FeaturedSosial Budaya

Lomba Seblak Sampur Digelar di Desa Sobontoro, Balen, Lestarikan Seni Tayub Bojonegoro

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Sebagai upaya nyata pelestarian seni budaya lokal, para seniman tayub di Kabupaten Bojonegoro mengikuti Lomba Seblak Sampur atau Ibing Tayub Bojonegoro. Kegiatan ini digelar di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Sabtu (11/10/2025), malam.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Welly Fitrama menyampaikan bahwa visi besar pembangunan Bojonegoro adalah Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.

Lanjut Welly Fritama bahwa visi tersebut diwujudkan melalui sejumlah misi pembangunan, salah satunya melalui pemajuan kebudayaan sebagai identitas daerah dan sumber kesejahteraan masyarakat.

“Bojonegoro ingin agar kebudayaan tidak hanya lestari, tapi juga menjadi sumber kebanggaan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Karena itu, kegiatan seperti Seblak Sampur ini menjadi bagian penting dalam menghidupkan ekosistem budaya,” katanya.

Penyelenggaraan Seblak Sampur, kata dia, juga sejalan dengan amanat UU nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Regulasi ini menekankan pentingnya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Tayub Bojonegoro telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada tahun 2021 silam.

Pengakuan ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab bersama masyarakat Bojonegoro untuk terus menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur di dalamnya.

“Melalui kegiatan ini, kita berharap Tayub dapat terus mengakar di tengah masyarakat, menjadi media ekspresi seni, mempererat silaturahmi antarseniman, sekaligus menghidupkan ekonomi kreatif daerah,” lanjutnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa Bojonegoro kini tengah bersiap menjadi Aspiring UNESCO Global Geopark 2026. Hal ini menandakan bahwa potensi budaya, alam, dan kreativitas masyarakat Bojonegoro mendapat perhatian di level nasional hingga internasional.

Kegiatan Seblak Sampur Tayub Bojonegoro 2025 juga menjadi momentum memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348 yang puncaknya pada 20 Oktober dengan tema “Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri.”

Acara ini tidak hanya menjadi hiburan rakyat, namun juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha mikro dan kreatif yang turut berpartisipasi.

Sebagai penutup, Pemkab Bojonegoro memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Sobontoro atas keberhasilan melestarikan kesenian Oklik Sebontoro yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Bojonegoro.

**(Red)

Sukisno

Seorang Wartawan Veteran di Daerah Bojonegoro

Related Articles