Armada Tua Jadi Tantangan, Damkar Madiun Harapkan Peremajaan dan Penambahan Pos

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Madiun, sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat, menghadapi realitas yang semakin kompleks. Di satu sisi, intensitas kejadian kebakaran dan penyelamatan non-kebakaran terus meningkat dari tahun ke tahun, menuntut respons yang cepat, efektif, dan profesional. Di sisi lain, mereka dihadapkan pada tantangan internal yang signifikan: kondisi armada yang menua, mengalami kerusakan, dan keterbatasan infrastruktur pos pemadam yang belum merata. Situasi ini bukan hanya menghambat kinerja operasional, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko kerugian yang lebih besar bagi masyarakat Kabupaten Madiun.
Saat ini, operasional Damkar Kabupaten Madiun ditopang oleh enam unit kendaraan, yang terdiri dari lima unit mobil pemadam dan satu unit suplai air. Sebuah angka yang terbilang minim untuk cakupan wilayah seluas dan sekompleks Kabupaten Madiun. Lebih lanjut, dari total enam unit tersebut, hanya empat unit yang masih berada dalam kondisi prima dan siap tempur untuk menghadapi berbagai situasi darurat. Dua unit lainnya, yang ditempatkan di Pos Pendopo Lama dan Pos Kecamatan Geger, dilaporkan mengalami kerusakan signifikan. Kerusakan ini tidak sekadar minor; ia mencakup berbagai komponen vital seperti sistem mesin, pompa air bertekanan tinggi yang merupakan jantung operasional mobil pemadam, hingga sistem hidrolik yang krusial untuk pengoperasian selang dan tangga otomatis. Akibatnya, kedua unit tersebut memerlukan perbaikan menyeluruh atau bahkan peremajaan total untuk dapat kembali berfungsi optimal dan memenuhi standar keselamatan serta efektivitas yang dibutuhkan.
Andi Koerniawan, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran Dinas Damkar Kabupaten Madiun, pada Rabu (22/10/2025), menegaskan bahwa kondisi ini bukanlah hal yang mengejutkan atau tanpa sebab. "Unit yang mengalami kerusakan di Pos Pendopo Lama dan Pos Kecamatan Geger memang sudah cukup lama digunakan. Usia operasional yang panjang, ditambah dengan intensitas penggunaan yang tinggi dalam berbagai kondisi cuaca dan medan, membuatnya wajar bila memerlukan peremajaan atau perbaikan menyeluruh," jelas Andi. Ia menambahkan, "Kendaraan pemadam kebakaran bukan sekadar alat transportasi biasa. Ia adalah sistem kompleks yang harus selalu dalam kondisi puncak, berfungsi tanpa cela, karena menyangkut nyawa dan properti. Sedikit saja gangguan atau kerusakan bisa berakibat fatal pada kecepatan respons dan efektivitas pemadaman, yang pada gilirannya dapat memperbesar kerugian yang dialami masyarakat." Keterbatasan ini menuntut solusi jangka panjang yang komprehensif.
Kabupaten Madiun, dengan bentang geografisnya yang luas dan terdiri dari 15 kecamatan, membutuhkan dukungan armada yang tidak hanya prima tetapi juga terdistribusi secara strategis. Realitasnya, Damkar Kabupaten Madiun saat ini hanya mengoperasikan tiga pos aktif, yakni Pos Kota, Pos Mejayan, dan Pos Geger, selain Markas Komando (Mako) utama. Ini berarti setiap pos harus melayani hingga lima kecamatan. Sebuah beban kerja yang sangat berat, terutama jika mempertimbangkan standar waktu respons ideal untuk kejadian kebakaran dan penyelamatan yang seharusnya tidak lebih dari 15 menit di area perkotaan dan 30 menit di area pedesaan. Jangkauan yang luas ini seringkali membuat waktu tempuh menuju lokasi kejadian menjadi sangat lama, terutama di wilayah-wilayah terpencil atau dengan akses jalan yang kurang memadai.
Keterbatasan jumlah pos ini secara langsung berdampak pada waktu respons yang krusial. Setiap detik sangat berharga dalam situasi darurat, baik itu kebakaran yang bisa merambat dengan cepat atau insiden penyelamatan yang mengancam jiwa. Jarak tempuh yang jauh tidak hanya menghabiskan waktu berharga, tetapi juga bahan bakar, dan mempercepat keausan kendaraan yang memang sudah tua. Lebih dari itu, potensi kerugian materiil dan jiwa dapat meningkat drastis jika tim pemadam terlambat tiba di lokasi kejadian, mengubah insiden kecil menjadi bencana yang lebih besar. Efisiensi operasional dan keselamatan warga menjadi taruhan utama dalam kondisi ini.
