Nasional

ACC dan Berijalan Perkuat Jurnalis Jogja dengan "AI for Smarter Journalism" dalam Workshop Inovatif

Yogyakarta – Astra Credit Companies (ACC) bersama Berijalan akan segera menggelar Workshop Artificial Intelligence (AI) for Smarter Journalism yang dirancang khusus untuk para jurnalis di Yogyakarta. Acara prestisius ini, yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Oktober 2025 di kantor Berijalan, Jalan Pringgodani No. 1A, Mrican, Sleman, menandai sebuah langkah progresif dalam mempersiapkan insan pers lokal menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang semakin kompleks. Workshop ini bukan sekadar seminar biasa, melainkan sebuah wadah interaktif bagi para jurnalis untuk secara mendalam memahami dan mempraktikkan langsung pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam setiap lini dunia pemberitaan.

Di tengah arus informasi yang tak terbendung dan kecepatan peredaran berita yang menuntut respons instan, kemampuan adaptasi jurnalis terhadap teknologi mutakhir menjadi krusial. Kegiatan ini secara eksplisit bertujuan untuk memperkuat literasi digital dan secara signifikan meningkatkan kapabilitas jurnalis dalam menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Pemanfaatan AI diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh proses jurnalistik, mulai dari peliputan awal, pengumpulan data, penulisan artikel, hingga penyebaran informasi yang tidak hanya lebih cepat tetapi juga terverifikasi dan akurat di era digital yang serba dinamis ini. Ini adalah investasi pada masa depan jurnalisme yang berintegritas dan relevan.

Era digital telah mengubah lanskap media secara fundamental. Konsumsi berita bergeser dari media cetak dan siaran tradisional ke platform digital yang personal dan on-demand. Di sinilah peran AI menjadi semakin sentral, bukan sebagai pengganti jurnalis, melainkan sebagai "co-pilot" yang membantu mempercepat, memperdalam, dan memperluas jangkauan kerja jurnalistik. Workshop "AI for Smarter Journalism" ini datang pada waktu yang tepat, di mana diskusi tentang etika AI, potensi bias, serta cara memverifikasi informasi yang dihasilkan AI menjadi sangat relevan. Jurnalis membutuhkan panduan praktis untuk menavigasi kompleksitas ini, memastikan bahwa teknologi digunakan untuk memperkuat, bukan melemahkan, kredibilitas pers.

Executive Vice President Digital Business ACC, Agung Waluyo Samadi, dalam pernyataannya menyoroti pentingnya inisiatif ini sebagai bentuk sinergi strategis antara ACC, Berijalan, dan komunitas jurnalis di Yogyakarta. "Kami percaya bahwa transformasi digital adalah keniscayaan di berbagai sektor, termasuk jurnalisme. Sebagai entitas yang juga terus berinovasi dalam layanan digital, ACC merasa terpanggil untuk berkontribusi pada peningkatan kapasitas media," ujar Agung. "Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu para jurnalis memanfaatkan AI secara etis dan efektif agar bisa menghasilkan karya jurnalistik yang lebih berkualitas di tengah arus informasi digital yang begitu cepat dan kadang menyesatkan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk membangun ekosistem informasi yang lebih sehat dan terpercaya."

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa keterlibatan ACC dalam program ini juga mencerminkan visi perusahaan untuk tidak hanya unggul dalam bisnis, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan masyarakat melalui literasi digital. "Kami melihat jurnalis sebagai garda terdepan dalam menyajikan fakta dan membentuk opini publik. Dengan bekal pemahaman AI yang mumpuni, mereka akan lebih siap untuk menyaring informasi, menganalisis data kompleks, dan menyajikan berita dengan presisi yang lebih tinggi, sekaligus tetap menjaga independensi dan objektivitas," tambahnya. Kolaborasi dengan Berijalan, yang memiliki keahlian di bidang teknologi dan platform digital, menciptakan kombinasi yang ideal untuk menyelenggarakan workshop berbobot semacam ini.

ACC dan Berijalan Perkuat Jurnalis Jogja dengan "AI for Smarter Journalism" dalam Workshop Inovatif

Ali Mahrus, Marketing & Sales Head Berijalan, turut hadir dan menegaskan antusiasme pihaknya dalam mendukung program peningkatan kapasitas jurnalis ini. "Berijalan memiliki misi untuk mendorong inovasi dan adaptasi teknologi di berbagai sektor, dan jurnalisme adalah salah satu pilar penting masyarakat yang perlu terus diberdayakan," kata Ali. "Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dengan ACC dan para jurnalis Yogyakarta untuk menggali potensi AI. Kami yakin, dengan bekal pengetahuan dan praktik langsung yang diberikan dalam workshop ini, para jurnalis akan mampu menciptakan karya-karya yang tidak hanya relevan tetapi juga futuristik, menjawab kebutuhan pembaca di era digital." Ia juga menekankan bahwa Berijalan berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis bagi media dalam mengadopsi teknologi baru.

