Bernardo Tavares Frustrasi dengan Kekalahan PSM: Pemborosan Waktu di Lini Tengah dan Hilangnya Fokus Jadi Sorotan Utama

PSM Makassar harus menelan pil pahit kekalahan di pekan kelima Super League 2025/2026, saat bertandang ke markas Persita Tangerang. Pertandingan yang digelar di Banten International Stadium (BIS) pada Kamis, 11 September 2025, itu berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan tuan rumah. Dua gol Persita dicetak melalui titik penalti oleh Eber Bessa di menit ke-29 dan Pablo Ganet di menit 90+4, sementara gol tunggal PSM Makassar dicetak oleh Lucas Dias di menit ke-87. Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi tim Juku Eja, dan pelatih Bernardo Tavares tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Seusai pertandingan, Tavares mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab kekalahan timnya. Ia menyoroti performa lini tengah yang dianggap terlalu banyak membuang-buang bola dan kurang kreatif dalam membangun serangan. "Kami banyak membuang-buang waktu di lapangan tengah. Padahal, di latihan tidak seperti ini. Kami tidak mengontrol emosi. Kami sudah membahas ini sebelum pertandingan," ujar Tavares dengan nada kecewa.
Selain masalah di lini tengah, Tavares juga menyoroti performa lini pertahanan yang dinilai kurang fokus, terutama setelah PSM berhasil menyamakan kedudukan. "Pada saat kami mencetak gol pertama, kami tidak melakukan apa yang seharusnya kami lakukan. Kami tidak menjaga keseimbangan pertahanan," jelasnya. Tavares menambahkan bahwa timnya sudah memiliki rencana permainan, namun gagal diimplementasikan di lapangan.
Kekalahan ini tentu menjadi bahan evaluasi penting bagi Tavares dan tim pelatih PSM Makassar. Mereka harus segera mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, terutama di lini tengah dan lini pertahanan, agar bisa kembali ke jalur kemenangan di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Analisis Mendalam Kekalahan PSM Makassar: Lebih dari Sekadar Statistik
Kekalahan PSM Makassar dari Persita Tangerang bukan hanya sekadar hasil akhir di papan skor. Ada banyak faktor yang berkontribusi pada hasil negatif ini, dan perlu dianalisis secara mendalam agar bisa memahami akar permasalahan dan mencari solusi yang tepat.
1. Lini Tengah yang Tumpul:
Keluhan utama Bernardo Tavares adalah performa lini tengah yang dianggap kurang efektif. Lini tengah adalah jantung dari permainan sebuah tim, dan jika lini tengah tidak berfungsi dengan baik, maka seluruh tim akan kesulitan untuk bermain dengan optimal. Dalam pertandingan melawan Persita, lini tengah PSM terlihat kurang kreatif dalam membangun serangan, sering kehilangan bola di area vital, dan kurang mampu mengontrol tempo permainan.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab masalah ini adalah:
- Kurangnya Kreativitas: Para pemain tengah PSM kurang memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang-peluang berbahaya. Mereka terlalu sering memainkan bola ke samping atau ke belakang, dan kurang berani mengambil risiko untuk melakukan umpan-umpan terobosan atau melepaskan tembakan dari jarak jauh.
- Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi: Lini tengah PSM terlihat kurang kompak dan kurang memiliki pemahaman yang baik satu sama lain. Hal ini menyebabkan mereka sering salah pengertian dalam melakukan pergerakan atau memberikan umpan.
- Tekanan dari Lini Tengah Lawan: Lini tengah Persita berhasil memberikan tekanan yang cukup ketat kepada para pemain tengah PSM, sehingga mereka kesulitan untuk menguasai bola dan membangun serangan.
2. Lini Pertahanan yang Lengah:
Selain lini tengah, lini pertahanan PSM juga menjadi sorotan dalam pertandingan ini. Tavares menyoroti kurangnya fokus para pemain belakang setelah PSM berhasil menyamakan kedudukan. Gol kedua Persita yang dicetak di menit-menit akhir pertandingan adalah bukti nyata dari kelengahan lini pertahanan PSM.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab masalah ini adalah:
- Kurangnya Konsentrasi: Para pemain belakang PSM kurang mampu menjaga konsentrasi mereka sepanjang pertandingan. Mereka sering melakukan kesalahan-kesalahan elementer, seperti salah posisi, salah mengantisipasi umpan, atau terlambat melakukan tekel.
- Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi: Seperti halnya lini tengah, lini pertahanan PSM juga terlihat kurang kompak dan kurang memiliki pemahaman yang baik satu sama lain. Hal ini menyebabkan mereka sering salah pengertian dalam melakukan penjagaan atau menutup ruang.
- Tekanan dari Lini Depan Lawan: Lini depan Persita berhasil memberikan tekanan yang cukup intens kepada para pemain belakang PSM, sehingga mereka kesulitan untuk menguasai bola dan membangun serangan dari belakang.
