Dorong Percepatan Pembangunan Gerai Koperasi Merah Putih, Bupati Kediri Petakan Tanah Idle Milik PemKab

Pemerintah Kabupaten Kediri tengah bergerak cepat dan sinergis dalam mewujudkan program pembangunan gerai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sebuah inisiatif nasional yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat paling bawah. Kolaborasi erat antara Pemerintah Kabupaten Kediri dan Kodim 0809/Kediri menjadi kunci utama dalam mengakselerasi program strategis ini, terutama dalam mengatasi tantangan krusial terkait ketersediaan lahan. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, yang akrab disapa Mas Dhito, menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap desa/kelurahan di wilayahnya memiliki gerai koperasi yang representatif dan berfungsi optimal, sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kekuatan ekonomi dari desa.
Komitmen tersebut terlihat jelas dalam rapat koordinasi penting yang dipimpin langsung oleh Mas Dhito bersama Komandan Kodim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama, baru-baru ini. Pertemuan yang dihadiri oleh jajaran kepala dinas terkait dan seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) ini menjadi platform strategis untuk menyelaraskan langkah dan strategi. Mas Dhito menggarisbawahi bahwa program nasional ini bukan sekadar target yang harus dicapai, melainkan sebuah amanah untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat melalui penguatan koperasi di setiap pelosok desa dan kelurahan di Kabupaten Kediri. Melalui gerai-gerai ini, diharapkan produk-produk lokal dapat dipasarkan secara lebih luas, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Dalam diskusi intensif tersebut, salah satu kendala paling signifikan yang teridentifikasi adalah persoalan ketersediaan lahan. Pembangunan gerai Koperasi Merah Putih memiliki persyaratan ketat terkait lokasi, salah satunya adalah luasan lahan minimal 1000 meter persegi. Selain itu, lahan yang dipilih harus berada di lokasi yang strategis, memiliki aksesibilitas yang baik, serta kondisi tanah yang sudah siap bangun dan stabil. Kriteria ini bukanlah tanpa alasan, melainkan untuk menjamin bahwa gerai koperasi dapat beroperasi secara efektif, menampung aktivitas ekonomi yang beragam, dan memiliki potensi pengembangan di masa depan. Lokasi strategis akan memudahkan akses bagi anggota koperasi dan masyarakat umum, sementara lahan yang luas dan stabil memungkinkan pembangunan infrastruktur pendukung seperti gudang penyimpanan, area parkir, hingga fasilitas penunjang lainnya.
Menyikapi tantangan ini, Mas Dhito mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh camat di Kabupaten Kediri untuk segera melakukan rapat koordinasi dengan para kepala desa di wilayah masing-masing. "Ini menjadi tantangan bagi kita, maka saya menginstruksikan kepada seluruh camat untuk segera lakukan rapat koordinasi penyiapan lahan dengan seluruh kepala desa," tegasnya. Perintah ini mencerminkan pendekatan proaktif Bupati untuk memastikan bahwa setiap level pemerintahan memahami urgensi dan bertanggung jawab dalam mencari solusi. Kolaborasi antara camat dan kepala desa diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi dan pengusulan lahan yang memenuhi kriteria, mengingat pemahaman mendalam kepala desa tentang kondisi geografis dan demografis wilayahnya.
Untuk mempercepat identifikasi dan penyediaan lahan di setiap desa, para camat juga diminta untuk berkolaborasi erat dengan Komandan Koramil (Danramil) di wilayah masing-masing, serta berkoordinasi dengan satuan kerja terkait di Pemerintah Kabupaten Kediri. Sinergi antara pemerintah daerah dan TNI ini menunjukkan komitmen bersama dalam menyukseskan program nasional. Peran Danramil, dengan jaringan dan pemahaman wilayah yang kuat, diharapkan dapat menjadi fasilitator dan akselerator di lapangan, membantu dalam pemetaan potensi lahan dan komunikasi dengan masyarakat. Pendekatan lintas sektoral ini menjadi krusial untuk mengatasi berbagai hambatan administratif maupun teknis yang mungkin muncul di tingkat desa.

Lebih lanjut, dalam upaya mencari solusi inovatif, Mas Dhito juga meminta beberapa dinas di Pemkab Kediri untuk mengidentifikasi aset-aset idle yang dimiliki pemerintah daerah. Aset idle ini bisa berupa tanah kosong yang belum termanfaatkan, bangunan bekas sekolah yang sudah tidak terpakai, atau properti lain yang saat ini tidak produktif. Pemanfaatan aset idle pemerintah daerah merupakan strategi cerdas untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada tanpa harus melakukan pengadaan lahan baru yang mungkin membutuhkan anggaran besar dan proses yang panjang. Dengan demikian, aset yang selama ini "tertidur" dapat diubah menjadi lokasi produktif yang mendukung program pembangunan ekonomi kerakyatan.
