Nasional

Inovasi Digital Mahasiswa KKN UM: Membangkitkan Potensi Agro-Wisata dan Sejarah Desa Sumberagung Malang

Desa Sumberagung di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, selama ini dikenal luas sebagai pemasok utama susu sapi perah berkualitas tinggi yang menjadi tulang punggung ekonominya. Namun, di balik reputasi tersebut, tersimpan kekayaan tersembunyi yang belum sepenuhnya tergali. Mulai dari varietas durian jingga yang eksotis dengan cita rasa unik, lahan perkebunan kopi robusta unggulan yang menjanjikan, hingga jejak sejarah heroik seorang pahlawan nasional asal Gowa, Karaeng Galesong, yang makamnya menjadi situs penting di desa tersebut. Potensi luar biasa ini kini menjadi sorotan utama dalam inisiatif visioner yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM). Melalui serangkaian program, termasuk talkshow inspiratif dan peluncuran e-book komprehensif, mereka memulai langkah strategis untuk membawa pesona Sumberagung ke panggung yang lebih luas melalui digitalisasi, mengubah narasi desa dari sekadar produsen susu menjadi destinasi agro-wisata dan budaya yang kaya.

Langkah transformatif ini diambil setelah mengidentifikasi sejumlah tantangan mendasar yang selama ini menghambat kemajuan desa, meskipun Sumberagung diberkahi dengan sumber daya alam dan budaya yang melimpah ruah. Dalam talkshow bertajuk “Menghidupkan dan Mengembangkan Potensi Desa Sumberagung” yang digelar pada akhir September lalu, terungkap beberapa persoalan fundamental yang memerlukan penanganan serius dan terencana. Acara yang dihadiri oleh puluhan tokoh masyarakat, perangkat desa, dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat ini menjadi forum krusial untuk membedah masalah dan mencari solusi bersama. Herwanto, perwakilan perangkat desa Sumberagung, memaparkan secara gamblang bahwa banyak produk unggulan desa, seperti susu, kopi, dan durian, masih dijual dalam bentuk mentah atau minim pengolahan. Akibatnya, produk-produk ini belum memiliki nilai tambah yang signifikan dan branding yang kuat, sehingga nilai ekonominya belum maksimal dan potensi pasar yang lebih luas belum dapat dijangkau.

Lebih lanjut, Herwanto juga menyoroti potensi wisata religi di Makam Karaeng Galesong yang belum dioptimalkan secara maksimal, terutama dari sisi narasi sejarah dan promosi. "Kisah perjuangan Karaeng Galesong, seorang pahlawan Gowa yang jejaknya sampai di tanah Malang, memiliki daya tarik spiritual dan historis yang luar biasa. Namun, narasi ini belum terkemas dengan baik untuk menarik minat wisatawan dan peziarah secara lebih masif," ungkap Herwanto. Selain itu, ia juga menyampaikan kekhawatiran mengenai fenomena alih fungsi lahan sawah yang terus terjadi, mengancam keberlanjutan sektor pertanian dan identitas agraris desa. Alih fungsi lahan ini bukan hanya mengurangi lahan produktif, tetapi juga berpotensi mengikis kearifan lokal dan sistem pangan tradisional yang telah lama menopang kehidupan masyarakat Sumberagung.

Menjawab berbagai tantangan tersebut, Ahmad Junaidi (Ajun), seorang dosen sastra dari Universitas Negeri Malang yang menjadi narasumber utama dalam talkshow, menekankan tiga pilar utama yang esensial untuk kemajuan desa di era modern yang penuh persaingan. "Kuncinya ada tiga: pertama, digitalisasi untuk membuka akses desa ke dunia luar dan pasar global; kedua, kolaborasi erat antara potensi desa dengan akademisi, pemerintah, dan sektor swasta; dan ketiga, kesepahaman kolektif yang kuat di antara seluruh elemen masyarakat untuk menjaga nilai luhur budaya serta keberlanjutan lingkungan," jelas Ajun dalam wawancara eksklusif dengan rakyatindependen.id pada Senin (6/10/2025). Menurutnya, ketiga pilar ini harus berjalan beriringan dan saling menguatkan untuk menciptakan ekosistem pengembangan desa yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Tidak berhenti pada diskusi teoritis, mahasiswa KKN UM langsung merealisasikan pilar pertama, yaitu digitalisasi, dengan meluncurkan sebuah e-book inovatif. E-book ini diberi judul “Menyusuri Potensi Desa Sumberagung: Dari Jejak Sejarah hingga Kekayaan Alam yang Melimpah.” Karya digital ini dirancang bukan sekadar sebagai media informasi, melainkan sebagai undangan terbuka bagi dunia untuk mengenal kekayaan Sumberagung secara lebih mendalam, komprehensif, dan menarik. E-book ini menjadi jendela digital yang memperlihatkan berbagai keunggulan desa, mengemasnya dalam narasi yang kuat dan visual yang memukau. Dengan format digital, informasi ini dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja, membuka peluang promosi yang tak terbatas.

