DP3AKB Bojonegoro, Gelar Monev Tim Pendamping Keluarga, di Pendopo Angling Kusumo Kantor Kecamatan Baureno

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Komitmen dalam percepatan penurunan stunting terus diperkuat di wilayah Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Pemkab Bojonegoro Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro, yang diwakili oleh Syaifudin selaku Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Baureno menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Angling Kusumo Kantor Kecamatan Baureno, Senin (23/6/2025).
Acara dihadiri oleh Camat Baureno Dery Aprilian, Para bidan desa, tenaga kesehatan, PKK, Kader KB, baik PPKDB maupun Sub PPKDB, Se-Kecamatan Baureno.
Dalam kata sambutanya, Camat Baureno Dery Aprilian mengatakan bahwa keberadaan Tim Pendamping keluarga (TPK) di desa-desa sangat strategis dalam menurunkan angka stunting karena mereka berada di garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan keluarga berisiko.
“Melalui monitoring ini, kita bisa memastikan sejauh mana program berjalan efektif dan apa saja yang perlu diperkuat ke depan. Kita berharap agar desa dapat lebih berdaya melalui pendampingan ini,” kata Camat Baureno Dery Aprilian menegaskan, Senin (23/6/2025).

Lanjut Dery Aprilian, guna mensukseskan kegiatan ini, DP3KB Bojonegoro melalui Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Baureno, bekerjasama dengan Camat dan Para Kepala Desa guna melakukan monev untuk suksesnya Program Tim Pendamping Keluarga ini.
“Kegiatan TPK untuk menurunkan angka stunting ini sama dengan program unggulan Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro, Bapak Setyo Wahono – Ibu Nurul Azizah, menuju Kabupaten Bojonegoro yang bahagia, makmur dan membanggakan,” tegasnya.
Sementara itu, Syaifudin sebagai Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Baureno mengatakan bahwa kegiatan monev ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas TPK agar lebih optimal dalam pelaksanaan intervensi sensitif dan spesifik terhadap keluarga sasaran.
“Hendaknya semua TPK berkomitmen untuk aktif mengabdikan dirinya masyarakat yang fokus pada edukasi kesehatan keluarga, peningkatan gizi, dan penguatan peran ibu dalam pengasuhan balita,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Udin itu.
Lanjut Mas Udin, kegiatan ini menjadi bukti nyata pemerintah kepada masyarakat dalam upaya mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting di Kabupaten Bojonegoro umumnya dan di Kecamatan Baureno khususnya.
Perlu diketahui, Monetoring dan Evaluasi TPK adalah kegiatan pendampingan keluarga beresiko stunting termasuk remaja, calon pengantin, Calon Pasangan Usia Subur (PUS), Ibu hamil, Pasca Persaliinan/Kelahiran, Baduta (Bayi Di Bawah 2 tahun) dan balita (di bawah 5 tahun).
**(Kis/Red)