Menyadari urgensi ini, Andi Koerniawan mengungkapkan bahwa penambahan pos dan kendaraan telah menjadi bagian integral dari rencana jangka menengah yang sedang disusun oleh dinasnya. "Harapan kami ke depan adalah adanya dukungan untuk peremajaan unit damkar serta penambahan pos baru. Ini bukan hanya sekadar keinginan, melainkan sebuah kebutuhan fundamental untuk menjamin pelayanan publik yang optimal," kata Andi. Penambahan pos ini tidak hanya akan mengurangi beban kerja setiap pos, tetapi juga secara signifikan akan memperpendek waktu respons di seluruh wilayah Kabupaten Madiun, memastikan bahwa bantuan dapat tiba lebih cepat saat dibutuhkan.
Secara spesifik, Andi menyoroti kebutuhan mendesak untuk pendirian pos baru di wilayah atas, seperti Kecamatan Kare dan Gemarang. Kedua kecamatan ini memiliki kondisi geografis yang cukup menantang, dengan medan perbukitan, jalan yang berkelok-kelok, dan seringkali akses yang sulit dijangkau, terutama saat musim hujan atau setelah kejadian alam. "Di wilayah-wilayah seperti Kare dan Gemarang, risiko kebakaran hutan dan lahan, serta kejadian non-kebakaran yang terkait dengan alam seperti tanah longsor kecil atau evakuasi di lereng bukit, relatif lebih tinggi. Akses yang sulit membuat waktu tempuh menjadi sangat lama, bahkan bisa mencapai satu jam lebih dari pos terdekat. Dengan adanya pos di sana, respons bisa jauh lebih cepat dan efektif, sekaligus memberikan rasa aman yang lebih besar bagi warga yang tinggal di daerah terpencil tersebut," papar Andi, menekankan pentingnya pemerataan layanan dan mitigasi risiko berbasis geografis.
Ironisnya, di tengah fokus pada penanganan kebakaran, Damkar Kabupaten Madiun juga mengemban tugas penyelamatan non-kebakaran yang permintaannya jauh melampaui insiden kebakaran itu sendiri. Data selama triwulan ketiga tahun 2025 menunjukkan angka yang mencolok dan mengkhawatirkan: tercatat 483 kejadian penyelamatan, sebuah lonjakan signifikan dibandingkan hanya 59 kejadian kebakaran. Angka ini secara tegas menunjukkan pergeseran paradigma tugas Damkar, yang kini tidak hanya terbatas pada pemadaman api, melainkan juga menjadi ujung tombak dalam berbagai situasi darurat kemanusiaan dan lingkungan.
Jenis kejadian penyelamatan non-kebakaran ini sangat beragam dan membutuhkan keahlian serta peralatan khusus. Mulai dari evakuasi sarang tawon Vespa affinis yang meresahkan dan berpotensi mematikan, penanganan ular berbisa di permukiman warga, penyelamatan hewan peliharaan yang terjebak di saluran air atau ketinggian, hingga evakuasi korban kecelakaan lalu lintas yang terjepit, warga yang terkunci di dalam rumah, atau bahkan penyelamatan di sumur dan sungai. Setiap jenis insiden ini membutuhkan peralatan khusus dan keterampilan yang berbeda, mulai dari alat pelindung diri khusus, alat penjepit hidrolik, tali temali, hingga peralatan penyelamatan di air.
Sayangnya, kebutuhan mendesak ini belum diimbangi dengan ketersediaan sarana yang memadai. Dari tiga mobil penyelamatan yang dimiliki Damkar Kabupaten Madiun, seluruhnya kini tidak dalam kondisi optimal. Ini berarti kemampuan personel untuk merespons dengan cepat dan efektif seringkali terhambat oleh keterbatasan peralatan atau kondisi kendaraan yang kurang prima, memaksa mereka untuk berinovasi atau menggunakan alat seadanya yang mungkin kurang aman.
"Permintaan penanganan non-kebakaran cukup tinggi, dan cakupannya sangat luas," tambah Andi Koerniawan. "Mulai dari evakuasi hewan yang membahayakan, penyelamatan warga yang terjebak dalam berbagai situasi, hingga kejadian lain yang membutuhkan respons cepat dan penanganan teknis. Oleh karena itu, dukungan sarana yang memadai, seperti mobil rescue dengan peralatan lengkap dan spesifik yang sesuai standar, sangat penting untuk menunjang tugas personel di lapangan agar mereka dapat bekerja dengan aman, efisien, dan memberikan hasil terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan." Pengadaan unit rescue yang modern dan dilengkapi teknologi terkini menjadi prioritas yang tak kalah penting dari peremajaan mobil pemadam.
