Ganasnya Derby Jatim: Persela Lamongan Bertekad Raih Poin Penuh Meski Diterpa Badai Absennya Tiga Bintang Kontra Deltras Sidoarjo

Persela Lamongan bersiap menghadapi tantangan besar di laga perdana ajang Championship 2025/2026. Laskar Joko Tingkir dijadwalkan akan menjamu rival abadi mereka, Deltras Sidoarjo, dalam sebuah pertandingan bertajuk Derby Jatim yang sarat gengsi dan emosi. Pertandingan krusial ini akan digelar pada Senin, 15 September 2025, di markas kebanggaan Persela, Stadion Surajaya Lamongan. Namun, dalam duel sengit yang diprediksi akan menyedot perhatian ribuan pasang mata ini, Persela dipastikan tidak akan diperkuat oleh tiga pilar utama mereka: Jhon Edy Mena, Otavio Dutra, dan Adam Malik, sebuah situasi yang tentu saja menjadi ujian berat bagi kedalaman skuad dan strategi pelatih Aji Santoso.

Absennya ketiga pemain tersebut bukanlah tanpa alasan. Masing-masing harus menepi karena sanksi larangan bermain akibat insiden yang terjadi di musim-musim sebelumnya. Jhon Edy Mena, yang diharapkan menjadi motor serangan atau ujung tombak tim, harus menanggung konsekuensi dari perkelahian yang melibatkannya saat masih membela PSPS Pekanbaru dalam pertandingan melawan Deltras Sidoarjo musim lalu. Sanksi ini menunjukkan betapa disiplin dalam sepak bola tidak hanya berdampak instan, tetapi juga dapat memiliki efek jangka panjang yang merugikan tim di momen-momen penting. Kehilangan Mena, seorang pemain yang dikenal dengan agresivitas dan kemampuan mencetak golnya, tentu menjadi lubang yang harus ditambal di lini depan atau tengah.

Sementara itu, lini pertahanan Persela juga akan merasakan dampak signifikan dengan absennya Otavio Dutra. Bek senior yang dikenal dengan kepemimpinan dan pengalamannya ini, mendapatkan sanksi serupa akibat perilaku buruknya saat membela Persibo Bojonegoro dalam pertandingan melawan Gresik United musim lalu. Dutra, dengan jam terbang tinggi dan kemampuan membaca permainan yang mumpuni, adalah sosok vital di jantung pertahanan. Kehilangannya tidak hanya mengurangi kekuatan fisik dan kemampuan duel udara, tetapi juga mengurangi kehadiran seorang pemimpin yang mampu mengorganisir barisan belakang. Perilaku buruk yang dimaksud, meskipun tidak dijelaskan secara spesifik, umumnya mencakup pelanggaran disipliner berat seperti kartu merah langsung karena tekel berbahaya, protes berlebihan, atau tindakan tidak sportif lainnya yang dianggap merusak citra permainan.

Tidak hanya di lini depan dan belakang, lini tengah Persela juga akan kehilangan salah satu motornya. Adam Malik, gelandang serang atau winger yang dikenal dengan kecepatan dan kreativitasnya, juga harus menanggung akibat dari perilaku buruknya di Liga 3 musim lalu. Insiden yang terjadi dalam laga antara PCB Persipasi melawan PSM Kota Madiun ini menegaskan bahwa setiap tindakan di lapangan, bahkan di level kompetisi yang berbeda, dapat memiliki konsekuensi yang berkelanjutan. Absennya Malik berarti Persela kehilangan opsi penting dalam membangun serangan dari sektor sayap atau dari lini tengah, memaksa pelatih Aji Santoso untuk memutar otak lebih keras dalam meracik komposisi tim. Ketiga kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pemain akan pentingnya menjaga sportivitas dan disiplin, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk tim yang mereka bela.

Meskipun demikian, pelatih kepala Persela Lamongan, Aji Santoso, menunjukkan ketenangan dan optimisme yang luar biasa di tengah badai absennya tiga pemain utama ini. Mantan pelatih timnas Indonesia ini menegaskan bahwa absennya Jhon Mena, Otavio Dutra, dan Adam Malik tidak akan memengaruhi kekuatan tim secara signifikan. "Sudah kita siapkan pemain pengganti, mudah-mudahan anak-anak siap untuk pertandingan pertama," ujar Aji pada Minggu (14/9/2025), sehari sebelum laga krusial tersebut. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Aji terhadap kedalaman skuad yang ia miliki dan persiapan matang yang telah dilakukan tim selama pramusim.

Aji Santoso dikenal sebagai pelatih yang memiliki filosofi permainan menyerang yang atraktif, namun juga sangat adaptif terhadap kondisi tim dan lawan. Kepercayaan dirinya datang dari proses seleksi pemain yang cermat dan program latihan yang terstruktur. Ia meyakini bahwa timnya memiliki banyak pilihan untuk mengisi posisi-posisi yang ditinggalkan oleh Mena, Dutra, dan Malik. Ini bisa berarti memberikan kesempatan kepada pemain muda yang lapar akan jam terbang, atau menggeser posisi pemain yang sudah ada untuk memaksimalkan potensi skuad. Rotasi pemain dan taktik alternatif telah menjadi bagian integral dari persiapan Persela, memastikan bahwa setiap pemain siap untuk diturunkan kapan saja dan di posisi mana saja. Strategi ini bukan hanya untuk mengatasi absennya pemain, tetapi juga untuk menjaga kebugaran dan motivasi seluruh anggota tim sepanjang musim yang panjang.

