Awal Musim Penuh Turbulensi: PSM Makassar Didera Masalah Finansial, Performa Jeblok, dan Kehilangan Nakhoda

PSM Makassar, sang juara Liga 1 musim 2022-2023, kini tengah menghadapi badai besar di awal musim Super League 2025-2026. Serangkaian masalah, mulai dari performa tim yang jauh dari harapan, krisis finansial yang melanda klub, hingga kepergian pelatih kepala, Bernardo Tavares, menjadi mimpi buruk yang menghantui tim berjuluk Juku Eja ini.
Performa tim menjadi sorotan utama. Dari enam pertandingan yang telah dilakoni, PSM Makassar hanya mampu meraih satu kemenangan, empat hasil imbang, dan satu kekalahan. Catatan ini menempatkan mereka di posisi ke-14 klasemen sementara dengan hanya mengumpulkan 7 poin. Sebuah pencapaian yang sangat kontras jika dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, di mana PSM selalu menjadi salah satu tim yang disegani dan mampu bersaing di papan atas.
Start buruk ini diawali dengan serangkaian hasil imbang yang membuat para suporter merasa frustrasi. Tiga pertandingan pertama berakhir dengan skor imbang, menunjukkan kurangnya ketajaman di lini depan dan kerapuhan di lini belakang. Puncaknya, PSM harus menelan pil pahit kekalahan dari Persita Tangerang di pekan kelima, semakin memperburuk suasana di dalam tim.
Kemenangan atas Persija Jakarta di pekan keenam sempat memberikan secercah harapan. Namun, hasil imbang kontra PSIM Yogyakarta di pertandingan berikutnya kembali memadamkan semangat para pemain dan pendukung. Performa yang tidak konsisten ini menjadi indikasi adanya masalah yang lebih dalam di dalam tim, baik dari segi taktik, mentalitas, maupun kekompakan antar pemain.
Namun, masalah performa tim hanyalah puncak gunung es. Di balik layar, PSM Makassar tengah berjuang menghadapi krisis finansial yang cukup serius. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa para pemain, pelatih, dan staf klub belum menerima gaji selama lima bulan terakhir. Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan dapat berdampak buruk pada motivasi dan kinerja para pemain di lapangan.
Pelatih Bernardo Tavares bahkan secara terbuka mengungkapkan masalah finansial ini kepada media menjelang pertandingan melawan Persija Jakarta. Pengakuan Tavares ini menjadi bukti betapa seriusnya masalah yang tengah dihadapi oleh PSM Makassar. Situasi ini tentu sangat mengganggu persiapan tim dan dapat menjadi salah satu faktor penyebab performa buruk mereka di awal musim ini.
Kepergian Bernardo Tavares dari kursi kepelatihan semakin menambah daftar masalah yang harus dihadapi oleh PSM Makassar. Tavares, yang berhasil membawa PSM meraih gelar juara Liga 1 musim 2022-2023, memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa tidak mampu lagi memberikan yang terbaik bagi tim dalam situasi yang serba sulit ini.
Keputusan Tavares ini tentu sangat mengejutkan dan mengecewakan para suporter PSM Makassar. Pasalnya, Tavares dianggap sebagai sosok yang sangat berjasa dalam membangkitkan kembali kejayaan PSM setelah bertahun-tahun lamanya. Kepergian Tavares ini meninggalkan lubang besar di tim dan membuat PSM harus segera mencari pengganti yang sepadan.
Manajemen PSM Makassar kini tengah berupaya keras untuk mengatasi berbagai masalah yang tengah melanda klub. Mereka berusaha mencari solusi untuk mengatasi krisis finansial, memperbaiki performa tim, dan mencari pelatih baru yang mampu membawa PSM kembali ke jalur kemenangan.
Namun, tugas ini tentu tidak akan mudah. Krisis finansial yang melanda klub membutuhkan solusi jangka panjang dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sponsor, dan para pengusaha lokal. Sementara itu, untuk memperbaiki performa tim, PSM membutuhkan pemain-pemain berkualitas yang mampu mengangkat performa tim secara keseluruhan.
Proses pencarian pelatih baru juga tidak akan mudah. PSM membutuhkan pelatih yang tidak hanya memiliki kemampuan taktik yang mumpuni, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memotivasi para pemain dan membangun tim yang solid dan kompak. Selain itu, pelatih baru juga harus mampu beradaptasi dengan cepat dengan kondisi sepak bola Indonesia dan memiliki visi yang sejalan dengan manajemen klub.
Para suporter PSM Makassar tentu sangat berharap agar manajemen klub dapat segera mengatasi berbagai masalah yang tengah dihadapi dan membawa PSM kembali ke jalur kemenangan. Mereka juga berharap agar para pemain dapat terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi tim, meskipun dalam situasi yang sulit.
Dukungan dari para suporter akan sangat berarti bagi PSM Makassar dalam menghadapi masa-masa sulit ini. Dengan dukungan yangSolid dan semangat pantang menyerah, PSM Makassar diyakini mampu bangkit kembali dan meraih kesuksesan di masa depan.
Namun, perlu diingat bahwa proses pemulihan ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak ada solusi instan untuk mengatasi berbagai masalah yang tengah dihadapi oleh PSM Makassar. Dibutuhkan kerja keras, kerjasama, dan komitmen dari semua pihak untuk membawa PSM kembali ke puncak kejayaan.
Masa depan PSM Makassar memang tengah berada di persimpangan jalan. Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan dari semua pihak, PSM Makassar diyakini mampu melewati masa-masa sulit ini dan kembali menjadi salah satu tim terbaik di Indonesia. Para suporter PSM Makassar akan terus memberikan dukungan dan doa mereka agar tim kesayangan mereka dapat segera bangkit kembali dan meraih kesuksesan di masa depan.
Krisis yang melanda PSM Makassar ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh klub sepak bola di Indonesia. Bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis dan taktik di lapangan, tetapi juga oleh manajemen keuangan yang baik, dukungan dari para suporter, dan komitmen dari semua pihak yang terlibat.
Semoga PSM Makassar dapat segera mengatasi berbagai masalah yang tengah dihadapi dan kembali menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Dengan semangat Ewako, PSM Makassar akan terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi para suporter setianya.