Bu Nurul Blusukan Di Pasar Ngitik, Tanjungharjo. Sampaikan Program Revitalisasi Pasar Tradisional
BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Pasangan Calon (Paslon) Setyo Wahono – Nurul Azizah dengan Nomor urut 2 itu, terus menyapa masyarakat dalam kegiatan Kampanye di Pilkada Serentak 2024 ini,
Calon wakil bupati (Cawabup) Nurul Azizah memanfaatkan kampanye dengan melakukan blusukan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Kali ini, Cawabup Nurul Azizah blusukan ke Pasar Ngitik yang berada di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Kamis (3/10/2024).
Bu Nurul – demikian, Cawabup Nurul Azizah akrab disapa – tiba di Pasar Desa Tanjungharjo itu sekira pukul 07.00 Wib. Kedatangan Mantan Sekda Bojonegoro itu mendapat sambutan hangat dari para pedagang dan masyarakat yang sedang belanja di Pasar Desa itu.
Mengetahui Bu Nurul blusukan ke Pasar Ngitik itu, warga langsung beramai-ramai menghampiri Bu Nurul untuk berjabat tangan dan berswafoto dengan cawabup asli Bojonegoro yang tinggal di Desa Sumbertalseh, Kecamatan Dander itu.
Bu Nurul langsung masuk ke dalam pasar dan mengajak warga untuk berbelanja. Dalam kesmepatan itu, Bu Nurul juga berbelanja dan menyempatkan diri untuk berdialog warga yang lagi berbelanja itu guna menjaring aspirasi masyarakat terutama dari para pedagang.
“Pasar-pasar tradisional harus lebih dihidupkan lagi, karena ini menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” kata Bu Nurul menegaskan.
Lanjut Bu Nurul, untuk lebih menghidupkan pasar tradisional perlu dilakukan penataan dan penambahan fasilitas. Tujuannya adalah, agar para pengunjung dan pedagang merasa nyaman, aman dan senang berbelanja di pasar tradisional ini.
“Sarana dan prasarananya perlu diperbaiki dan dilengkapi. Kalau pasarnya bersih, rapi dan fasilitasnya lengkap tentu akan ramai dan banyak pedagang yang membawa dagangan ke sini,” kata perempuan yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai camat terbaik Se-Jawa Timur itu menandaskan.
Ditambahkannya, Bu Nurul paham betul bagaimana pengelolaan anggaran untuk bisa memajukan pasar tradisional. Anggaran pembangunan pasar tradisional atau pasar desa ini bisa dilakukan salah satunya menggunakan bantuan keuangan desa (BKD).
“Guna melaksanakan penataan sarana dan prasarana pasar tradisional itu, tentu semua harus sesuai dengan regulasi yang ada,” ungkapnya.
Di akhir komentarnya, pihaknya juga telah menyiapkan program bantuan usaha pemberdayaan usaha perempuan produktif, dan bantuan pengembangan industri kecil menengah (IKM) Rp 1 miliar per desa/kelurahan.
“Dengan bantuan itu, nantinya bisa berjalanan beriringan, pasarnya bagus dan dagangan yang dijual semakin lengkap karena ada bantuan permodalan dari pemerintah kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya.
Warti, pedagang Pasar Desa Tanjungharjo mengapresiasi rencana pasalon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono – Nurul Azizah Nomor 2 itu untuk merevitalisasi pasar tradisional.
“Program itu akan menjadikan pasar tradisional lebih hidup, dan bisa bersaing dengan pasar-pasar modern. Karena menjadi jujugan warga untuk belanja mencari kebutuhan pokok,” ujarnya.
Wanita paruh baya itu berkeyakinan jika Nurul Azizah bakal merealisasikan janjinya setelah terpilih menjadi wakil bupati Bojonegoro.
“Bu Nurul itu orangnya apa adanya, kalau ngalor yo ngalor, ngidul yo ngidul. Artinya apa adanya dan tidak suka bujuki,” terang Warti serius.
Selain itu, seorang pedagang yang bernama Sundari juga menyampaikan tentang Kebaikan Bu Nurul Azizah yang sering membantu kesulitan warga. Salah satunya saat Bu Nurul membantu mempercepat proses pengobatan temannya yang mengalami kendala di salah satu rumah sakit yang ada di Bojonegoro ini.
“Berkat bantuan Bu Nurul, teman saya yang membutuhkan penanganan cepat akhirnya langsung ditangani pihak rumah sakit itu,” tuturnya.
Masih menurut Sundari, jika Bu Nurul itu orangnya sat-set, apalagi kalau urusannya membantu orang kesusahan. Memang Bu Nurul tidak begitu pandai berkata-kata, tapi langsung dibuktikan dengan tindakan nyata.
“Makanya, Mas Wahono – Bu Nurul dukunganya sangat banyak dan luar biasa hal itu dikarenakan keduanya merupakan figur layak memimpin Bojonegoro untuk Periode 2024 – 2029 ini,” tegasnya.
**(Kis/Red)