Selain fokus pada kekuatan timnya sendiri, Aji Santoso juga tidak lupa menyoroti kekuatan calon lawannya, Deltras Sidoarjo. Ia mengakui bahwa tim berjuluk The Lobster tersebut patut diwaspadai dengan serius. Menurut Aji, Deltras datang dengan persiapan yang matang dan komposisi skuad yang solid, sebuah indikasi bahwa mereka juga memiliki ambisi besar di Championship 2025/2026. Deltras tidak hanya diperkuat oleh pemain-pemain berkualitas, tetapi juga dipimpin oleh pelatih berpengalaman, Widodo C Putro.

Nama Widodo C Putro bukanlah nama asing di kancah sepak bola nasional. Ia adalah pelatih yang sukses membawa Persijap Jepara promosi ke Liga 1 musim lalu, sebuah pencapaian yang membuktikan kualitas dan kapasitasnya sebagai juru taktik. "Kita tahu coach Widodo pelatih yang berkualitas. Terbukti bisa membawa tim Persijap promosi ke Liga 1 musim lalu. Kita harus waspada dengan taktikalnya coach Widodo," ucap Aji, menunjukkan rasa hormat sekaligus kewaspadaan terhadap strategi yang mungkin diterapkan oleh Widodo. Widodo dikenal dengan kemampuan meracik tim yang disiplin, solid dalam bertahan, dan mematikan dalam serangan balik. Pengalamannya dalam menghadapi berbagai situasi pertandingan akan menjadi aset berharga bagi Deltras, dan Persela harus siap menghadapi kejutan taktik dari mantan striker timnas Indonesia tersebut. Pertarungan taktik antara Aji Santoso dan Widodo C Putro diprediksi akan menjadi salah satu daya tarik utama dari Derby Jatim ini.

Di kubu pemain, gelandang senior Persela, Hendro Siswanto, turut menambahkan bahwa laga perdana selalu menghadirkan tantangan tersendiri. Ada beban ekspektasi, sedikit gugup, dan keinginan untuk memulai musim dengan catatan positif. Terlebih lagi, pertandingan ini merupakan Derby Jatim yang sarat dengan gengsi antar klub asal Jawa Timur, menambah bobot emosional dan intensitas pertandingan. "Biasanya pertandingan pertama berjalan sulit, tapi Persela sudah persiapan matang dan kita sudah siap 100 persen. Kita juga main di kandang sendiri, kita akan bekerja keras untuk meraih 3 poin di laga besok," ujar Hendro dengan nada optimis.

Sebagai salah satu pemain senior dan gelandang jangkar yang menjadi motor di lini tengah, Hendro Siswanto memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan tim, baik saat menyerang maupun bertahan. Pengalamannya di berbagai klub besar dan pertandingan penting menjadikannya pemimpin di lapangan, mampu menenangkan permainan sekaligus memotivasi rekan-rekannya. Persiapan matang yang disebut Hendro meliputi latihan fisik intensif, pemantapan taktik dalam sesi-sesi tertutup, serta serangkaian pertandingan uji coba yang bertujuan untuk menguji kekompakan tim dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Mentalitas "bermain di kandang sendiri" juga menjadi faktor penting. Dukungan penuh dari LA Mania, suporter setia Persela, akan menjadi energi tambahan yang tak ternilai harganya bagi para pemain, memberikan dorongan moral untuk tampil maksimal dan meraih kemenangan di hadapan pendukung sendiri.

Derby Jatim antara Persela Lamongan dan Deltras Sidoarjo bukan sekadar pertandingan sepak bola biasa. Kedua tim memiliki sejarah dan rivalitas yang cukup kental di kompetisi sepak bola Jawa Timur, yang telah terbangun selama bertahun-tahun melalui pertemuan-pertemuan sengit di berbagai ajang. Pertandingan ini selalu menjadi ajang pembuktian dominasi regional, di mana gengsi dan kebanggaan menjadi taruhan yang sama pentingnya dengan tiga poin. Atmosfer di Stadion Surajaya dipastikan akan membara, dipenuhi oleh sorak-sorai dan dukungan fanatik dari kedua belah pihak.

Laga ini diprediksi akan menjadi pertandingan yang seru, penuh emosional, dan menjanjikan tontonan sepak bola berkualitas tinggi. Persela, meskipun tanpa tiga pemain utamanya, akan berusaha meraih kemenangan pertama mereka di musim ini untuk membangun momentum positif dan menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu kekuatan yang patut diperhitungkan di Championship. Sementara itu, Deltras Sidoarjo juga datang dengan ambisi besar untuk menunjukkan kekuatan mereka di kandang lawan, membuktikan bahwa mereka bukan tim yang mudah ditaklukkan. Pertarungan di lini tengah, duel di kedua sayap, serta adu taktik antara Aji Santoso dan Widodo C Putro akan menjadi kunci penentu hasil akhir. Siapa yang lebih siap, siapa yang lebih cerdik dalam memanfaatkan peluang, dan siapa yang mampu menjaga emosi akan menjadi pemenang di Derby Jatim yang ganas ini. Tiga poin di laga perdana ini akan sangat vital bagi kedua tim untuk memulai langkah mereka di Championship 2025/2026 dengan pijakan yang kokoh.

(Rakyatindependen.id)

Exit mobile version