Nasional

Manchester City Merangsek ke Runner-up, Usir Manchester United-Chelsea dari 5 Besar

Manchester City kembali menegaskan dominasinya di papan atas Premier League, melonjak ke posisi runner-up klasemen setelah menumbangkan Bournemouth dengan skor meyakinkan 3-1. Kemenangan ini, yang diraih pada matchweek kesepuluh, Senin dini hari (3/11/2025), secara dramatis mengubah lanskap persaingan di lima besar, memaksa Manchester United dan Chelsea terlempar dari zona elite tersebut. Euforia singkat kedua klub London dan Manchester itu harus pupus seiring performa impresif The Citizens di Etihad Stadium.

Pertandingan melawan Bournemouth bukan sekadar meraih tiga poin, melainkan juga sebuah pernyataan. Pasca kekalahan mengejutkan dari Aston Villa pada pekan sebelumnya, Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola menunjukkan mentalitas juara yang tak tergoyahkan. Sejak peluit kick-off dibunyikan, City langsung mengambil inisiatif serangan, mendominasi penguasaan bola, dan menekan pertahanan tim tamu. Bournemouth, yang datang dengan kepercayaan diri terbatas, kesulitan menahan gelombang serangan dari tim biru langit.

Pahlawan utama dalam laga ini tak lain adalah mesin gol asal Norwegia, Erling Haaland. Penyerang fenomenal ini memborong dua gol, masing-masing pada menit ke-17 dan ke-32. Gol pertamanya datang dari skema serangan cepat yang dituntaskan dengan presisi tinggi, sementara gol kedua menunjukkan insting predatornya di dalam kotak penalti. Brace Haaland ini bukan hanya menambah pundi-pundi golnya, tetapi juga menandai catatan istimewa dalam kariernya. Ini adalah kali keempat secara beruntun Haaland mencetak dua gol atau lebih di laga kandang Premier League. Sebuah pencapaian langka yang sebelumnya hanya mampu ditorehkan oleh dua legenda Liga Inggris: Robbie Fowler saat masih berseragam Liverpool dan Luis Suarez, juga bersama The Reds. Rekor ini menempatkan Haaland dalam daftar eksklusif striker paling mematikan di kandang lawan.

Selain Haaland, gol ketiga Manchester City dipersembahkan oleh Nico O’Reilly pada menit ke-60, memastikan kemenangan yang solid bagi tuan rumah. O’Reilly, yang semakin menunjukkan kematangannya di lini tengah, berhasil mengonversi peluang menjadi gol setelah kerja sama apik di area penalti. Sementara itu, gol hiburan Bournemouth dicetak oleh Tyler Adams pada menit ke-25. Gol Adams sempat memberikan harapan sesaat bagi tim tamu, menyamakan kedudukan 1-1, namun City segera merespons dan kembali memegang kendali penuh atas pertandingan.

Haaland, dengan gaya khasnya yang santai namun penuh percaya diri, sempat melontarkan candaan kepada media usai pertandingan. "Pasti ada beberapa tactician di game fantasy manager yang kesal karena aku diganti (sehingga gagal mencetak hat-trick, Red)," ujarnya kepada BBC, tersenyum tipis. Komentar ini menunjukkan sisi humoris Haaland sekaligus pengakuan atas popularitasnya di dunia fantasy football, di mana para manajer virtual sangat bergantung pada performa golnya. Haaland digantikan oleh Omar Marmoush pada menit ke-82, sebuah keputusan yang sering diambil Guardiola untuk menjaga kebugaran pemain kuncinya, terutama saat tim sudah unggul jauh.

Manchester City Merangsek ke Runner-up, Usir Manchester United-Chelsea dari 5 Besar

Tambahan tiga poin dari laga yang dimainkan di Etihad Stadium, Manchester, ini krusial bagi City. Mereka kini bertengger di posisi runner-up dengan mengoleksi 19 poin, hanya terpaut 6 poin dari Arsenal yang kokoh memimpin klasemen sementara. Konsistensi Arsenal di awal musim ini menjadi tantangan serius bagi City, namun performa bangkit ini menunjukkan bahwa mereka tidak akan menyerah begitu saja dalam perburuan gelar. Di posisi ketiga, Liverpool FC menempel ketat dengan 18 poin, menjaga persaingan di papan atas tetap panas dan menarik.

Pergeseran di klasemen ini memiliki dampak signifikan bagi Manchester United dan Chelsea. Kedua tim raksasa yang pada Minggu (2/11/2025) sempat merasakan manisnya berada di posisi lima besar, kini harus rela melorot. Manchester United dan Chelsea sama-sama mengoleksi 17 poin. Namun, akibat agresivitas gol yang lebih baik, Tottenham Hotspur yang juga memiliki 17 poin berhasil menyalip mereka. Spurs menempati posisi kelima, sementara Chelsea terlempar ke posisi keenam dan Manchester United terdampar di posisi kedelapan.

