Babak Pertama yang Penuh Asa: Timnas Indonesia Mendominasi Namun Tak Mampu Membobol Gawang Irak dalam Kualifikasi Krusial Piala Dunia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4716866/original/059197400_1705332523-000_34F72FT.jpg)
Babak pertama pertandingan krusial antara Tim Nasional Indonesia dan Irak dalam lanjutan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia berakhir dengan skor imbang 0-0. Laga yang sarat tensi dan harapan ini dihelat di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, pada Minggu dini hari WIB, 12 Oktober 2025, menjadi panggung bagi ambisi besar kedua tim untuk melaju ke fase berikutnya. Sejak peluit kick-off dibunyikan, atmosfer tegang namun penuh semangat menyelimuti lapangan, menandakan betapa pentingnya setiap detik dalam pertandingan ini bagi perjalanan mereka menuju pentas dunia.
Timnas Indonesia, yang datang dengan bekal kepercayaan diri tinggi dan strategi matang dari pelatih Patrick Kluivert, langsung mengambil inisiatif serangan. Mereka menunjukkan dominasi penguasaan bola yang signifikan sejak awal laga, berusaha keras membongkar pertahanan kokoh Irak. Pada menit kedelapan, asa pertama bagi skuad Garuda muncul dari kaki Calvin Verdonk. Bek kiri naturalisasi ini melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, sebuah upaya cerdik untuk menguji penjaga gawang lawan. Namun, sepakan mendatar tersebut sayangnya masih membentur salah satu pemain bertahan Irak, menghasilkan sepak pojok yang sayangnya belum mampu dimaksimalkan. Tak berselang lama, tepatnya semenit kemudian, Thom Haye, gelandang pengatur serangan Indonesia, turut mencoba peruntungannya dengan tembakan jarak jauh. Namun, kali ini bola melenceng tipis di sisi kiri gawang Irak, menambah daftar peluang awal yang belum berbuah hasil.
Sepuluh menit pertama pertandingan benar-benar menjadi milik Timnas Indonesia. Dengan skema permainan yang agresif dan menekan, anak asuh Patrick Kluivert berhasil mengendalikan lini tengah dan memaksa Irak untuk lebih banyak bertahan. Hanya Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Kevin Dika yang relatif statis di wilayah pertahanan, sementara pemain lainnya aktif bergerak dan membangun serangan. Pola ini menunjukkan niat jelas Indonesia untuk mencetak gol cepat. Kendati demikian, meskipun unggul mutlak dalam penguasaan bola dan intensitas serangan, belum ada gol yang tercipta pada fase awal ini, menyisakan pekerjaan rumah yang berat bagi lini depan Garuda.
Peluang emas yang paling mendekati gol tercipta pada menit ke-14. Thom Haye, dengan visi bermainnya yang luar biasa, mengirimkan umpan matang yang membelah pertahanan Irak, langsung mengarah ke Mauro Zijlstra yang sudah berada di posisi strategis di dalam kotak penalti. Striker muda ini tidak menyia-nyiakan kesempatan, melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Namun, Jalal Hassan, penjaga gawang Irak, menunjukkan refleks luar biasa. Dengan sigap ia berhasil menepis bola, menggagalkan upaya Zijlstra dan menjaga gawangnya tetap perawan. Aksi heroik Jalal Hassan ini menjadi titik balik penting, meredam momentum Indonesia dan memberikan suntikan semangat bagi rekan-rekannya di lini belakang.
Pertandingan babak pertama memang berlangsung cukup sulit bagi Timnas Indonesia. Meskipun secara statistik mereka unggul tipis dalam penguasaan bola dan tercatat lebih aktif dalam melancarkan serangan, skuad Garuda tampak kesulitan menemukan celah untuk menggetarkan jaring gawang Irak. Pertahanan Irak yang disiplin dan rapat, ditambah dengan penampilan cemerlang Jalal Hassan, menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus. Frustrasi mulai sedikit terlihat di wajah para pemain Indonesia saat waktu terus berjalan, dan skor kacamata masih bertahan hingga setengah jam babak pertama bergulir. Pertarungan lini tengah juga semakin intens, dengan Irak mulai menemukan ritme untuk meredam aliran bola Indonesia, meskipun belum banyak menciptakan ancaman balik yang berarti.
Memasuki pertengahan hingga akhir babak pertama, intensitas serangan Indonesia tidak mengendur. Mereka terus mencoba berbagai variasi serangan, mulai dari umpan-umpan terobosan, tusukan dari sayap, hingga percobaan tembakan jarak jauh. Pada menit ke-33, Eliano Reijnders hampir saja mengkreasi gol pembuka untuk Indonesia. Setelah melakukan penetrasi apik di sisi kiri pertahanan Irak, ia melepaskan tembakan mendatar yang mengarah ke sudut gawang. Sial bagi Indonesia, bola justru membentur tiang gawang dan memantul keluar, membuat para penggemar Garuda yang menyaksikan pertandingan harus menahan napas dan menghela kekecewaan. Momen ini menjadi pukulan telak bagi mental para pemain Indonesia, mengingat betapa dekatnya mereka dengan gol.
Tekanan Indonesia semakin meningkat menjelang akhir babak pertama. Mereka berusaha memanfaatkan setiap kesempatan, termasuk dari situasi bola mati. Kesempatan terakhir yang signifikan pada babak pertama didapatkan Dean James pada menit ke-45+5, di penghujung waktu tambahan. Setelah salah satu pemain Indonesia dijatuhkan di luar kotak penalti, wasit menghadiahkan tendangan bebas di posisi yang cukup menjanjikan. James, yang dikenal dengan akurasi tendangannya, mengambil ancang-ancang dan melepaskan tendangan langsung ke gawang. Namun, eksekusinya belum tepat sasaran, bola melambung di atas mistar gawang, mengakhiri babak pertama tanpa gol.
Secara keseluruhan, babak pertama menjadi cerminan dari dominasi tak berdaya Timnas Indonesia. Tercatat, tujuh peluang serius berhasil diciptakan oleh skuad Garuda sepanjang 45 menit pertama. Namun, fakta yang lebih mengecewakan adalah tidak satupun dari tujuh peluang tersebut yang berhasil mengarah tepat sasaran ke gawang Irak. Di sisi lain, Irak yang lebih banyak bertahan dan sesekali melakukan serangan balik, hanya mampu menciptakan dua kesempatan, yang juga tidak terlalu mengancam gawang Indonesia. Statistik ini dengan jelas menggambarkan superioritas Indonesia dalam menciptakan peluang, namun juga menyoroti kelemahan krusial dalam penyelesaian akhir. Skor 0-0 menutup jalannya babak pertama, meninggalkan pertanyaan besar tentang apa yang perlu diubah oleh Patrick Kluivert dan staf kepelatihan untuk babak kedua, guna memecah kebuntuan dan mengamankan tiga poin penting dalam perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini menjanjikan babak kedua yang tak kalah seru, di mana Indonesia akan terus berjuang untuk menembus pertahanan Irak, sementara Irak akan berusaha memanfaatkan setiap celah untuk mencuri gol kemenangan.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id