Nasional

Debut Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra: Erick Thohir Tunda Penilaian, Laga Kontra Lebanon Jadi Pembuktian

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengambil sikap hati-hati dalam memberikan penilaian terhadap penampilan perdana dua pemain naturalisasi anyar, Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra, saat membela Timnas Indonesia dalam laga persahabatan bertajuk FIFA Match Day melawan Taiwan. Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Jumat (5/9/2025) malam itu menjadi debut bagi kedua pemain tersebut.

Erick Thohir berpendapat bahwa terlalu dini untuk mengevaluasi performa Jonathans dan Zijlstra hanya berdasarkan satu pertandingan. Ia meyakini bahwa keduanya masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan skema permainan tim dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Erick menantikan laga kontra Lebanon pada Senin (8/9/2025) sebagai ajang pembuktian bagi Jonathans dan Zijlstra.

"Terlalu dini ya kalau kita menilai sekarang. Nanti waktu lawan Lebanon baru kita bisa berhitung seperti apa. Tapi memang kalau kita lihat di U23 dan senior, kita mulai mencoba main empat bek dan sudah juga mencoba permainan ball possession, ya mengontrol bola. Tapi yang senior mungkin serangannya lebih tajam. Tapi sama," ujar Erick Thohir usai pertandingan melawan Taiwan.

Dalam laga melawan Taiwan, Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua. Keduanya belum mampu mencetak gol maupun memberikan assist. Namun, Erick Thohir memahami bahwa hal tersebut wajar mengingat keduanya baru bergabung dengan tim dan masih dalam proses adaptasi.

Lebih lanjut, Erick Thohir juga menyoroti perubahan pola permainan Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih baru, Patrick Kluivert. Ia mengamati bahwa tim Garuda mulai membiasakan diri dengan formasi empat bek dan berusaha mendominasi penguasaan bola. Meskipun demikian, Erick mengakui bahwa penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki.

Debut Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra: Erick Thohir Tunda Penilaian, Laga Kontra Lebanon Jadi Pembuktian

"Tapi memang kalau kita lihat, di U23 dan senior sudah mulai mencoba main empat bek dan ball possession. Kadang-kadang pemain kita suka terburu-buru di finishing," jelasnya.

Terlepas dari evaluasi individu dan taktik, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan telak 6-0 atas Taiwan. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Jordi Amat (4′), gol bunuh diri Ming-hsiu Chao (23′), Marc Klok (33′), Eliano Reijnders (38′), Ramadhan Sananta (58′), dan Sandy Walsh (60′).

Analisis Mendalam Debut Jonathans dan Zijlstra

Keputusan Erick Thohir untuk menunda penilaian terhadap Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra adalah langkah yang bijaksana. Evaluasi yang terburu-buru berdasarkan satu pertandingan dapat memberikan tekanan yang tidak perlu kepada pemain dan tidak mencerminkan potensi sebenarnya.

Miliano Jonathans, yang berposisi sebagai gelandang serang, diharapkan dapat memberikan kreativitas dan visi di lini tengah Timnas Indonesia. Sementara itu, Mauro Zijlstra, seorang striker, diharapkan dapat menjadi mesin gol bagi tim Garuda.

Namun, adaptasi pemain naturalisasi tidak selalu berjalan mulus. Perbedaan budaya, bahasa, dan gaya bermain dapat menjadi tantangan bagi pemain dalam berintegrasi dengan tim. Oleh karena itu, dukungan dan kesabaran dari semua pihak sangat dibutuhkan agar Jonathans dan Zijlstra dapat beradaptasi dengan baik dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Laga melawan Lebanon akan menjadi ujian yang lebih berat bagi Jonathans dan Zijlstra. Lebanon merupakan tim yang lebih kuat dari Taiwan dan akan memberikan perlawanan yang lebih ketat. Dalam pertandingan ini, Jonathans dan Zijlstra akan memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka layak menjadi bagian dari Timnas Indonesia.

Perubahan Taktik di Bawah Kluivert

Selain debut pemain naturalisasi, perubahan taktik yang diterapkan oleh pelatih Patrick Kluivert juga menjadi sorotan. Formasi empat bek yang mulai diterapkan menunjukkan bahwa Kluivert ingin Timnas Indonesia bermain lebih modern dan ofensif.

Formasi empat bek memungkinkan tim untuk memiliki lebih banyak pemain di lini tengah dan depan, sehingga meningkatkan potensi serangan. Selain itu, penguasaan bola yang menjadi fokus utama juga menunjukkan bahwa Kluivert ingin Timnas Indonesia bermain lebih dominan dan mengontrol pertandingan.

