Lionel Messi Kunjungi Camp Nou, Ingin Pulang ke FC Barcelona Sebelum Pensiun

Kabar mengejutkan datang dari Barcelona, Spanyol, yang kembali menghangatkan asa para penggemar sepak bola di seluruh dunia, khususnya para Cules. Lionel Messi, sang megabintang Argentina yang kontraknya bersama Inter Miami masih berlaku hingga 2028, memicu spekulasi liar setelah mengunggah serangkaian foto di media sosialnya pada Senin (10/11/2025). Unggahan tersebut, yang menampilkan dirinya berpose di dalam Camp Nou yang tengah direnovasi, sontak menjadi sinyal paling jelas tentang kemungkinan kembalinya dirinya ke klub yang membesarkan namanya, FC Barcelona, sebelum ia gantung sepatu.
Dengan usia yang akan menjejak 41 tahun saat kontraknya di MLS berakhir, banyak yang berasumsi bahwa perjalanan karier profesional Messi akan segera usai. Namun, takarir yang menyertai unggahan fotonya di Instagram seolah mementahkan semua asumsi tersebut. "Kemarin (9/11/2025) aku mengunjungi tempat yang ku rindukan. Sebuah tempat yang membuatku selalu bahagia. Ku harap aku bisa kembali ke sini. Bukan sekadar mengucapkan selamat tinggal (pensiun, Red) karena memang aku tidak pernah dan tidak akan melakukannya," tulis Messi, menyiratkan kerinduan mendalam dan sebuah janji yang belum terucap sepenuhnya.
Pernyataan ini bukan sekadar kalimat biasa dari seorang pesepak bola. Ini adalah sebuah deklarasi emosional dari seorang legenda yang memiliki ikatan batin tak terpisahkan dengan Camp Nou dan FC Barcelona. Ungkapan "tempat yang ku rindukan" dan "membuatku selalu bahagia" menggambarkan betapa besar arti klub tersebut dalam hidupnya. Lebih jauh lagi, penegasannya bahwa ia "tidak pernah dan tidak akan" mengucapkan selamat tinggal adalah sebuah isyarat kuat bahwa babak terakhir dari kisah cintanya dengan Blaugrana belum tertulis. Ini bukan hanya tentang kembali bermain, melainkan tentang pulang ke rumah yang sebenarnya, ke tempat di mana ia menjadi ‘La Pulga’ yang dikenal dunia.
Kunjungan Messi ke Camp Nou yang sedang direnovasi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Proyek ambisius "Espai Barça" yang tengah berjalan bertujuan untuk memodernisasi dan memperluas stadion ikonik tersebut, menjadikannya salah satu fasilitas olahraga terbaik di dunia. Camp Nou diprediksi baru bisa digunakan secara penuh pada musim panas 2027. Artinya, ada jeda waktu yang sempurna antara selesainya renovasi stadion dan potensi kembalinya Messi. Selama proses renovasi, FC Barcelona masih berkandang di Estadio Olympic Lluis Companys, sebuah "rumah sementara" yang tidak memiliki aura magis seperti Camp Nou. Kembalinya Messi ke Camp Nou yang baru, setelah direnovasi, akan menjadi perayaan ganda bagi para Cules: kembalinya sang idola ke kandang baru yang megah.
Dengan kontraknya di Inter Miami yang akan kedaluwarsa pada Desember 2028, pintu untuk Messi kembali ke FCB akan terbuka lebar pada Januari 2029. Pada saat itu, usianya akan menjelang 42 tahun. Tentu, pertanyaan besar muncul mengenai peran apa yang akan dimainkan seorang Messi pada usia tersebut. Apakah ia akan tetap menjadi motor utama tim, atau mengambil peran sebagai mentor, pemain cadangan super, atau bahkan ikon klub yang sesekali tampil di lapangan? Apa pun perannya, kehadiran Messi di Camp Nou akan memiliki dampak yang luar biasa, baik secara moral, finansial, maupun citra klub.

Rencana kepulangan Messi sebenarnya bukan hal baru. Selama beberapa tahun terakhir, Presiden FCB Joan Laporta beberapa kali secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memulangkan Messi. Laporta, yang juga menjadi presiden saat Messi pertama kali pergi pada 2021 karena masalah finansial klub, selalu menyimpan penyesalan atas perpisahan yang terasa terburu-buru dan menyakitkan itu. Ia berulang kali menegaskan bahwa Messi layak mendapatkan perpisahan yang lebih layak di Camp Nou, di hadapan para penggemar yang memujanya. Jika tidak bisa saat masih aktif sebagai pemain, Laporta bahkan mengisyaratkan bahwa Messi sangat mungkin kembali ke FCB dengan bergabung ke jajaran manajemen atau sebagai duta klub. Namun, unggahan Messi kali ini memberikan bobot baru pada wacana tersebut, menggeser fokus dari peran non-pemain menjadi kemungkinan kembali bermain.
