Khofifah Pimpin Renungan Suci Pahlawan 2025: Kobarkan Semangat Perjuangan, Hadapi Tantangan Zaman

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS) yang penuh khidmat di Taman Makam Pahlawan 10 Nopember Surabaya, pada dini hari Senin, 10 November 2025. Tepat pada pukul 00.00 WIB, suasana hening dan syahdu menyelimuti area pemakaman pahlawan, mengundang setiap jiwa yang hadir untuk menundukkan kepala dalam keheningan, mengenang jasa dan pengorbanan tak terhingga para pahlawan bangsa yang telah gugur demi kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia. Momen sakral ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan sebuah manifestasi penghormatan mendalam dan refleksi spiritual atas perjuangan heroik yang telah membentuk bangsa ini.
Surabaya, yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, menyimpan sejarah heroik yang tak terlupakan, terutama peristiwa pertempuran 10 November 1945. Di taman makam ini, ribuan pahlawan yang gugur dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan bersemayam, menjadi pengingat abadi akan harga mahal sebuah kemerdekaan. Kehadiran Khofifah Indar Parawansa di tengah keheningan malam, di antara nisan-nisan pahlawan, semakin menegaskan komitmen pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Jawa Timur untuk tidak pernah melupakan akar sejarah dan nilai-nilai luhur perjuangan.
AKRS yang dipimpin oleh Gubernur Khofifah ini dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, menunjukkan soliditas dan sinergi antarlembaga dalam menghargai sejarah dan mengemban amanat pahlawan. Turut hadir Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Kajati Jatim Kuntadi, Danpasmar 2 Mayjen TNI (Mar) Oni Junianto, Komandan Komando Daerah TNI AL (Dankodaeral) V Laksda TNI Ali Triswanto, Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar, dan Kepala Staf Koarmada II (Kaskoarmada II) Laksma TNI Agam Endrasmoro. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai representasi institusi, melainkan sebagai bentuk penghormatan pribadi dan janji untuk meneruskan estafet perjuangan dalam kapasitas masing-masing.
Dalam pidatonya yang sarat makna, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa apel kehormatan dan renungan suci ini jauh melampaui seremoni formal. "Ini adalah momentum krusial untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan, meneladani keteladanan, dan menginternalisasi nilai pengabdian para pahlawan bangsa dalam setiap sendi kehidupan kita," ujarnya dengan suara bergetar namun penuh keyakinan. Beliau menekankan bahwa keberadaan bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat hingga saat ini adalah buah dari keridhoan, keikhlasan, dan kesucian pengorbanan jiwa raga para pahlawan.
"Kami menyatakan hormat setinggi-tingginya atas keridhoan, keikhlasan, dan kesucian pengorbanan para pahlawan dalam mengabdi perjuangan demi kebahagiaan nusa dan bangsa," ungkap Khofifah, diikuti dengan hening yang mendalam dari para peserta apel. Ia lantas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak berhenti pada penghormatan, melainkan untuk terus bergerak, melanjutkan perjuangan dan pengabdian para pahlawan. "Mari kita bersama-sama terus bergerak melanjutkan perjuangan dan pengabdian para pahlawan," serunya, memberikan penekanan pada kata ‘bergerak’ sebagai simbol dinamisme dan progresivitas.

Gubernur Khofifah lebih lanjut menambahkan bahwa semangat perjuangan yang diwariskan para pahlawan harus diwujudkan dalam bentuk ketangguhan menghadapi berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks. Tantangan tersebut tidak hanya terbatas pada masalah keamanan atau ekonomi semata, namun juga mencakup isu-isu global seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial dan ekonomi, penyebaran disinformasi dan hoaks di era digital, serta tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah pluralitas. "Langkah berikutnya bagaimana kita mampu mengikuti jejak keteladanan, perjuangan, dan pengorbanan para Pahlawan, serta mampu menjawab tantangan dunia hari ini, yang juga merupakan tantangan bagi Indonesia," jelasnya, menyoroti urgensi adaptasi dan inovasi dalam melanjutkan perjuangan.
Beliau mengingatkan bahwa fondasi bangsa ini berdiri tegak dengan berbagai kemajuan yang dicapai hingga saat ini berkat perjuangan, pengorbanan, serta dedikasi tanpa pamrih dari pahlawan bangsa. Sejarah mencatat bagaimana para pahlawan dengan gagah berani menghadapi penjajah, mempertaruhkan nyawa demi secercah harapan kemerdekaan. "Setiap kemajuan yang kita nikmati saat ini, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, hingga kemajuan di sektor teknologi, adalah bagian dari mimpi para pahlawan yang kini kita wujudkan," imbuhnya, menghubungkan masa lalu dengan realitas kekinian.
Poin penting yang disampaikan Khofifah adalah redefinisi makna pahlawan di era modern. Ia mengingatkan bahwa pahlawan tidak selalu berarti mereka yang mengangkat senjata di medan perang. Di masa kini, pahlawan yang dibutuhkan adalah sosok-sosok yang ikut menjawab tantangan dengan solusi-solusi efektif, inovatif, dan berdampak positif. Mereka adalah pejuang dan pahlawan di sektor-sektor yang kini sedang dibutuhkan oleh bangsa, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
"Pahlawan di masa kini adalah mereka yang dengan gigih berjuang di garis depan sektor-sektor strategis, memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa," Khofifah menjelaskan. Ini bisa mencakup para guru yang mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan tunas-tunas bangsa di pelosok negeri, para tenaga medis yang tanpa lelah merawat pasien dan berjuang melawan pandemi, para ilmuwan dan inovator yang menciptakan solusi-solusi baru untuk masalah-masal krusial, para petani dan nelayan yang memastikan ketersediaan pangan, para pelaku UMKM yang menggerakkan roda ekonomi kerakyatan, serta para pegiat sosial yang memperjuangkan keadilan dan hak-hak masyarakat rentan. Bahkan, mereka juga adalah setiap individu yang menjaga integritas, menjunjung tinggi kejujuran, dan berani menyuarakan kebenaran demi kemaslahatan bersama.
Dalam suasana yang semakin meresap, Gubernur Khofifah menyampaikan janji suci. "Kami bersumpah dan berjanji, perjuangan para pahlawan adalah perjuangan kami juga, dan jalan kebaktian yang para pahlawan tempuh adalah jalan bagi kami juga," tuturnya, yang menggemakan ikrar kolektif untuk meneruskan cita-cita mulia para pendahulu. Janji ini bukan sekadar kata-kata, melainkan komitmen moral dan etis untuk mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam setiap tindakan dan kebijakan.
Apel Kehormatan dan Renungan Suci ini merupakan salah satu rangkaian penting dalam peringatan Hari Pahlawan ke-80 Tahun 2025. Puncak peringatan akan dilaksanakan melalui Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Tugu Pahlawan Surabaya pada pagi harinya, dengan mengusung tema "Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan". Tema ini sangat relevan dengan pesan yang disampaikan Gubernur Khofifah, menekankan pentingnya meneladani sikap dan semangat pahlawan, serta menerjemahkannya dalam aksi nyata untuk kemajuan bangsa di masa kini dan masa depan.
Selamat Hari Pahlawan, 10 November 2025. Semoga semangat juang para pahlawan senantiasa menginspirasi kita semua untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi demi Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.
rakyatindependen.id