Namun, perubahan taktik membutuhkan waktu untuk diimplementasikan dengan baik. Pemain perlu beradaptasi dengan peran dan tanggung jawab baru mereka. Selain itu, penyelesaian akhir yang masih menjadi masalah juga perlu segera diatasi agar Timnas Indonesia dapat memaksimalkan potensi serangannya.

Kemenangan Telak atas Taiwan: Momentum Positif

Kemenangan telak 6-0 atas Taiwan merupakan momentum positif bagi Timnas Indonesia. Kemenangan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain dan memberikan motivasi tambahan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Debut Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra: Erick Thohir Tunda Penilaian, Laga Kontra Lebanon Jadi Pembuktian

Namun, perlu diingat bahwa Taiwan bukanlah lawan yang sepadan. Kemenangan ini tidak boleh membuat Timnas Indonesia terlena. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan agar tim dapat bersaing di level yang lebih tinggi.

Harapan untuk Masa Depan Timnas Indonesia

Dengan adanya pemain naturalisasi baru dan perubahan taktik yang diterapkan, harapan untuk masa depan Timnas Indonesia semakin meningkat. Namun, perlu diingat bahwa proses pengembangan tim membutuhkan waktu dan kesabaran.

Dukungan dari semua pihak, termasuk PSSI, pelatih, pemain, dan suporter, sangat dibutuhkan agar Timnas Indonesia dapat mencapai potensi terbaiknya. Dengan kerja keras dan dedikasi, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia dapat meraih prestasi yang membanggakan di masa depan.

Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Jonathans dan Zijlstra

Keberhasilan Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra dalam membela Timnas Indonesia akan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Adaptasi: Kemampuan Jonathans dan Zijlstra untuk beradaptasi dengan cepat terhadap budaya, bahasa, dan gaya bermain Timnas Indonesia akan sangat penting.
  2. Komunikasi: Komunikasi yang baik antara Jonathans dan Zijlstra dengan pemain lain akan membantu membangun chemistry di dalam tim.
  3. Kebugaran: Jonathans dan Zijlstra harus menjaga kebugaran fisik mereka agar dapat bermain secara konsisten di level tertinggi.
  4. Mentalitas: Mentalitas yang kuat dan pantang menyerah akan membantu Jonathans dan Zijlstra mengatasi tantangan dan tekanan yang mungkin mereka hadapi.
  5. Dukungan: Dukungan dari pelatih, pemain, dan suporter akan memberikan motivasi tambahan bagi Jonathans dan Zijlstra untuk memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia.

Peran PSSI dalam Mendukung Pemain Naturalisasi

PSSI memiliki peran penting dalam mendukung pemain naturalisasi agar dapat beradaptasi dengan baik dan memberikan kontribusi maksimal bagi Timnas Indonesia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan PSSI antara lain:

  1. Program Adaptasi: PSSI dapat membuat program adaptasi yang komprehensif untuk membantu pemain naturalisasi beradaptasi dengan budaya, bahasa, dan gaya bermain Timnas Indonesia.
  2. Fasilitas: PSSI dapat menyediakan fasilitas yang memadai bagi pemain naturalisasi, termasuk tempat tinggal, transportasi, dan fasilitas latihan.
  3. Mentoring: PSSI dapat menunjuk pemain senior sebagai mentor bagi pemain naturalisasi untuk membantu mereka beradaptasi dengan tim dan memberikan dukungan moral.
  4. Komunikasi: PSSI harus menjalin komunikasi yang baik dengan pemain naturalisasi dan mendengarkan masukan mereka untuk meningkatkan program dukungan.
  5. Promosi: PSSI dapat mempromosikan pemain naturalisasi kepada publik untuk meningkatkan dukungan dan kepercayaan dari suporter.

Dengan dukungan yang tepat, pemain naturalisasi dapat menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia dan membantu tim meraih prestasi yang membanggakan.

Kesimpulan

Debut Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra di Timnas Indonesia menjadi sorotan utama dalam laga melawan Taiwan. Meskipun belum menunjukkan performa terbaik, Erick Thohir memilih untuk menunda penilaian dan memberikan kesempatan kepada keduanya untuk membuktikan diri dalam laga kontra Lebanon.

Perubahan taktik yang diterapkan oleh pelatih Patrick Kluivert juga menjadi perhatian. Formasi empat bek dan fokus pada penguasaan bola menunjukkan bahwa Kluivert ingin Timnas Indonesia bermain lebih modern dan ofensif.

Kemenangan telak atas Taiwan merupakan momentum positif bagi Timnas Indonesia, namun tidak boleh membuat tim terlena. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan agar tim dapat bersaing di level yang lebih tinggi.

Dengan dukungan yang tepat, pemain naturalisasi dan perubahan taktik yang diterapkan dapat membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang membanggakan di masa depan.

Related Articles