menantang ini dipimpin langsung oleh Deputy Vice President Daop 7 Madiun, Mohammad Kahfi. Dengan berjalan kaki menyusuri rel, tim KAI tidak hanya mengamati, tetapi juga merasakan langsung setiap kondisi prasarana kereta api di bawah terik matahari dan potensi perubahan cuaca. “Kami meyakini bahwa dengan berjalan kaki, tim kami dapat melihat, merasakan, dan mengidentifikasi setiap detail kondisi prasarana secara lebih mendalam dan akurat. Ini mencakup segala hal, mulai dari integritas rel, kekokohan bantalan, hingga struktur jembatan yang melintasi sungai atau jurang,” ujar Kahfi, dalam keterangannya pada Minggu (9/11). Metode inspeksi langsung ini memungkinkan deteksi dini terhadap anomali yang mungkin terlewatkan oleh metode pengawasan jarak jauh atau inspeksi visual dari kendaraan. Keausan rel yang tidak wajar, retakan mikro pada sambungan, baut yang mulai longgar, atau bahkan pergeseran kecil pada bantalan yang menopang rel, semuanya dapat dirasakan dan diidentifikasi secara langsung oleh tim inspektur.
Fokus utama pemeriksaan ini sangat komprehensif. Tim tidak hanya terpaku pada kondisi rel dan bantalan, tetapi juga mencermati keandalan jembatan yang menjadi tulang punggung lintasan. Setiap elemen struktur jembatan diperiksa, mulai dari pondasi, tiang penyangga, hingga sambungan dan pelat baja, untuk memastikan tidak ada tanda-tanda korosi, kelelahan material, atau kerusakan struktural lainnya. Lebih dari itu, perhatian khusus juga diberikan pada kondisi saluran air di sepanjang jalur. Mengingat Blitar dan sekitarnya seringkali menghadapi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, sistem drainase yang baik sangat krusial untuk mencegah genangan air yang dapat mengikis pondasi rel atau menyebabkan longsor di area rawan. Tim memeriksa gorong-gorong, parit, dan saluran air lainnya untuk memastikan tidak ada sumbatan yang berpotensi menimbulkan gangguan serius pada infrastruktur rel saat musim hujan tiba.
Manajer Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, turut menjelaskan bahwa pemeriksaan dengan cara berjalan kaki seperti ini adalah sebuah langkah preventif yang terbukti sangat efektif untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api secara berkelanjutan. “Pemeriksaan langsung di lapangan seperti ini adalah fondasi dari strategi keselamatan kami. Ini membantu kami mengidentifikasi potensi bahaya sejak dini, sebelum masalah kecil berkembang menjadi ancaman besar yang dapat membahayakan operasional dan nyawa,” ungkap Zainul. Ia menegaskan bahwa pendekatan proaktif ini jauh lebih efisien dan aman dibandingkan menunggu laporan gangguan atau, lebih buruk lagi, menghadapi insiden yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut, Zainul menekankan pentingnya filosofi "lebih baik menemukan masalah sekarang daripada menunggu laporan adanya gangguan." Baginya, setiap temuan, sekecil apapun itu, adalah informasi berharga yang harus segera ditindaklanjuti. “Setiap temuan yang kami identifikasi di lapangan akan segera kami laporkan dan ditindaklanjuti oleh tim teknis terkait. Tujuan kami adalah memastikan bahwa setiap perjalanan kereta api di wilayah Daop 7 Madiun selalu aman, lancar, dan terkendali dalam setiap kondisi,” katanya. Proses ini melibatkan koordinasi cepat antara tim inspeksi, unit pemeliharaan prasarana, dan unit operasional untuk memastikan perbaikan atau mitigasi dilakukan sesegera mungkin, meminimalkan risiko gangguan operasional.

Selain sebagai sarana inspeksi teknis, kegiatan berjalan kaki ini juga berfungsi sebagai ajang "rapat di lapangan" yang sangat efektif. Ini adalah kesempatan unik bagi berbagai unit kerja di KAI untuk menyamakan persepsi, berbagi pengetahuan, dan memperkuat kolaborasi. Para insinyur, teknisi pemeliharaan, dan personel operasional berjalan bersama, membahas tantangan yang mereka hadapi, dan mencari solusi secara kolektif di lokasi kejadian. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan setiap pihak yang terlibat dalam menjaga keamanan jalur kereta api memiliki standar pemahaman dan penerapan protokol keselamatan yang sama. Ini membantu menciptakan sinergi antar unit, memecah sekat-sekat departemen, dan membangun tim yang lebih solid dalam menghadapi berbagai tantangan operasional.
Zainul menutup pernyataannya dengan menegaskan kembali prinsip fundamental KAI. “Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap kegiatan operasional KAI, tanpa terkecuali. Budaya safety harus terus dibangun, dipelihara, dan dilaksanakan di seluruh lini kerja, mulai dari pimpinan tertinggi hingga petugas lapangan. Ini bukan hanya slogan, melainkan nilai yang harus meresap dalam setiap keputusan dan tindakan yang kami lakukan,” ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap keselamatan sebagai inti dari eksistensinya, memastikan bahwa setiap kebijakan dan prosedur dirancang dengan mempertimbangkan aspek keselamatan penumpang dan karyawan sebagai yang terpenting.
Melalui kegiatan inspeksi yang intensif dan kepemimpinan yang langsung terjun ke lapangan ini, KAI Daop 7 Madiun berharap dapat meningkatkan kewaspadaan kolektif terhadap potensi bahaya di sepanjang lintasan kereta api. Langkah preventif yang proaktif ini bukan hanya sekadar pemenuhan standar, tetapi juga cerminan dari dedikasi perusahaan untuk menjaga keselamatan pelanggan sebagai aset paling berharga. Ini juga memperkuat standar keselamatan operasional yang tinggi, sejalan dengan visi KAI untuk menjadi penyedia layanan transportasi kereta api terbaik yang aman, nyaman, dan terpercaya. Komitmen semacam ini tidak hanya membangun kepercayaan publik, tetapi juga berkontribusi pada reputasi KAI sebagai salah satu operator kereta api terdepan yang mengutamakan keselamatan dan pelayanan prima di Indonesia. Dedikasi ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan perkeretaapian nasional yang lebih aman dan efisien, mendukung mobilitas dan perekonomian bangsa secara keseluruhan.
rakyatindependen.id





