Nasional

Kolaborasi Lintas Sektor di Langkah Membumi Ecoground 2025: Dari Networking hingga Standar Global Keberlanjutan

Di tengah hiruk pikuk pusat perbelanjaan Agora Mall Jakarta, pada Jumat, 26 September 2025, terjadi sebuah pertemuan yang jauh dari kesan biasa. Bukan sekadar ajang bisnis atau perhelatan olahraga semata, melainkan sebuah simpul kolaborasi yang mempertemukan para pebisnis visioner, ecopreneur inovatif, komunitas olahraga yang dinamis, hingga insan media yang berdedikasi. Mereka semua hadir dengan satu visi yang sama: bersatu padu menghadapi krisis iklim yang semakin mendesak. Momen inilah yang menjadi pembuka dari rangkaian megah festival Langkah Membumi Ecoground 2025, yang dikenal sebagai Langkah Membumi Networking: Move for Good. Acara ini dirancang sebagai platform interaktif untuk merajut jejaring dan menyalakan semangat perubahan demi bumi yang lebih baik.

Di sela-sela percakapan hangat yang diwarnai dengan tukar pikiran dan gagasan, terhampar sebuah kesadaran kolektif yang mendalam: perubahan iklim bukan lagi ancaman di masa depan, melainkan realitas yang telah membayangi kita saat ini. Data yang dirilis oleh World Meteorological Organization (WMO) pada tahun 2024 mengonfirmasi bahwa tahun tersebut tercatat sebagai salah satu tahun terpanas dalam sejarah modern. Bagi Indonesia, sebuah negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati namun rentan terhadap dampak iklim, fakta ini bukan sekadar statistik belaka. Ia termanifestasi dalam serangkaian bencana alam yang kian intens, mulai dari banjir bandang yang melumpuhkan, kekeringan berkepanjangan yang mengancam ketahanan pangan, hingga kebakaran hutan yang melahap lahan gambut dan hutan tropis. Fenomena ini tidak hanya menguji ketahanan ekologis, tetapi juga mengancam stabilitas sosial dan ekonomi bangsa, menuntut respons yang cepat dan terkoordinasi dari seluruh lapisan masyarakat.

Jejak Kecil, Dampak Besar: Mengikis Batasan Isu Keberlanjutan

Dalam sesi diskusi yang berlangsung interaktif, obrolan mengalir dari hal-hal yang sering dianggap remeh namun memiliki potensi dampak besar. Mulai dari kebiasaan sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, beralih ke transportasi publik untuk meminimalkan jejak karbon, hingga menjadikan olahraga sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Lisa Widodo, Chief Operating Officer (COO) dan Co-Founder Blibli, menegaskan bahwa langkah-langkah kecil ini, ketika dilakukan secara kolektif, akan menjadi fondasi kokoh bagi perubahan transformatif. Ia menekankan pentingnya “CollaborAction for the Earth,” sebuah filosofi yang menggarisbawahi kekuatan kolaborasi dan aksi nyata.

“Dengan mengusung CollaborAction for the Earth, kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mitra yang hadir atas komitmennya untuk terus menciptakan wadah aksi nyata kolaborasi lintas sektor. Inisiatif ini krusial untuk mendekatkan isu-isu keberlanjutan yang kompleks dengan solusi-solusi praktis yang bisa diimplementasikan, serta mendorong transisi menuju gaya hidup yang lebih ‘eco-conscious’,” ujar Lisa Widodo. Pesan yang disampaikan Lisa Widodo terasa sangat relevan dan mendalam. Selama ini, isu keberlanjutan seringkali dipersepsikan sebagai sesuatu yang rumit, bersifat teknis, dan jauh dari keseharian masyarakat umum. Namun, melalui pendekatan Langkah Membumi, persepsi tersebut coba dipatahkan. Festival ini justru menunjukkan bahwa gaya hidup sehat – mulai dari rutinitas olahraga yang teratur hingga pemilihan produk yang ramah lingkungan – dapat menjadi gerbang awal yang efektif menuju perubahan ekologis yang lebih besar dan berkelanjutan. Ini adalah upaya nyata untuk mendemistifikasi keberlanjutan, menjadikannya bagian integral dari kehidupan modern.

