Nasional

Angin Kencang Landa Bondowoso, Pohon Tumbang Timpa Pikap dan Lukai Pengendara di Jalur Ijen

Senin pagi yang seharusnya menjadi awal pekan yang tenang berubah menjadi mencekam di wilayah Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, ketika cuaca ekstrem disertai angin kencang melanda dengan kekuatan yang tak terduga. Sekitar pukul 07.11 WIB, sebuah insiden tragis terjadi di ruas Jalan Raya Ijen, tepatnya di Dusun Tengger, Desa Sukorejo, di mana sebatang pohon besar tumbang dan menimpa sebuah mobil pikap yang tengah melintas, menyebabkan pengendara mengalami luka serius dan mengganggu arus lalu lintas yang padat di pagi hari. Peristiwa ini menjadi pengingat pahit akan bahaya laten yang mengintai di tengah kondisi cuaca yang semakin tidak menentu dan membutuhkan kewaspadaan ekstra dari seluruh elemen masyarakat serta respons sigap dari pihak berwenang.

Kawasan Bondowoso, khususnya daerah pegunungan seperti Sumberwringin yang berada di lereng Gunung Ijen, memang dikenal memiliki topografi yang rawan terhadap bencana alam. Curah hujan tinggi yang kerap disusul angin kencang adalah kombinasi mematikan yang dapat memicu tanah longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang. Pagi itu, hembusan angin yang begitu kuat terasa tidak biasa, menggoyangkan pepohonan di sepanjang jalan dengan intensitas yang mengkhawatirkan. Menurut penuturan warga setempat, suara gemuruh angin telah terdengar sejak dini hari, namun tidak ada yang menyangka bahwa kekuatan alam akan menampakkan wajah destruktifnya secepat itu, menargetkan salah satu jalur vital penghubung antar desa dan kecamatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Kristianto, membenarkan kejadian nahas tersebut. Informasi awal mengenai insiden ini diterima oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD melalui pesan WhatsApp yang dikirimkan oleh warga sekitar yang panik. Laporan tersebut masuk hanya beberapa menit setelah pohon tumbang, menunjukkan kesigapan masyarakat dalam melaporkan kejadian darurat. “Begitu menerima laporan, tim Tanggap Reaksi Cepat (TRC) kami langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian bersama unsur TNI, Polri, dan perangkat desa setempat,” jelas Kristianto, menggambarkan kecepatan respons yang menjadi kunci dalam penanganan bencana. Tim gabungan ini segera menyusun strategi untuk mengevakuasi korban dan membersihkan material pohon yang menutupi jalan.

Pohon yang tumbang, diperkirakan berjenis sengon atau mahoni yang telah berusia puluhan tahun dengan diameter batang yang cukup besar, roboh melintang di tengah jalan raya Ijen. Batang dan rantingnya yang tebal menutupi seluruh lebar jalan, secara efektif memutus akses transportasi di jalur tersebut. Arus lalu lintas yang mulai ramai oleh aktivitas warga yang hendak bekerja atau beraktivitas pun sontak terhenti total. Kendaraan-kendaraan yang melintas dari kedua arah terpaksa mengantre panjang, menciptakan kemacetan yang signifikan. Beberapa pengendara motor yang berani mencoba melintas di sela-sela ranting pohon tumbang pun harus berhati-hati ekstra, sementara kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa bergerak. Kondisi ini memperparah kepanikan di lokasi, menambah urgensi bagi tim penyelamat untuk bertindak cepat.

Korban dari insiden ini diketahui bernama Amsidi, seorang warga Dusun Bata Timur, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin. Pagi itu, Amsidi sedang mengendarai mobil pikapnya, kemungkinan besar untuk keperluan mengangkut hasil pertanian atau barang dagangan, ketika nasib buruk menimpanya. Pohon tumbang itu menimpa bagian kabin mobil pikapnya secara langsung, menyebabkan kerusakan parah pada kendaraan dan melukai Amsidi secara serius. Ia mengalami luka robek yang cukup dalam serta patah di bagian lutut dan tulang ekor. Luka-luka ini menunjukkan betapa dahsyatnya benturan yang dialaminya. Setelah dievakuasi dari dalam kendaraan, Amsidi segera mendapatkan pertolongan pertama di lokasi oleh tim medis yang tiba. Kondisinya yang membutuhkan penanganan lebih lanjut mengharuskan dirinya segera dilarikan ke Puskesmas Sumberwringin untuk stabilisasi awal sebelum akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Bondowoso. Di rumah sakit, ia akan menjalani serangkaian pemeriksaan lebih lanjut, termasuk rontgen dan penanganan ortopedi, untuk memastikan tidak ada komplikasi lain dan merencanakan tindakan medis yang paling tepat untuk pemulihan jangka panjang.

