Fondasi Masa Depan Dawarblandong: Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra Pacu Infrastruktur dan Kualitas Pendidikan

Mojokerto (rakyatindependen.id) – Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, pada Jumat, 19 September 2025, mengukuhkan komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan dengan melakukan tinjauan mendalam terhadap sejumlah proyek infrastruktur strategis di Kecamatan Dawarblandong. Kunjungan lapangan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah manifestasi nyata dari visi besar Bupati untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di wilayah yang selama ini kerap menghadapi tantangan geografis dan sosial. Fokus utama kunjungan mencakup progres pembangunan jembatan vital dan upaya renovasi sekolah dasar yang krusial bagi masa depan generasi penerus di Dawarblandong.
Dawarblandong, sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Mojokerto, memiliki karakteristik geografis yang unik, seringkali menjadi langganan banjir saat musim penghujan tiba, sekaligus menghadapi tantangan dalam penyediaan fasilitas pendidikan yang representatif. Menyikapi realitas ini, Bupati Muhammad Al Barra, yang akrab disapa Gus Barra, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur dan pendidikan adalah dua pilar utama yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Proyek-proyek yang ditinjau hari itu merupakan bagian integral dari agenda pembangunan jangka menengah daerah yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan potensi lokal.
Proyek pertama yang menjadi sorotan utama dalam agenda monitoring Gus Barra adalah pembangunan Jembatan Talunbrak di Desa Talunblandong. Jembatan ini, yang telah lama dinanti oleh masyarakat setempat, bukan hanya sekadar penghubung fisik antarwilayah, melainkan simbol harapan untuk mengatasi masalah krusial yang telah menghantui warga selama bertahun-tahun: banjir. Dengan anggaran fantastis sekitar Rp13,5 miliar, proyek ini digulirkan sejak April 2025 dan menunjukkan progres pembangunan yang sangat menggembirakan, mencapai 86 persen. Kecepatan dan kualitas pengerjaan proyek menjadi indikator kuat komitmen pemerintah daerah dalam menuntaskan permasalahan yang ada.
Sejarah Desa Talunblandong dan sekitarnya diwarnai oleh kisah-kisah perjuangan masyarakat menghadapi luapan air sungai yang kerap memutus akses jalan, melumpuhkan roda perekonomian, dan bahkan mengancam keselamatan jiwa. Petani kesulitan mengangkut hasil panen, anak-anak sekolah terhambat, dan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Jembatan Talunbrak yang baru ini dirancang dengan spesifikasi teknis yang lebih kokoh dan tinggi, diharapkan mampu menanggulangi dampak banjir secara signifikan. Struktur bangunannya yang menggunakan material berkualitas tinggi dan desain modern menjamin kekuatan dan ketahanan terhadap tekanan alam.
Dalam kesempatan peninjauan tersebut, Gus Barra secara langsung memeriksa setiap detail konstruksi jembatan, berbincang dengan para pekerja dan konsultan proyek. Dengan tatapan optimis, ia menyatakan, “Kami melihat struktur bangunannya kokoh dan kuat. Insyaallah bisa untuk menanggulangi banjir, dan dengan hadirnya jembatan ini masyarakat akan lebih mudah beraktivitas.” Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan cerminan dari keyakinan Bupati terhadap kualitas proyek dan dampaknya yang transformatif. Jembatan yang ditargetkan rampung pada 20 Oktober 2025 ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi banjir, tetapi juga urat nadi baru yang memperlancar distribusi barang dan jasa, membuka peluang ekonomi baru, serta meningkatkan mobilitas sosial warga. Kemudahan akses akan berdampak langsung pada sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata lokal, memicu pertumbuhan ekonomi mikro di Dawarblandong.
Selain fokus pada infrastruktur penghubung, perhatian Bupati juga tertuju pada sektor pendidikan, yang diyakininya sebagai investasi jangka panjang paling berharga bagi kemajuan daerah. Gus Barra kemudian melanjutkan monitoring ke SDN Gunungan, sebuah sekolah dasar yang baru saja mengalami musibah. Beberapa bulan sebelumnya, atap bangunan lama sekolah tersebut roboh, memaksa siswa untuk dipindahkan sementara ke lokasi lain, mengganggu proses belajar mengajar. Insiden ini menjadi pengingat pahit akan urgensi pemeliharaan dan pembangunan fasilitas pendidikan yang aman dan layak.
Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah daerah dengan sigap mengalokasikan anggaran untuk renovasi total ruang kelas di SDN Gunungan. Proyek renovasi ini bukan hanya sekadar perbaikan, melainkan upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan kondusif. Renovasi mencakup pembangunan kembali struktur atap yang lebih kuat, perbaikan dinding, lantai, serta penyediaan fasilitas pendukung seperti pencahayaan yang memadai, ventilasi yang baik, dan fasilitas sanitasi yang higienis. Renovasi tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2025, memastikan bahwa pada awal tahun ajaran berikutnya, anak-anak SDN Gunungan dapat kembali belajar di ruang kelas yang baru dan aman.
Gus Barra menekankan pentingnya proyek ini dalam konteks pembangunan sumber daya manusia. “Kami ingin memastikan proses belajar mengajar anak-anak berjalan baik. Oleh karena itu, kami melakukan renovasi dan pembangunan ruang kelas agar proses belajar mengajarnya lancar. Hal ini juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan,” tegasnya. Baginya, pendidikan adalah fondasi peradaban, dan setiap anak berhak mendapatkan akses ke fasilitas pendidikan yang berkualitas. Dengan ruang kelas yang nyaman dan aman, diharapkan semangat belajar siswa akan meningkat, guru dapat mengajar dengan lebih optimal, dan pada akhirnya, kualitas pendidikan di Dawarblandong akan terangkat.
Tidak berhenti di situ, monitoring juga dilakukan di SDN Pucuk 1. Meskipun tidak mengalami insiden serupa, kunjungan ke sekolah ini merupakan bagian dari upaya holistik pemerintah daerah untuk memetakan kebutuhan dan memastikan bahwa semua institusi pendidikan di Dawarblandong mendapatkan perhatian yang layak. Dalam kesempatan itu, Gus Barra kembali menegaskan pentingnya penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai demi kelancaran proses belajar mengajar. Ini mencakup tidak hanya ruang kelas, tetapi juga perpustakaan, laboratorium sederhana, sarana olahraga, serta fasilitas air bersih dan toilet yang layak. Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkomitmen untuk terus meningkatkan alokasi anggaran bagi sektor pendidikan, mengingat perannya yang fundamental dalam mencetak generasi penerus yang cerdas dan kompeten.
Gus Barra menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mengawal percepatan pembangunan infrastruktur, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. Ini adalah janji yang ia pegang teguh, bahwa pembangunan harus merata dan menyentuh langsung kehidupan rakyat. Kunjungan lapangan semacam ini adalah wujud dari transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam mengelola dana publik dan memastikan setiap proyek berjalan sesuai rencana dan standar kualitas yang ditetapkan.
Kunjungan lapangan yang padat ini turut didampingi oleh jajaran Forkopimca Dawarblandong, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, perangkat desa setempat, serta kepala sekolah masing-masing. Kehadiran berbagai elemen pemerintahan dan masyarakat ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya mewujudkan visi pembangunan daerah. Kepala Dinas Pendidikan, misalnya, memberikan laporan detail mengenai rencana pengembangan kurikulum dan program peningkatan kapasitas guru yang akan berjalan seiring dengan perbaikan infrastruktur sekolah. Sementara itu, perwakilan masyarakat dan kepala desa menyambut baik kunjungan Bupati, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan respons cepat pemerintah terhadap kebutuhan mendesak di wilayah mereka.
Melalui pembangunan Jembatan Talunbrak dan renovasi SDN Gunungan, serta perhatian terhadap SDN Pucuk 1, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra tidak hanya membangun fisik, tetapi juga merajut asa dan kepercayaan masyarakat Dawarblandong terhadap pemerintahnya. Proyek-proyek ini adalah investasi strategis yang akan memberikan dampak jangka panjang, menciptakan lingkungan yang lebih aman, lebih mudah diakses, dan lebih berpendidikan. Dawarblandong, yang sebelumnya kerap disebut sebagai wilayah terpencil, kini berada di jalur transformasi menuju masa depan yang lebih cerah, menjadi bagian integral dari kemajuan Kabupaten Mojokerto secara keseluruhan. Komitmen berkelanjutan ini akan menjadi fondasi kuat bagi Mojokerto yang maju, sejahtera, dan berdaya saing di kancah regional maupun nasional.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id.