Kolaborasi Lintas Sektor di Langkah Membumi Ecoground 2025: Dari Networking hingga Standar Global Keberlanjutan

Mengusung Standar Global di Panggung Festival Lokal: Komitmen Terukur

Salah satu elemen yang secara signifikan membedakan Langkah Membumi Ecoground 2025 dari festival serupa lainnya adalah komitmen seriusnya dalam memastikan setiap aktivitas yang diselenggarakan dapat diukur dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Blibli Tiket Action, sebagai inisiator, mengadopsi standar internasional ISO 14040/44 Life Cycle Assessment (LCA). Standar ini merupakan metodologi komprehensif untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari suatu produk, proses, atau layanan sepanjang siklus hidupnya, mulai dari ekstraksi bahan baku, produksi, distribusi, penggunaan, hingga pembuangan akhir. Penerapan LCA menunjukkan bahwa festival ini bukan sekadar perayaan ‘hijau’ yang bersifat simbolis, melainkan sebuah model praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dapat dipertanggungjawabkan di kancah global. Ini membuktikan bahwa keberlanjutan tidak hanya sebatas kampanye, tetapi meresap ke dalam operasional inti dengan pengukuran dampak yang transparan dan akuntabel.

Festival utama Langkah Membumi Ecoground 2025 akan diselenggarakan di Taman Kota PERURI pada tanggal 8 hingga 9 November mendatang. Acara ini akan dibagi menjadi empat zona tematik yang dirancang secara interaktif untuk memaksimalkan pengalaman pengunjung:

  1. Eco Motion: Zona ini didedikasikan untuk menghubungkan dunia olahraga dan kebugaran (sport & wellness) dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pengunjung dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang ramah lingkungan, seperti plogging (jogging sambil memungut sampah) atau workshop tentang perlengkapan olahraga berkelanjutan, sekaligus merasakan bagaimana gaya hidup aktif dapat berkontribusi pada kesehatan bumi.
  2. Eco Market: Sebuah pasar yang curated, menampilkan berbagai produk ramah lingkungan dari ecopreneur lokal. Mulai dari produk daur ulang, makanan organik, fesyen berkelanjutan, hingga solusi rumah tangga zero-waste, zona ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mendukung ekonomi sirkular dan membuat pilihan konsumsi yang lebih bertanggung jawab.
  3. Eco Labs: Ruang belajar praktis ini akan menyelenggarakan berbagai workshop dan lokakarya interaktif. Pengunjung dapat belajar cara membuat produk kebersihan rumah tangga sendiri, mengolah kompos, mendaur ulang sampah, atau memahami teknik pertanian urban. Tujuannya adalah memberikan keterampilan nyata yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Eco Stage: Menjadi pusat diskusi inspiratif dan hiburan edukatif. Di panggung ini, para ahli lingkungan, aktivis, tokoh masyarakat, dan seniman akan berbagi pandangan, mempresentasikan solusi inovatif, serta menghibur pengunjung dengan pertunjukan yang mengangkat tema keberlanjutan. Semua zona ini dirancang untuk mengubah isu-isu lingkungan yang kompleks menjadi pengalaman yang nyata, mudah diakses, dan menyenangkan bagi setiap pengunjung.

Bahasa Universal Kolaborasi: Menyatukan Hati dan Pikiran

Dukungan terhadap inisiatif ambisius ini datang dari berbagai pihak, menegaskan urgensi dan relevansi Langkah Membumi. Sandiaga Uno, seorang entrepreneur sukses sekaligus sport enthusiast, dengan tegas menekankan bahwa kolaborasi kreatif adalah kunci utama untuk mencapai dampak keberlanjutan yang signifikan. Ia melihat adanya kekuatan unik dalam menyatukan berbagai disiplin.