Angin Kencang Landa Bondowoso, Pohon Tumbang Timpa Pikap dan Lukai Pengendara di Jalur Ijen

Proses penanganan dan evakuasi pohon tumbang melibatkan koordinasi yang solid dari berbagai pihak. BPBD Bondowoso bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sukorejo, Polsek Sumberwringin, Koramil Sumberwringin, PLN, Perhutani, serta dukungan tak ternilai dari masyarakat setempat. Masing-masing pihak memiliki peran krusial dalam operasi ini. Tim dari PLN memastikan tidak ada kabel listrik yang ikut tertarik atau putus akibat pohon tumbang, mengingat potensi bahaya sengatan listrik. Perhutani, sebagai pihak yang berwenang atas pengelolaan hutan, turut membantu dalam identifikasi jenis pohon dan penanganan material kayu. Sementara itu, Polsek dan Koramil Sumberwringin bertanggung jawab atas pengamanan lokasi, pengaturan lalu lintas, serta dokumentasi kejadian. Masyarakat setempat juga bergotong royong, membantu mengangkat ranting-ranting kecil dan menyediakan peralatan seadanya untuk mempercepat proses pembersihan.

Dengan peralatan yang memadai, termasuk gergaji mesin (chainsaw) yang dibawa oleh tim, pohon tumbang tersebut mulai dipotong menjadi beberapa bagian yang lebih kecil agar mudah dipindahkan. Proses evakuasi berlangsung cukup alot mengingat ukuran pohon yang besar dan kondisi cuaca yang masih diwarnai angin sepoi-sepoi. Namun, berkat kerja keras dan sinergi antar tim, material pohon akhirnya berhasil disingkirkan dari badan jalan. Arus lalu lintas yang sebelumnya lumpuh total, berangsur-angsur kembali normal sekitar pukul 10.00 WIB, sekitar tiga jam setelah insiden terjadi. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas koordinasi dan respons cepat dalam menghadapi situasi darurat.

Kristianto lebih lanjut menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan cuaca ekstrem di seluruh wilayah Bondowoso. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa potensi hujan deras disertai angin kencang masih sangat tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini menuntut kewaspadaan yang lebih tinggi dari seluruh masyarakat. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah perbukitan atau yang rumahnya banyak dikelilingi pepohonan di tepi jalan," ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya memeriksa kondisi lingkungan sekitar secara berkala, termasuk kondisi pohon-pohon yang sudah tua atau lapuk. Jika ditemukan potensi bahaya, masyarakat diminta untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang agar dapat dilakukan tindakan pencegahan seperti pemangkasan atau penebangan.

Kejadian pohon tumbang ini bukan kali pertama terjadi di Bondowoso. Topografi daerah yang banyak perbukitan dan hutan, serta keberadaan pohon-pohon besar di sepanjang jalan raya, memang meningkatkan risiko insiden serupa, terutama di musim penghujan dan transisi musim. Fenomena cuaca ekstrem seperti angin kencang dan puting beliung juga semakin sering terjadi, yang oleh para ahli dikaitkan dengan dampak perubahan iklim global. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi bencana perlu terus diperkuat, tidak hanya dari sisi respons, tetapi juga pencegahan. Pemerintah daerah melalui dinas terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum, perlu melakukan inventarisasi dan pemangkasan rutin terhadap pohon-pohon yang berpotensi tumbang di tepi jalan raya. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menanam pohon yang sesuai dan merawatnya juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang.

Bagi Amsidi, proses pemulihan akan memakan waktu yang tidak sebentar. Luka robek dan patah tulang lutut serta ekor memerlukan penanganan medis intensif, terapi fisik, dan mungkin operasi. Perjalanan panjang menuju kesembuhan ini tentu akan berdampak pada kondisi fisik, mental, dan ekonomi keluarganya. Solidaritas dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu Amsidi melewati masa sulit ini. Sementara itu, BPBD Bondowoso dan instansi terkait akan terus bersiaga, memastikan bahwa Bondowoso siap menghadapi tantangan cuaca ekstrem di masa mendatang, sembari berupaya meminimalkan risiko dan dampak yang mungkin terjadi. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu waspada dan tanggap terhadap ancaman alam yang kian tak terduga.

Sumber: rakyatindependen.id

Angin Kencang Landa Bondowoso, Pohon Tumbang Timpa Pikap dan Lukai Pengendara di Jalur Ijen

Related Articles