Di balik keterbatasan armada dan pos, kekuatan utama Damkar Kabupaten Madiun terletak pada sumber daya manusianya. Saat ini, dinas ini memiliki 49 personel yang berdedikasi tinggi, tersebar di tiga pos aktif dan Markas Komando (Mako) utama. Jumlah ini, meskipun tidak ideal untuk melayani seluruh wilayah kabupaten dengan standar respons yang optimal, didukung oleh semangat juang dan profesionalisme yang luar biasa. Mereka adalah para pahlawan tanpa tanda jasa yang siap sedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu, menghadapi risiko demi keselamatan sesama. Dengan pelatihan yang terus-menerus, baik dalam teknik pemadaman, penyelamatan, pertolongan pertama, maupun penanganan bahan berbahaya, serta pengalaman lapangan yang kaya, para personel ini berkomitmen untuk memberikan respons terbaik kepada masyarakat, bahkan ketika dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang nyata dan kadang kala membahayakan diri mereka sendiri.
Dedikasi ini menjadi fondasi kepercayaan publik terhadap Damkar. Namun, untuk memaksimalkan potensi mereka, dukungan peralatan dan infrastruktur yang memadai adalah mutlak. Tanpa itu, bahkan personel terbaik pun akan kesulitan untuk bekerja secara optimal, dan risiko yang mereka hadapi di lapangan akan meningkat. Oleh karena itu, investasi pada personel, baik melalui pelatihan berkelanjutan maupun penyediaan alat pelindung diri dan sarana kerja yang memadai, adalah bagian tak terpisahkan dari upaya peremajaan Damkar secara keseluruhan.
Menyikapi berbagai tantangan yang ada, mulai dari armada yang menua, jangkauan pos yang terbatas, hingga tingginya permintaan penyelamatan non-kebakaran, Dinas Damkar Kabupaten Madiun tidak berdiam diri. Semua isu ini telah menjadi masukan krusial dalam penyusunan strategi dan langkah-langkah ke depan. Prioritas utama adalah peremajaan armada dan penambahan pos, sebuah investasi jangka panjang yang krusial bagi keselamatan publik dan peningkatan kualitas pelayanan.
Andi Koerniawan menegaskan, "Kami optimis, dengan sinergi dan dukungan berbagai pihak, layanan pemadam dan penyelamatan di Kabupaten Madiun bisa semakin baik dan merata." Sinergi ini diharapkan datang tidak hanya dari Pemerintah Kabupaten Madiun melalui alokasi anggaran yang memadai, tetapi juga dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat, mengingat skala permasalahan yang cukup besar. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan kebakaran melalui edukasi dan sosialisasi, serta pelaporan kejadian yang cepat dan akurat, juga sangat diharapkan untuk meringankan beban kerja Damkar dan menciptakan ekosistem keselamatan yang lebih kuat.
Visi jangka panjang Damkar Kabupaten Madiun adalah memiliki jaringan pos yang lebih merata, setidaknya satu pos untuk setiap tiga hingga empat kecamatan, dilengkapi dengan armada modern yang siap sedia untuk berbagai jenis insiden, dari kebakaran hingga penyelamatan khusus. Hal ini akan memangkas waktu respons secara signifikan, memperkecil potensi kerugian materiil dan jiwa, serta meningkatkan rasa aman bagi seluruh warga Madiun. Peremajaan kendaraan tidak hanya berarti mengganti yang lama dengan yang baru, tetapi juga mengadopsi teknologi pemadam dan penyelamatan terkini yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan aman bagi personel, sekaligus meningkatkan kapabilitas mereka dalam menghadapi tantangan masa depan.
Pada akhirnya, upaya peningkatan kapasitas Damkar Kabupaten Madiun adalah investasi kolektif untuk masa depan yang lebih aman bagi seluruh masyarakat. Dengan komitmen yang tak tergoyahkan dari para personel yang berdedikasi, serta dukungan nyata dan berkelanjutan dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, tantangan yang ada akan dapat diatasi. Damkar Madiun bertekad untuk terus menjadi pelindung setia, memastikan setiap warga mendapatkan pelayanan terbaik dalam situasi darurat, sehingga Kabupaten Madiun dapat terus tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan terlindungi. Ini adalah panggilan tugas yang diemban dengan penuh tanggung jawab dan harapan besar untuk masa depan yang lebih baik.
[rbr/beq]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id