Group WA Pembaca Media Gelar Ngopi Bareng dan Do’a Bersama Untuk Suksesnya Pilkada Bojonegoro 2024
BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Akhir-akhir ini, bermunculan Group Whatsapp (WA) yang bisa dipakai untuk sarana berkumpul di sebuah media sosial (medsos), berkomunikasi dan diskusi banyak orang sehingga bisa menjadi ajang bersilaturahmi dan diskusi di dunia maya.
Hal itu, seperti juga dengan Group WA Pembaca Media (PM) yang dibuat oleh Sukisno seorang wartawan dan sekaligus Pemimpin redaksi Media siber rakyatindependen.id ini berdiri sejak tahun 2016 hingga sekarang telah memiliki anggota sebanyak 597 akun WA atau 597 orang. Group WA PM ini anggotanya berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan dan profesi yang berbeda-beda.
Di group PM ada yang berprofesi di Wartawan, penggiat LSM, Pengurus Ormas, Pengurus dan anggota salah satu Partai Politik (Parpol), Pengacara, Pengusaha, Kontraktor, Pekerja swasta, ASN, Kepala Desa (Kades), Perangkat Desa, Polisi, TNI, Pedagang kecil, Pemilik Kafe, Warung Kopi (Warkop) hingga mindring Panci ada di sini.
Berasal dari latar belakang pekerjaan dan profesi ini, membuat group ini sangat ramai dan semarak dengan banyaknya share informasi dan unggahan video bahkan sering dijadikan ajang untuk diskusi berbagai permasalahan yang terjadi di Bojonegoro ini.
Guna lebih mengakrabkan mereka, admin group Sukisno menggelar acara Ngopi bareng dan do’a bersama untuk suksesnya Pilkada Bojonegoro 2024, di Caffe Kafekoe yang berada di Jalan Lisman (depan Polsekta Bojonegoro) turut Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (17/11/2024).
Acara dikuiti sekitar 60 orang yang sebagian besar adalah Wartawan, LSM dan pekerja swasta itu, berlangsung sejak pukul 13:00 dan berakhir hingga pukul 16:00 WIB.
Admin Group WA Pembaca Media Sukisno dalam kata sambutanya menyampaikan tentang bagaimana group terbentuk dan bisa dibilang group Lokal yang beranggotakan paling banyak dengan komposisi 99% warga Bojonegoro dengan anggota sebanyak 597 bahkan sudah pernah menembus angka di atas 600 orang lebih.
“Saking ramai dan meriahnya group PM ini sehingga banyak dari mereka yang keluar karena hanya dalam satu jam saja ratusan unggahan berita dan applaud video serta mereka yang berdiskusi memenuhi ruang group PM tersebut.
“Bagi mereka yang haus akan informasi dan update berita, sangat senang ada di group PM ini, terutama perkembangan informasi di Kabupaten Bojonegoro ini, Untuk informasi Provinsi Jatim dan Nasional tetap muncul juga di Group PM ini,” ungkap pria yang tinggal di Desa Trojalu, Kecamatan Baureno itu.
Lanjut Pak Kis – demikian, Admin Group PM Sukisno ini akrab disapa – digelarnya acara Ngopi Bareng dan Do’a bersama untuk suksesnya Pilkada Bojonegoro 2024 ini adalah desakan dari anggota Group PM agar bisa bertemu dan ngopi bareng, tapi sayangnya banyak kesibukan sehingga hanya 60 orang lebih atau hanya 10 persen dari jumlah anggota group.
“Monggo, dimanfaatkan kesempatan ini, untuk bertemu bersilaturahmi dan berkenalan dengan sesama anggota group untuk menambah paseduluran. Nanti diskusi akan dipandu oleh Piping dengan tanpa narasumber. Karena tak ada narasumber maka yang memberikan tanggapan ya kita semua yang ikuti ngopi bareng ini,” kata Pak Kis menegaskan.