Lionel "La Pulga" Messi memang tidak akan bisa melupakan FC Barcelona, dan sebaliknya. Klub Catalunya ini adalah rumah baginya sejak ia masih remaja. Ia merupakan jebolan akademi La Masia, bergabung pada tahun 2000 dan menembus skuad utama pada 2004, hingga akhirnya pergi pada 2021. Selama 17 tahun kariernya di tim senior, Messi mencatatkan rekor yang mungkin tak terpecahkan. Ia total memperoleh 34 gelar bersama FCB, termasuk 10 gelar La Liga, 7 Copa del Rey, dan 4 Liga Champions UEFA. Selain itu, dari delapan Ballon d’Or yang ia raih sepanjang kariernya, tujuh di antaranya ia dapatkan saat masih berkostum Blaugrana. Angka-angka ini hanya sebagian kecil dari warisan luar biasa yang ia tinggalkan.
Perpisahan Messi dengan Barcelona pada Agustus 2021 adalah momen yang memilukan bagi banyak orang. Air mata Messi saat konferensi pers perpisahannya menjadi simbol kepedihan atas perpisahan yang tak diinginkan, dipicu oleh kendala Financial Fair Play La Liga yang menghalangi klub untuk mendaftarkan kontrak barunya. Kepergiannya meninggalkan lubang besar, tidak hanya di lapangan tetapi juga di hati para penggemar dan struktur finansial klub. Sejak kepergiannya, Barcelona berjuang keras untuk menemukan kembali identitas dan dominasinya, baik di kancah domestik maupun Eropa.
Kembalinya Messi, bahkan pada usia senja kariernya, akan menjadi suntikan moral dan finansial yang masif bagi FC Barcelona. Secara finansial, daya tarik Messi akan kembali mendongkrak penjualan tiket, merchandise, dan sponsor, membantu klub menyeimbangkan neraca keuangannya setelah bertahun-tahun berjuang. Secara olahraga, kehadirannya, bahkan jika hanya sebagai pemain rotasi atau mentor, akan memberikan pengalaman tak ternilai dan aura juara yang sangat dibutuhkan oleh skuad muda Barcelona. Para pemain muda seperti Pedri, Gavi, dan Lamine Yamal, yang tumbuh besar dengan mengidolakannya, akan mendapatkan kesempatan langka untuk bermain dan belajar langsung dari salah satu yang terbaik sepanjang masa.
Bagi Messi sendiri, kembali ke Camp Nou adalah kesempatan untuk menutup babak terakhir kariernya dengan cara yang ia impikan. Ini adalah kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal yang layak, di hadapan para penggemar yang telah mendukungnya sejak awal, di stadion yang menjadi saksi bisu keajaiban-keajaiban yang ia ciptakan. Ini adalah kesempatan untuk menyelesaikan simfoni yang sempat terhenti, untuk memastikan bahwa kisah cintanya dengan Barcelona berakhir dengan catatan yang sempurna, bukan dengan perpisahan yang terburu-buru.
Tentu saja, ada tantangan yang harus diatasi. Usia Messi yang akan menginjak 42 tahun pada 2029 berarti ia tidak bisa lagi diharapkan untuk tampil sebagai pemain inti di setiap pertandingan dengan intensitas yang sama seperti dulu. Peran dan ekspektasinya harus disesuaikan. Selain itu, FC Barcelona harus memastikan bahwa mereka memiliki stabilitas finansial yang cukup untuk mengakomodasi gajinya, bahkan jika Messi bersedia menerima potongan gaji yang signifikan. Masalah Financial Fair Play La Liga masih menjadi kendala yang harus dipertimbangkan dengan cermat.
Namun, di tengah semua tantangan ini, gagasan tentang kembalinya Messi ke Camp Nou adalah mimpi yang terus hidup. Ini adalah narasi tentang kesetiaan, kerinduan, dan takdir yang belum selesai. Sebuah kisah tentang seorang pahlawan yang pergi, hanya untuk kembali ke tempat ia seharusnya berada, menyelesaikan apa yang telah ia mulai, dan memberikan perpisahan yang abadi kepada para penggemar yang selalu mencintainya. Unggahan Messi di media sosial bukan hanya sekadar foto; itu adalah janji, sebuah harapan, dan sebuah pengingat bahwa dalam sepak bola, terkadang, mimpi memang bisa menjadi kenyataan.
Melihat kembali perjalanannya yang luar biasa, dari seorang anak muda pemalu dari Rosario yang datang ke La Masia, hingga menjadi pemain terbaik dunia dan ikon global, Messi selalu memiliki ikatan yang tak terputus dengan Barcelona. Keputusannya untuk meninggalkan Paris Saint-Germain dan bergabung dengan Inter Miami di MLS adalah petualangan baru, sebuah babak yang ia nikmati bersama keluarganya. Namun, hati tampaknya selalu tertinggal di Catalunya. Jika skenario ini benar-benar terjadi, kembalinya Messi ke Camp Nou pada Januari 2029 akan menjadi salah satu momen paling monumental dalam sejarah sepak bola, sebuah penutup yang epik untuk karier yang legendaris, dan sebuah reuni yang telah lama dinanti-nantikan oleh jutaan penggemar di seluruh dunia.
(dio)
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id





