Bacabup Setyo Wahono Bicara Program Atasi Krisis Air Bersih, di Konsolidasi Pemenangan Yang Digelar PAN Bojonegoro
BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Bojonegoro, Setyo Wahono, berjanji, jika bakal pasangan calon (bapaslon) Setyo Wahono – Nurul Azizah (WanNur) terpilih menjadi Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro Periode 2024 – 2029, salah satu programnya adalah menyelesaikan krisis air bersih yang hingga saat masih terjadi di Kota Ledre ini.
“Persoalan kekurangan air bersih menjadi program WanNUr dan bakal kami selesaikan dalam 2 hingga 3 tahun,” demikian Bacabup Bojonegoro Setyo Wahono, saat menghadiri Konsolidasi Pemenangan Setyo Wahono – Nurul Azizah yang digelar PAN Bojonegoro yang digelar di Ballroom Adelia Resto & Cafe, yang berada di Jl Gajahmada, Bojonegoro, Sabtu (21/9/2024).
Lanjut Mas Wahono – demikian, H. Setyo Wahono, akrab disapa – dalam tagline “Kemakmuran dan Kebanggaan” itu pihaknya memiliki skala prioritas pada peningkatan produktifitas pertanian, sehingga Bojonegoro bisa menjadi lumbung padi.
“Oleh karena itu insya Allah pada tahun pertama (jika terpilih menjadi bupati) yang ingin saya bangun adalah infrastruktur pertanian yang kaitannya dengan pengairan yang memadai. Guna mencukupi pengairan untuk itu diprogramkan dengan cara membangun embung baru, normalisasi bendungan, dan sebagainya,” ungkap Wakil Komisaris pada perusahaan gas itu.
Masih menurut Mas Wahono, dirinya juga menyammpaikan paparan tentang kebutuhan pupuk, pembentukan lembaga offtaker, perbaikan tata kelola pemerintah yang bersih, melayani dan akomodatif, mengurangi pengangguran, mempermudah perijinan berusaha dan UMKM.
Ditambhakan, menurunkan angka kemiskinan, pendidikan, honor guru madrasah, pesantren, sampai tentang proyek padat karya yang dianggap mampu mempercepat menurunkan angka kemiskinan.
“Kita harus juga harus mampu mengalokasikan APBD yang sangat besar itu, secara tepat. APBD Bojonegoro yang saat ini tembus Rp8,2 triliun perlu dimafaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro ini,” ungkapnya.
Di akhir sambutanya, Mas Wahono menyampaikan bahwa APBD Bojonegoro sebagian besar berasal dari DBH (Dan Bagi Hasil) Migas (Minyak dan Gas Bumi), padahal suatu saat nanti sumber minyak itu akan berkurang dan habis.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bojonegoro hanya Rp900 miliar. PAD ini harus ditingkatkan dengan menggenjot pembangunan sarana dan prasarana di bidang pertanian, sebab 80 persen warga Bojonegoro bekerja sebagai petani dan buruh tani. Maka solusi untuk menaikkan PAD adalah dari sektor pertanian,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Bojonegoro Lasuri dalam kata sambutannya menjelaskan tentang pilihannya mengusung pasangan Wahono – Nurul. Yakni karena calon bupatinya lebih muda, lebih ganteng, dan lebih smart (pandai), serta keduanya asli Bojonegoro.
“Saya tidak dalam pengertian untuk menyindir yang lain, tapi saya berbicara terkait calon yang kita dukung dan kita menangkan dalam Pilkada 2024 ini,” kata Ketua DPD PAN Bojonegoro Lasuri, menegaskan.
Pria yang juga menjabata sebagai anggota DPRD Bojonegoro itu memberikan penegasan kepada para peserta konsolidasi bahwa DPP PAN telah menginstruksikan keputusan rekomendasi kepada bapaslon Wahono – Nurul. Keputusan itu tidak boleh dipertanyakan kenapa dan mengapa.
“Ini komanditer instruksi yang harus diamankan dan harus dimenangkan, kira – kira siap?” ujarnya bertanya kepada jajaran yang serta merta dijawab dengan teriakan siap secara lantang dan serentak oleh ratusan pengurus PAN yang memadati Ballroom Adelia Café itu.
Pihaknya mengajak kepada para Pengurus DPD PAN Bojonegoro dan semua Kader PAN untuk bersatu secara bersama menggerakan mesin partai untuk mendukung dan memenangkan Bapaslon WanNur yang diusung oleh DPD PAN Bojonegoro untuk menjadi Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro, Periode 2024 – 2029.
**(Kis/Red).