Sesi pelatihan inti dipandu langsung oleh Bryan Elmer Cahyadi, Marketing Research Analyst Berijalan, yang membawa materi seputar cara efektif menggunakan AI dalam pembuatan artikel dan, yang tak kalah penting, etika penggunaannya di dunia jurnalistik. Bryan mengawali sesinya dengan menjelaskan fundamental AI, mulai dari Natural Language Processing (NLP), Machine Learning, hingga Generative AI seperti model bahasa besar yang kini banyak digunakan. Ia memaparkan bagaimana AI dapat membantu dalam riset data yang masif, transkripsi wawancara, penyusunan draf awal berita, hingga optimalisasi judul dan sub-judul untuk SEO (Search Engine Optimization) agar berita lebih mudah ditemukan oleh pembaca.

"AI bukanlah pengganti kreativitas dan objektivitas jurnalis, melainkan sebuah alat bantu yang sangat powerful," jelas Bryan kepada para peserta. "Penting bagi kita untuk memahami batasan AI, bagaimana ia bekerja, dan yang terpenting, bagaimana mengontrolnya agar hasilnya tetap mencerminkan integritas jurnalistik. Misalnya, AI bisa membantu merangkum laporan keuangan yang tebal dalam hitungan detik, tetapi validasi dan interpretasi akhir tetap ada di tangan jurnalis." Ia juga membahas secara mendalam tentang risiko bias algoritma, potensi penyebaran misinformasi oleh AI yang tidak terlatih dengan baik, serta pentingnya transparansi ketika AI digunakan dalam proses pembuatan berita.

Tak hanya teori semata, inti dari workshop ini adalah sesi praktik langsung. Para peserta diajak untuk secara aktif menggunakan berbagai fitur AI yang relevan untuk mendukung kerja redaksional mereka. Mereka diajari cara memanfaatkan AI untuk:

  1. Analisis Data Cepat: Mengidentifikasi tren dari kumpulan data besar, seperti data survei atau laporan publik, untuk menemukan sudut pandang berita yang menarik.
  2. Pembuatan Draf Awal: Menghasilkan draf teks awal untuk berita rutin, ringkasan, atau bahkan ide konten media sosial berdasarkan poin-poin kunci yang diberikan.
  3. Transkripsi Otomatis: Mengubah rekaman wawancara audio menjadi teks secara instan, menghemat waktu berjam-jam kerja manual.
  4. Optimalisasi Konten: Menggunakan AI untuk menyarankan judul alternatif yang lebih menarik, mengoptimalkan penggunaan kata kunci, atau menyusun ringkasan berita yang ringkas untuk platform berbeda.
  5. Verifikasi Fakta Awal (dengan supervisi): Memanfaatkan AI untuk membantu menemukan sumber-sumber terkait atau mengidentifikasi klaim yang memerlukan verifikasi lebih lanjut, meskipun keputusan akhir verifikasi tetap ada pada jurnalis.

Suasana workshop berlangsung sangat interaktif dan dipenuhi antusiasme. Pertanyaan-pertanyaan kritis bermunculan, mulai dari kekhawatiran tentang "robot jurnalis" hingga eksplorasi potensi AI untuk jurnalisme investigasi. Para jurnalis dengan sigap mencoba setiap fitur yang diajarkan, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan implikasinya dalam pekerjaan sehari-hari. Antusiasme ini mencerminkan semangat jurnalis Yogyakarta dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini dan keinginan kuat untuk terus relevan di tengah disrupsi digital. Mereka menyadari bahwa AI bukan ancaman, melainkan peluang untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja mereka.

Salah satu peserta, Siti Nurmala dari sebuah portal berita lokal, mengungkapkan kesannya, "Awalnya saya skeptis, takut AI akan mengambil alih pekerjaan kami. Tapi setelah praktik langsung, saya sadar AI adalah alat yang bisa membuat kerja saya lebih cepat dan efisien. Saya bisa fokus pada analisis mendalam dan wawancara, sementara AI mengurus tugas-tugas repetitif. Ini benar-benar membuka mata." Pandangan serupa juga datang dari Adi Wijaya, jurnalis senior yang mengakui, "Perkembangan ini sangat pesat. Workshop ini krusial agar kami tidak tertinggal. Etika penggunaan AI yang ditekankan tadi juga sangat penting, mengingat tanggung jawab kami dalam menyajikan kebenaran."

ACC dan Berijalan Perkuat Jurnalis Jogja dengan "AI for Smarter Journalism" dalam Workshop Inovatif

Melalui kegiatan ini, ACC dan Berijalan berharap para jurnalis di Yogyakarta akan semakin siap menghadapi tantangan era digital dengan kemampuan literasi AI yang mumpuni. Lebih dari itu, diharapkan mereka tetap menjunjung tinggi nilai etika dan akurasi berita sebagai pondasi utama jurnalisme yang berkualitas. Kemitraan strategis semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut, menciptakan gelombang inovasi di kancah media lokal, dan pada akhirnya, berkontribusi pada masyarakat yang lebih terinformasi dan kritis. Era jurnalisme yang didukung AI telah tiba, dan jurnalis Jogja kini lebih siap untuk memimpin di garis depan. [aje]

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id

Related Articles