Inovasi Digital Mahasiswa KKN UM: Membangkitkan Potensi Agro-Wisata dan Sejarah Desa Sumberagung Malang

Beberapa potensi utama yang diangkat dan diulas secara mendalam dalam e-book tersebut meliputi:

  1. Susu Sapi Perah Berkualitas Tinggi: "Emas Putih" Sumberagung.
    Sumberagung telah lama menjadi sentra produksi susu sapi perah, dan kualitas susunya telah dipercaya oleh industri besar sekelas Nestlé, membuktikan standar kualitas yang tidak main-main. E-book ini merinci bagaimana peternak di Sumberagung menjaga kualitas susu mereka, mulai dari pakan ternak, kebersihan kandang, hingga proses pemerahan. Potensi pengembangan produk turunan seperti keju, yogurt, atau susu olahan dengan merek lokal juga dieksplorasi, memberikan ide-ide konkret untuk meningkatkan nilai ekonomi. Ini bukan sekadar komoditas, melainkan fondasi ekonomi yang kuat yang bisa dikembangkan lebih jauh.

  2. Aroma Khas Kopi Ngantang: "Emas Hitam" yang Menggoda.
    Dengan lahan perkebunan kopi yang membentang lebih dari 600 hektar, kopi jenis Robusta, Arabica, dan Excelsa telah menjadi urat nadi perekonomian bagi banyak keluarga di Sumberagung. E-book ini tidak hanya memperkenalkan varietas-varietas kopi tersebut, tetapi juga membahas karakteristik unik masing-masing, mulai dari profil rasa Robusta yang kuat, Arabica yang aromatik, hingga Excelsa dengan cita rasa eksotisnya. Potensi pengembangan kopi specialty, proses pascapanen yang inovatif, hingga konsep agrowisata kopi seperti tur kebun dan sesi cupping (uji cita rasa) juga diuraikan, membuka peluang pasar yang lebih premium.

  3. Durian Jingga: Permata Langka dengan Cita Rasa Menggoda.
    Varietas durian lokal yang langka ini menjadi daya tarik tersendiri. Durian jingga dikenal dengan daging buahnya yang tebal, warna oranye cerah yang memikat, rasa manis-pahit yang khas, dan bernilai ekonomi tinggi. E-book ini menggambarkan keunikan durian jingga, mulai dari sejarah penanamannya, karakteristik pohon, hingga masa panen. Potensi durian jingga sebagai produk unggulan desa untuk festival durian, olahan makanan (seperti es krim durian atau pancake durian), hingga sebagai komoditas ekspor juga diangkat, menunjukkan betapa berharganya buah ini.

    Inovasi Digital Mahasiswa KKN UM: Membangkitkan Potensi Agro-Wisata dan Sejarah Desa Sumberagung Malang

  4. Jejak Sejarah Heroik Karaeng Galesong: Simbol Perjuangan dan Wisata Religi.
    Makam pahlawan asal Gowa, Karaeng Galesong, yang terletak di Sumberagung, adalah simbol perjuangan dan potensi wisata religi yang kuat. E-book ini menggali lebih dalam kisah hidup dan perjuangan Karaeng Galesong, seorang panglima perang yang legendaris dalam perlawanan terhadap VOC di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Kisahnya yang heroik, perjalanan pengasingannya, dan bagaimana ia akhirnya bersemayam di tanah Malang, menjadi narasi yang kuat untuk menarik peziarah dan wisatawan sejarah. Pengembangan situs makam sebagai pusat edukasi sejarah dan budaya, serta penyelenggaraan upacara adat atau peringatan, dapat meningkatkan daya tarik wisata religi ini.

  5. Pesona Waduk Selorejo: Keindahan Alami dan Ekowisata.
    Bendungan bersejarah yang kini menjadi pusat ekowisata, perikanan, dan rekreasi air ini juga mendapat porsi khusus dalam e-book. Waduk Selorejo menawarkan pemandangan alam yang menenangkan, dengan perbukitan hijau yang mengelilingi dan air yang jernih. E-book ini menyoroti berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di sana, mulai dari berperahu, memancing, menikmati kuliner lokal di tepi waduk, hingga kegiatan konservasi lingkungan. Potensi pengembangan homestay, paket wisata petualangan, dan edukasi lingkungan juga dibahas, menjadikan waduk ini sebagai destinasi multi-fungsi yang menarik.

"Peluncuran e-book ini diharapkan menjadi gerbang awal yang krusial untuk menarik minat wisatawan yang mencari pengalaman otentik, investor yang melihat potensi ekonomi, dan para penjelajah yang haus akan keindahan alam serta kekayaan budaya," kata Ajun menutup penjelasannya. Ia menegaskan, semoga semangat kolaborasi yang diusung oleh mahasiswa KKN UM, ditambah dengan sentuhan digital yang inovatif, mampu membuka jalan bagi Desa Sumberagung untuk tidak hanya bertahan di tengah tantangan zaman, tetapi juga berkembang pesat dan dikenal luas di kancah nasional maupun internasional sebagai model desa yang maju secara berkelanjutan dan berbudaya. Ini adalah langkah besar menuju masa depan cerah bagi Sumberagung, mengubah potensi tersembunyi menjadi kekuatan nyata yang membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya.

Sumber: rakyatindependen.id

Related Articles