Ada Lagi, Tumpukan Sampah Di Pinggir Jalan Terkesan Dibiarkan Saja, Dusun Plumbungan, Baureno

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Di saat Pemerintah Kabupaten (Pemkb) Bojonegoro, Jawa Timur, sedang menggerakan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, menggalakan pemanfaatan sampah, justru Pemerintah Desa (Pemdes) Baureno, malah mengabaikan adanya tumpukan sampah yang ada di pinggir jalan desanya itu.
Hal itu, seperti tuumpukan sampah yang menggunung di jalan desa dari selatan Masjid At-taqwa, Dusun Plumbungan menuju ke Desa Blongsong, tepatnya sampah berada di pinggir jalan yang ada di barat Sekolahan SMA Negeri 1 Baureno atau di timur Staisiun Bowerno (baca, Baureno).
Kondisi tumpukan sampah memanjang dari timur ke barat, dengan panjang sekitar 50 meter lebih dengan lebar sekitar 2 meter, diperkirakan jika diangkut truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, bisa sekitar 5 truk lebih.
Tumpukan sampah membuat pemandangan yang tak sedap dan bisa menimbulkan penyakit dengan baunya yang sangat menyengat.
Seorang warga Desa Blongsong berinisial JS (55) mengatakan, dirinya sering melintas di jalan poros desa Dusun Plumbungan itu. Menurutnya, dirinya pernah mengetahui yang banyak membuang sampah berasal dari timur dengan naik sepeda motor dan membawa sampah ditaruh di tas kresek.

“Saya sering mengetahui yang buang sampah itu, kebanyakan dari timur (Dusun Plumbungan dan sekitarnya), mereka naik sepeda motor, sampahnya diwadahi tas kresek dan membuang sampah dengan cara dilempar dalam kondisi motornya masih tetap berjalan,” ungkapnya, Senin (11/8/2025) pagi.
Saat ditanya, apakah ada warga dari barat (Desa Blongsong) yang buang sampah di situ, dia bilang mestinya ada, cuma yang sering mereka lihat yang buang sampah di situ modusnya mengendarai sepeda motor sambil membawa sampah diwadai tas kresek atau zak lalu dilempar ke situ.
“Pastinya ya nggak tau, setahu saya, mereka membawa sampah dengan dibungkus tas kresek lalu sambil melintas mereka melempar sampah di lokasi sampah pinggir jalan yang ada di barat SMA Negeri 1 Baureno itu,” katanya sambil minta agar namanya tak dipublikasikan.
Sementara itu, Kepala Desa Baureno Joko Purwanto, saat dikonfirmasi via akun Whatshapp (WA) nya, tak dibuka apalagi dibaca.
Berdasarkan pengalaman wartawan media ini, Kades Baureno Joko Purwanto sulit untuk diajak berkomunikasi, jika di WA tak mau membalas dan jika di telepon juga tak mau angkat.
**(Kis/Red)