Diskusi diawali oleh Imam dari Jurnalis Kabar-1 yang menanyakan tentang keseriusan pihak Bawaslu Bojonegoro untuk menindak pasangan calon bupati – Wakil Bupati Bojonegoro baik pasangan 01 Teguh Haryono-Farida Hidayati dan Paslon 02 Setyo Wahono-Nurul Azizah yang memasang alat peraga kampaye yang berbentuk banner yang terpasang dipohon dengan dipaku karena initermasuk tindakan merusak lingkungan.
“Sudah kami konfirmasi dan sudah ditulis beritane namun tak ada tindak lanjut, sehingga melalui diskusi ini kami sampaikan semoga bisa tersampaikan ke pihak Bawaslu Bojonegoro agar segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Admin Group WA PM Sukisno juga menyampaikan pesan kepada cabup-cawabup yang nantinya bakal memimpin Bojonegoro untuk 5 (lima) tahun ke depan agar memikirkan pedagang kecil baik warung kopi, kios kecil dan pracangan yang ada di masyarakat. Mereka perlu mendapat bantuan untuk modal usaha berupa bantuan hibah bukan pinjaman seperti pada pemerintahan sebelumnya.
“Pedagang kecil itu kondisi ekonominya sangat lemah, biasanya suaminya kerja serabutan di luar terus istrinya dibuatkan warung kopi, kios rokok atau toko pracangan kecil yang hasilnya bisa menambah inkam keluarga. Masih mending petani punya sawah malah dikasih program benih dan pupuk gratis sedangkan pedagang kecil nggak punya apa-apa malah dikasih pinjaman, bagaimana mereka bisa bayar hutang, untuk biaya sehari-hari saja belum mencukupi,” tegasnya.
Lanjut Sukisno, mohon nanti siapapun mereka yang terpilih jadi bupati-wakil bupati Bojonegoro agar memperhatikan pedagang kecil dengan memberikan bantuan hibah, tentang berapa nilainya itu terserah, mungkin bisa disesuaikan dengan kekuatan APBD Bojonegoro. Agar tidak disalah gunakan bantuanya bisa diberikan berupa barang yang biasa mereka jual dan disesuaikan dengan nominal bantuanya tersebut.
Yang menarik adalah usulan yang disampaikan Agus Pujiono yangmenyampaikan tentang kecilnya biaya publikasi Pemkab Bojonegoro untuk media masa yang ada di Bumi Angling Dharma ini.
“APBD Kabupaten Bojonegoro terus naik dan kini sudah berada di kisaran angka di atas 8 Triliun, namun anggaran untuk media tidak mengalami kenaikan dan informasinya setahun hanya 1 miliar. Mestiya, para awak media dan para ketua organisasi kewartawan melakukan protes agar ada kenaikan anggaran untuk wartawan seiring dengan kenaikan APBD Kabupaten Bojonegoro itu,” kata Agus Pujiono menegaskan.
Lanjut Agus Pujiono, maju mundurnya Kabupaten Bojonegoro tak luput dari peran wartawan yang bernaung di medianya masing-masing. Dimana, wartawan memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ke masyarakat atau sebaliknya, jadi wartawan perlu diperhatikan dan harus sejahtera seiring dengan kemajuan wilayahnya.
“Jika akhir tahun, waktu pemerintah kabupaten mengajukan anggaran ke DPRD di KUA PPAS agar para wartawan dan Ketua organisasi kewartawan untuk melakukan usul agar ada peningkatan anggaran bagi media masa di Bojonegoro ini,” pungkasnya.
Masih banyak diskusi yang lain mengemuka dalam acara ngoip bareng dan doa bersama untuk suksesnya Pilkada Bojonegoro 2024 ini.
Do’a bersama dipimpin Gus Arus dari Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Syaikona Dimyati yang berada di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Bojonegoro.
**(Yan/Red)