“Olahraga, seni, musik, hingga desain adalah bahasa universal yang memiliki kapasitas luar biasa untuk menyatukan berbagai pihak dengan latar belakang dan minat yang berbeda. Langkah Membumi Ecoground 2025 adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi kreatif, yang melampaui batas-batas sektor, dapat melahirkan dampak konkret dan positif bagi bumi yang lebih baik dan masa depan yang lebih hijau,” tutur Sandiaga Uno, menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik. Pernyataan Sandiaga ini selaras dengan riset yang dilakukan oleh Populix, yang mengungkapkan bahwa 94% masyarakat Indonesia berolahraga setidaknya sekali dalam seminggu. Data ini bukan sekadar statistik, melainkan sebuah indikator potensi besar. Ini memperlihatkan bahwa gaya hidup aktif dapat menjadi medium yang sangat efektif untuk menyebarkan kesadaran keberlanjutan. Dengan demikian, olahraga tidak lagi hanya dipandang sebagai aktivitas fisik semata, melainkan berevolusi menjadi bagian integral dari gerakan kolektif yang lebih besar, sebuah upaya bersama untuk menjaga dan melestarikan bumi bagi generasi mendatang.

Dari Networking ke Aksi Nyata: Gerakan Berkelanjutan Berkelanjutan

Kolaborasi Lintas Sektor di Langkah Membumi Ecoground 2025: Dari Networking hingga Standar Global Keberlanjutan

Rangkaian program Langkah Membumi tidak berhenti pada acara networking pembuka. Pada bulan Oktober, program "Membumi Roadshow to University" akan menyasar generasi muda di berbagai kampus. Inisiatif ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman dan praktik gaya hidup ‘eco-conscious’ sejak dini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan inspirasi untuk menjadi agen perubahan di masa depan. Selanjutnya, "Membumi Run" akan mengundang ribuan peserta untuk berlari. Uniknya, setiap kilometer yang ditempuh oleh peserta akan dikonversi menjadi satu bibit pohon mangrove baru. Bersama dengan Jejakin, sebuah platform teknologi yang fokus pada solusi iklim, seluruh mangrove yang terkumpul akan ditanam secara serentak pada Hari Menanam Pohon Nasional. Aksi nyata ini tidak hanya memperluas dampak positif ke ekosistem pesisir yang vital, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mitigasi perubahan iklim melalui penanaman kembali vegetasi.

Langkah Membumi Ecoground merupakan bagian integral dari "Blibli Tiket Action," sebuah payung program ESG (Environmental, Social, Governance) yang mengkoordinasikan inisiatif keberlanjutan dari ekosistem Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma. Dengan pendekatan terintegrasi ini, komitmen terhadap keberlanjutan tidak lagi berhenti pada kampanye sesaat atau pencitraan belaka. Sebaliknya, prinsip-prinsip ESG meresap ke dalam setiap model bisnis dan operasional mereka, menciptakan nilai tambah yang substansial tidak hanya bagi masyarakat dan pelanggan, tetapi juga bagi lingkungan secara keseluruhan. Ini adalah visi jangka panjang untuk membangun ekosistem bisnis yang bertanggung jawab dan berdampak positif.

Lisa Widodo menutup pernyataannya dengan sebuah harapan yang sederhana namun penuh makna mendalam. “Kami berharap semakin banyak individu maupun pemilik merek (brand owners) yang tergerak untuk bersama-sama menjaga dan menumbuhkan semangat keberlanjutan. Dengan demikian, inisiatif ini dapat terus hidup, berkembang, dan secara konsisten memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan maupun masyarakat luas,” katanya. Di balik semarak dan kemeriahan festival yang akan menanti di bulan November nanti, terdapat sebuah pesan yang sangat jelas dan kuat: perubahan besar memang selalu dimulai dari langkah-langkah kecil, namun keberlanjutan dan dampak jangka panjangnya hanya bisa terwujud jika dilakukan secara bersama-sama, dalam semangat kolaborasi yang tak tergoyahkan.

rakyatindependen.id

Related Articles