"Data aset lahan dan bangunan idle milik Pemkab yang bisa diusulkan untuk gerai koperasi merah putih segera dikabarkan untuk menjadi konsumsi camat yang kemudian nanti bisa berkoordinasi dengan para Danramil," tambahnya. Instruksi ini menunjukkan bahwa Bupati menginginkan adanya basis data yang komprehensif dan terpusat mengenai aset-aset daerah yang berpotensi. Data ini akan menjadi panduan bagi para camat dan Danramil dalam melakukan pencarian dan penentuan lokasi, memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan terverifikasi. Optimalisasi aset daerah ini juga merupakan langkah efisiensi anggaran dan keberlanjutan program dalam jangka panjang.
Hingga saat rapat koordinasi berlangsung, Pemerintah Kabupaten Kediri telah menerima usulan lahan dari 149 lokasi di berbagai desa. Angka ini menunjukkan antusiasme dan keseriusan desa-desa dalam menyambut program ini. Namun, dari jumlah tersebut, sebanyak 90 titik usulan memiliki luasan lahan kurang dari 1000 meter persegi. Data ini menggarisbawahi skala tantangan yang dihadapi dan pentingnya proses verifikasi serta pencarian alternatif yang lebih intensif. Tim lapangan perlu bekerja ekstra keras untuk menemukan lahan yang benar-benar memenuhi kriteria, baik dari segi luasan maupun karakteristik lainnya, agar gerai koperasi dapat dibangun dengan standar yang diharapkan dan berfungsi secara optimal.
Komandan Kodim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama menyampaikan apresiasi mendalam atas keseriusan Mas Dhito dalam mensukseskan program Koperasi Merah Putih ini. Ia menegaskan bahwa jajarannya tidak hanya menunggu instruksi, tetapi secara proaktif telah turun langsung ke desa-desa untuk melakukan pendampingan dan pencarian lokasi. "Kami juga melakukan gerilya ke lapangan, door to door dengan kepala desa, camat di wilayah untuk mencari lokasi. Karena program pendirian gerai koperasi merah putih harus ada di wilayah masing-masing," ucapnya. Pendekatan "gerilya" ini menunjukkan komitmen TNI untuk dekat dengan rakyat, memahami langsung kondisi di lapangan, dan menjadi bagian dari solusi.
Peran Kodim 0809/Kediri dalam program ini memang sangat sentral. Letkol Inf Ragil Jaka Utama menegaskan bahwa Kodim memiliki tugas mulia untuk mengawal pendirian gerai koperasi merah putih di seluruh 390 desa/kelurahan yang tersebar di Kabupaten/Kota Kediri. Mandat ini bukan sekadar tugas pengawasan, melainkan peran aktif dalam memfasilitasi, mengamankan, dan memastikan bahwa setiap tahapan pembangunan berjalan sesuai rencana. Keterlibatan TNI dalam program pembangunan desa seperti ini merupakan manifestasi dari konsep TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang diperluas, menunjukkan bahwa TNI tidak hanya bertugas dalam pertahanan negara, tetapi juga berperan vital dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
Keberadaan gerai Koperasi Merah Putih di setiap desa/kelurahan diharapkan akan membawa dampak ekonomi yang signifikan. Gerai ini akan menjadi pusat distribusi produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, memberikan akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha di desa. Selain itu, koperasi juga dapat berperan sebagai penyedia kebutuhan pokok dengan harga yang lebih stabil bagi masyarakat, serta menjadi wadah untuk pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bagi anggotanya. Dengan demikian, gerai koperasi ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan sebuah ekosistem ekonomi yang mampu menopang kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan.
Visi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk mempercepat pembangunan gerai Koperasi Merah Putih dengan memetakan tanah idle milik Pemkab, didukung penuh oleh sinergi kuat dengan Kodim 0809, menjadi harapan baru bagi penguatan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Kediri. Langkah-langkah proaktif dan kolaboratif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan TNI dalam menjawab tantangan nasional, sekaligus mengoptimalkan potensi lokal demi masa depan ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing. Dengan semangat gotong royong dan pemanfaatan sumber daya yang cerdas, target pendirian gerai koperasi di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Kediri diharapkan dapat segera terwujud, membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id





