Olahraga

KONI Sulsel Tegaskan Program Atlet Berjalan Lancar di Tengah Proses Klarifikasi Kejati

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Yasir Machmud, menegaskan bahwa seluruh program pembinaan atlet dan agenda olahraga daerah tetap berjalan sesuai rencana, meskipun saat ini tengah berlangsung proses klarifikasi terkait penggunaan dana hibah oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel. Penegasan ini disampaikan untuk merespons kekhawatiran berbagai pihak terkait potensi terganggunya persiapan atlet Sulsel menghadapi berbagai ajang olahraga, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON).

Yasir Machmud menjelaskan bahwa kehadirannya di Kejati Sulsel beberapa waktu lalu hanya sebatas memenuhi undangan klarifikasi dan menyerahkan dokumen terkait penggunaan dana hibah tahun 2024 senilai Rp17,5 miliar. Ia membantah adanya indikasi penyidikan atau penemuan pelanggaran hukum dalam pengelolaan dana tersebut. Menurutnya, proses ini merupakan bagian dari mekanisme pengawasan dan evaluasi yang wajar dalam pengelolaan keuangan negara.

"Kami cuma diminta klarifikasi, jadi kita sudah kasi semua data yang diminta. Sudah mi, selesai mi dari dua bulan lalu," ujar Yasir kepada awak media. Ia menambahkan bahwa KONI Sulsel telah memberikan seluruh data dan informasi yang dibutuhkan oleh pihak Kejati Sulsel secara transparan dan akuntabel.

Lebih lanjut, Yasir Machmud menegaskan bahwa proses klarifikasi yang tengah berjalan tidak akan mengganggu roda organisasi KONI Sulsel. Ia memastikan bahwa seluruh program pembinaan atlet, termasuk training camp, pengadaan peralatan, dan dukungan finansial, tetap berjalan sesuai rencana.

"Tidak adaji pengaruhnya," tegas Yasir. Ia menekankan bahwa KONI Sulsel memiliki komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan prestasi olahraga Sulsel di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam surat terbuka yang diterima media, Yasir Machmud juga menjelaskan bahwa KONI Sulsel bersama sejumlah cabang olahraga (cabor) telah memenuhi undangan klarifikasi dari Kejati Sulsel. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan dokumen dan bukti penggunaan dana hibah sebesar Rp17,5 miliar tahun 2024. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa dana PON lainnya sebesar Rp14 miliar dikelola langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel.

Yasir Machmud merinci penggunaan dana hibah sebesar Rp17,5 miliar tersebut. Menurutnya, sekitar Rp16,6 miliar digunakan untuk berbagai kebutuhan kontingen, antara lain tiket pesawat, perlengkapan pertandingan, training centre, tes fisik, vitamin dan pengobatan atlet, hingga uang saku selama empat bulan. Dana tersebut juga digunakan untuk penyediaan sarana pelatihan serta conditioning training di kantor KONI Sulsel selama masa desentralisasi dan sentralisasi.

Klarifikasi yang disampaikan oleh Yasir Machmud ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran berbagai pihak terkait potensi terganggunya program pembinaan atlet Sulsel. Ia menegaskan bahwa KONI Sulsel akan terus berkoordinasi dengan Kejati Sulsel dan instansi terkait lainnya untuk memastikan proses klarifikasi berjalan lancar dan tidak menghambat persiapan atlet.

KONI Sulsel Tegaskan Program Atlet Berjalan Lancar di Tengah Proses Klarifikasi Kejati

Dukungan Pemerintah Provinsi Sulsel

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel juga memberikan dukungan penuh terhadap KONI Sulsel dalam menjalankan program pembinaan atlet. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran terkait untuk memberikan dukungan maksimal kepada KONI Sulsel, termasuk dalam hal pendanaan dan fasilitas.

Andi Sudirman Sulaiman menekankan pentingnya investasi dalam bidang olahraga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengharumkan nama daerah di tingkat nasional maupun internasional. Ia berharap agar KONI Sulsel dapat memanfaatkan dukungan pemerintah daerah secara optimal untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Harapan Atlet dan Pelatih

Para atlet dan pelatih Sulsel menyambut baik pernyataan Ketua KONI Sulsel dan dukungan dari Pemprov Sulsel. Mereka berharap agar proses klarifikasi yang tengah berjalan tidak mengganggu fokus mereka dalam berlatih dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai ajang olahraga.

"Kami berharap agar masalah ini cepat selesai dan tidak mempengaruhi program latihan kami. Kami ingin fokus untuk meningkatkan prestasi dan mengharumkan nama Sulsel," ujar salah seorang atlet yang enggan disebutkan namanya.

Para pelatih juga menyampaikan harapan yang sama. Mereka berharap agar KONI Sulsel dan Pemprov Sulsel dapat terus memberikan dukungan yang optimal kepada para atlet, termasuk dalam hal pendanaan, fasilitas, dan dukungan psikologis.

Transparansi dan Akuntabilitas

Kasus ini menjadi momentum bagi KONI Sulsel untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. KONI Sulsel harus memastikan bahwa seluruh dana yang diterima dikelola secara profesional dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Selain itu, KONI Sulsel juga perlu meningkatkan komunikasi dengan publik terkait program-program yang dijalankan dan penggunaan dana yang telah dialokasikan. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik dan mencegah terjadinya kesalahpahaman.

Evaluasi dan Perbaikan Sistem

Proses klarifikasi yang tengah berjalan juga menjadi kesempatan bagi KONI Sulsel untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pengelolaan keuangan. KONI Sulsel perlu mengidentifikasi potensi kelemahan dalam sistem yang ada dan melakukan langkah-langkah perbaikan untuk mencegah terjadinya masalah serupa di kemudian hari.

Evaluasi dan perbaikan sistem ini penting untuk memastikan bahwa KONI Sulsel dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, serta memberikan kontribusi yang optimal bagi pengembangan olahraga di Sulsel.

Peran Media Massa

Media massa memiliki peran penting dalam mengawal proses klarifikasi yang tengah berjalan dan memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik. Media massa diharapkan dapat memberitakan perkembangan kasus ini secara objektif dan tidak tendensius, serta memberikan ruang bagi semua pihak untuk menyampaikan pendapatnya.

Selain itu, media massa juga dapat berperan sebagai kontrol sosial dalam mengawasi pengelolaan keuangan KONI Sulsel dan memastikan bahwa dana yang diterima digunakan secara tepat sasaran dan akuntabel.

Kesimpulan

Proses klarifikasi yang tengah berjalan di Kejati Sulsel tidak boleh menghambat program pembinaan atlet Sulsel. KONI Sulsel harus tetap fokus pada tugas dan fungsinya untuk meningkatkan prestasi olahraga Sulsel di tingkat nasional maupun internasional.

Dukungan dari Pemprov Sulsel dan seluruh stakeholder terkait sangat penting untuk memastikan bahwa program pembinaan atlet berjalan lancar dan mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan merupakan kunci untuk membangun kepercayaan publik dan mencegah terjadinya masalah serupa di kemudian hari.

Evaluasi dan perbaikan sistem pengelolaan keuangan perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa KONI Sulsel dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.

Media massa memiliki peran penting dalam mengawal proses klarifikasi dan memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik.

Dengan kerja sama dan dukungan dari semua pihak, KONI Sulsel dapat mengatasi tantangan yang ada dan terus meningkatkan prestasi olahraga Sulsel di masa depan.

Related Articles