Penurunan posisi ini tentu menjadi alarm bagi Erik ten Hag di Old Trafford dan Mauricio Pochettino di Stamford Bridge. Manchester United, yang masih mencari bentuk terbaiknya di bawah Ten Hag, kerap menunjukkan performa yang inkonsisten. Kemenangan sesekali diselingi dengan hasil minor, membuat mereka kesulitan membangun momentum. Para penggemar dan manajemen tentu berharap ada perbaikan signifikan agar tim tidak semakin tertinggal dalam persaingan menuju zona Liga Champions.

Sementara itu, Chelsea di bawah Pochettino juga masih berjuang menemukan identitasnya. Investasi besar-besaran di bursa transfer belum sepenuhnya membuahkan hasil yang diharapkan. Tekanan untuk meraih hasil positif semakin meningkat, mengingat ekspektasi tinggi yang selalu mengiringi klub sebesar Chelsea. Posisi di luar lima besar pada tahap awal musim ini menjadi indikasi bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan.

Bagi Manchester City, kemenangan atas Bournemouth menjadi sinyal kebangkitan yang sangat dibutuhkan. Mereka sempat tersandung dalam beberapa pertandingan awal musim, menimbulkan keraguan di kalangan pengamat. Kekalahan 0-1 dari Aston Villa pada matchweek kesembilan (26/10/2025) adalah salah satu momen di mana City terlihat goyah. Sebelumnya, The Citizens juga sempat disorot lantaran kalah di matchweek kedua kontra Tottenham Hotspur (23/8/2025) dan matchweek ketiga dari Brighton & Hove Albion (31/8/2025). Serangkaian hasil ini memicu spekulasi apakah dominasi City akan berakhir musim ini.

Namun, seperti yang sering terjadi dalam era Pep Guardiola, Manchester City selalu memiliki kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan. Kekalahan-kekalahan di awal musim mungkin menjadi cambuk yang diperlukan untuk menguji kedalaman skuat dan mentalitas para pemain. Guardiola sendiri sering menekankan pentingnya respons tim setelah kekalahan, dan kali ini, anak asuhnya menunjukkan karakter yang kuat. Kemenangan telak atas Bournemouth adalah bukti bahwa mereka telah belajar dari kesalahan dan siap untuk kembali ke jalur kemenangan.

Meskipun City telah merangsek ke posisi kedua, posisi mereka belum sepenuhnya aman. Persaingan di Premier League memang terkenal sangat ketat. Potensi pergeseran masih terbuka lebar. Sunderland, yang saat ini mengoleksi 17 poin, memiliki peluang untuk menyalip City jika mereka berhasil mengalahkan Everton pada Selasa dini hari (3/11/2025). Jika Sunderland menang, mereka akan mengumpulkan 20 poin dan otomatis akan mendorong City ke posisi ketiga. Skenario ini menunjukkan betapa dinamisnya klasemen Premier League, di mana setiap pertandingan dapat mengubah posisi tim secara signifikan.

Musim 2025/2026 Premier League menjanjikan persaingan yang lebih sengit dari sebelumnya. Arsenal telah menunjukkan konsistensi luar biasa, Liverpool tetap menjadi ancaman serius, dan kini Manchester City telah menemukan kembali ritme permainannya. Sementara itu, tim-tim seperti Tottenham, Sunderland, dan bahkan Bournemouth (meskipun baru kalah) menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk mengganggu kemapanan tim-tim besar.

Fokus Manchester City kini adalah menjaga momentum positif ini. Jadwal padat menanti mereka, baik di liga domestik maupun kompetisi Eropa. Kebugaran pemain, rotasi yang cerdas, dan strategi taktis yang mumpuni akan menjadi kunci untuk mempertahankan posisi di puncak dan terus menekan Arsenal. Erling Haaland akan terus menjadi tumpuan utama di lini serang, sementara gelandang-gelandang kreatif seperti Kevin De Bruyne dan Rodri akan berperan penting dalam mengatur tempo permainan.

Di sisi lain, Manchester United dan Chelsea harus segera berbenah. Jendela transfer Januari mungkin akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperkuat skuat dan mengatasi kekurangan yang ada. Tekanan pada manajer dan pemain akan semakin besar jika mereka gagal menunjukkan peningkatan performa dalam beberapa pekan ke depan. Persaingan untuk memperebutkan tiket ke kompetisi Eropa, terutama Liga Champions, dipastikan akan berlangsung hingga akhir musim.

Kemenangan Manchester City atas Bournemouth ini bukan hanya sekadar kemenangan biasa; ini adalah penegasan kembali ambisi mereka untuk merebut gelar Premier League. Dengan Haaland dalam performa puncaknya dan tim yang kembali menunjukkan soliditas, The Citizens siap menghadapi tantangan apa pun yang datang. Premier League sekali lagi membuktikan diri sebagai liga paling kompetitif dan penuh kejutan di dunia sepak bola.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id

Manchester City Merangsek ke Runner-up, Usir Manchester United-Chelsea dari 5 Besar

Related Articles