3. Faktor Mental:
Selain faktor teknis dan taktis, faktor mental juga memainkan peran penting dalam kekalahan PSM. Tavares menyebut bahwa para pemainnya tidak mampu mengontrol emosi mereka di lapangan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh tekanan yang terlalu besar untuk meraih kemenangan, atau karena frustrasi akibat kesulitan yang mereka hadapi di lapangan.
Solusi untuk Mengatasi Masalah PSM Makassar:
Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, Tavares dan tim pelatih PSM Makassar perlu melakukan beberapa langkah konkret, di antaranya:
- Meningkatkan Kreativitas Lini Tengah: Melatih para pemain tengah untuk lebih berani mengambil risiko dalam membangun serangan, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam menciptakan peluang-peluang berbahaya.
- Meningkatkan Komunikasi dan Koordinasi Antar Pemain: Melakukan latihan-latihan khusus untuk meningkatkan pemahaman dan kerjasama antar pemain, baik di lini tengah maupun di lini pertahanan.
- Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus Pemain: Melakukan latihan-latihan mental untuk membantu para pemain menjaga konsentrasi dan fokus mereka sepanjang pertandingan.
- Memperbaiki Strategi Permainan: Menganalisis kembali strategi permainan yang diterapkan, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan, agar lebih sesuai dengan kekuatan dan kelemahan tim.
- Membangun Mentalitas yang Kuat: Membangun mentalitas yang kuat di dalam tim, agar para pemain mampu menghadapi tekanan dan mengatasi kesulitan yang mereka hadapi di lapangan.
Harapan untuk Kebangkitan PSM Makassar:
Kekalahan dari Persita Tangerang memang menyakitkan, namun ini bukanlah akhir dari segalanya. PSM Makassar masih memiliki banyak pertandingan yang harus dijalani di Super League 2025/2026. Dengan kerja keras, evaluasi yang mendalam, dan solusi yang tepat, PSM Makassar memiliki potensi untuk bangkit dan kembali ke jalur kemenangan. Dukungan dari para suporter setia juga akan menjadi motivasi tambahan bagi tim Juku Eja untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Semoga PSM Makassar bisa segera menemukan kembali performa terbaiknya dan meraih kesuksesan di musim ini.
Lebih dari Sekadar Kekalahan: Dampak Jangka Panjang bagi PSM Makassar
Kekalahan dari Persita Tangerang ini bukan hanya sekadar kehilangan tiga poin di klasemen sementara. Kekalahan ini bisa berdampak jangka panjang bagi PSM Makassar, baik secara internal maupun eksternal.
Dampak Internal:
- Menurunnya Morale Tim: Kekalahan bisa menurunkan morale tim dan kepercayaan diri para pemain. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa mempengaruhi performa tim di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
- Munculnya Keraguan: Kekalahan bisa menimbulkan keraguan di benak para pemain, terutama mengenai kemampuan mereka untuk bersaing di level tertinggi.
- Ketegangan di Ruang Ganti: Kekalahan bisa memicu ketegangan di ruang ganti, terutama jika ada pemain yang saling menyalahkan atas hasil buruk tersebut.
Dampak Eksternal:
- Kehilangan Dukungan Suporter: Jika PSM Makassar terus menerus meraih hasil buruk, suporter bisa kehilangan kepercayaan dan dukungan mereka. Hal ini bisa berdampak pada atmosfer di stadion dan motivasi para pemain.
- Kritik dari Media: Media akan terus mengkritik performa PSM Makassar jika tim ini tidak segera menunjukkan peningkatan. Kritik yang berlebihan bisa memberikan tekanan tambahan bagi para pemain dan pelatih.
- Menurunnya Citra Klub: Kekalahan bisa menurunkan citra klub di mata publik. Hal ini bisa mempengaruhi sponsor dan potensi investasi di masa depan.
Pentingnya Kepemimpinan yang Kuat:
Dalam situasi sulit seperti ini, kepemimpinan yang kuat sangat dibutuhkan. Bernardo Tavares sebagai pelatih kepala harus mampu memimpin tim keluar dari keterpurukan. Ia harus mampu membangkitkan morale tim, menghilangkan keraguan, dan meredakan ketegangan di ruang ganti. Selain itu, ia juga harus mampu memberikan solusi taktis yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di lapangan.
Peran Suporter Setia:
Suporter setia PSM Makassar juga memiliki peran penting dalam membangkitkan tim dari keterpurukan. Dukungan tanpa henti dari para suporter bisa menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Suporter harus tetap memberikan dukungan positif, meskipun tim sedang mengalami masa sulit.
Kesimpulan:
Kekalahan dari Persita Tangerang adalah pukulan telak bagi PSM Makassar. Namun, kekalahan ini juga bisa menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Dengan kerja keras, kepemimpinan yang kuat, dan dukungan dari para suporter setia, PSM Makassar memiliki potensi untuk bangkit dan kembali ke jalur kemenangan. Semoga PSM Makassar bisa segera menemukan kembali performa terbaiknya dan meraih kesuksesan di musim ini.