Manchester United Ditahan Nottingham Forest, Deja Vu Anniversary Ruben Amorim

Nottingham, Inggris – Tren kemenangan beruntun Manchester United harus terhenti secara mengejutkan di City Ground. Membidik empat kemenangan berturut-turut yang akan memperkokoh posisi mereka di papan atas Premier League, Setan Merah justru harus puas berbagi poin setelah ditahan imbang 2-2 oleh Nottingham Forest pada matchweek kesepuluh, Sabtu malam (1/11/2025). Hasil ini bukan sekadar menghentikan momentum positif United, melainkan juga menjadi kado pahit yang ironis bagi Ruben Amorim, pelatih asal Portugal yang tepat satu tahun menukangi klub raksasa Manchester tersebut.
Laga tandang ke markas Nottingham Forest selalu memiliki potensi jebakan tersendiri, terutama dengan atmosfer City Ground yang terkenal intimidatif. United datang dengan bekal tiga kemenangan beruntun, termasuk hasil impresif di liga dan kompetisi Eropa. Optimisme membumbung tinggi di kalangan para penggemar dan internal tim. Ruben Amorim memilih formasi yang dianggap paling stabil dalam beberapa laga terakhir, menempatkan Casemiro sebagai jangkar utama di lini tengah, didukung oleh Bruno Fernandes yang diplot sebagai kreator serangan, dan trio penyerang yang diharapkan mampu membongkar pertahanan Forest.
Babak pertama dimulai dengan tempo yang cukup hati-hati dari kedua belah pihak. Manchester United mencoba menguasai bola dan mendikte permainan, sementara Nottingham Forest, di bawah asuhan pelatih Steve Cooper, memilih untuk bermain lebih pragmatis, mengandalkan pertahanan kokoh dan serangan balik cepat. Beberapa peluang sempat tercipta dari kedua tim, namun penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat papan skor tetap tidak berubah hingga pertengahan babak.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-34. Casemiro, gelandang bertahan veteran asal Brasil, berhasil memecah kebuntuan dengan gol yang menunjukkan insting menyerangnya. Sebuah skema tendangan sudut yang dieksekusi dengan apik oleh Bruno Fernandes, mengarah tepat ke kepala Casemiro yang tanpa kawalan berarti, dan tandukannya tak mampu dihalau kiper Forest. Gol tersebut disambut gegap gempita oleh para pendukung tandang dan memberikan suntikan kepercayaan diri bagi United. Unggul 1-0, United mencoba menjaga ritme permainan dan memasuki jeda babak pertama dengan keunggulan tipis, sebuah posisi yang seharusnya bisa mereka pertahankan atau bahkan perbesar di babak kedua.
Namun, apa yang terjadi di awal babak kedua benar-benar di luar dugaan. Hanya dalam rentang waktu lima menit, Manchester United dikejutkan oleh dua gol cepat dari Nottingham Forest yang membalikkan keadaan. Keunggulan yang susah payah diraih di babak pertama, kini sirna begitu saja. Gol pertama Forest dicetak oleh Morgan Gibbs-White pada menit ke-48. Sebuah kelengahan di lini pertahanan United, di mana komunikasi antar bek terlihat kurang solid, dimanfaatkan dengan sempurna oleh Gibbs-White yang melepaskan tembakan terarah ke pojok gawang.

Belum sempat United pulih dari keterkejutan, hanya dua menit berselang, Nicolo Savona berhasil menggandakan keunggulan Forest. Gol kedua ini semakin menunjukkan kerapuhan mental dan organisasi pertahanan United di awal babak kedua. Sebuah umpan terobosan cerdik yang membelah lini belakang United berhasil diterima Savona, dan dengan tenang ia menaklukkan kiper United. City Ground bergemuruh, para pendukung Forest bersorak kegirangan melihat tim kesayangan mereka membalikkan kedudukan dari ketertinggalan menjadi keunggulan.
Tertinggal 1-2, Ruben Amorim segera melakukan perubahan taktik. Ia memasukkan beberapa pemain menyerang untuk menambah daya gedor dan memberikan instruksi agar para pemainnya bermain lebih agresif. Tekanan demi tekanan dilancarkan United ke pertahanan Forest. Beberapa kali peluang emas tercipta, namun solidnya pertahanan Forest dan performa gemilang kiper mereka membuat upaya United selalu kandas. Frustrasi mulai melanda para pemain United, waktu terus berjalan dan harapan untuk setidaknya menyamakan kedudukan semakin menipis.
Akhirnya, di menit ke-81, Amad Diallo berhasil menyamakan kedudukan untuk Manchester United. Gol ini datang dari sebuah momen individu yang brilian. Menerima bola di sisi kanan, Amad melakukan dribel menusuk ke dalam kotak penalti, mengecoh dua bek Forest sebelum melepaskan tembakan melengkung yang tak terjangkau kiper. Gol tersebut memberikan sedikit napas lega bagi United dan harapan untuk meraih kemenangan kembali membuncah. Sisa waktu pertandingan digunakan United untuk mencoba mencari gol kemenangan, namun Forest bertahan mati-matian dan skor 2-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Setelah pertandingan, Amad Diallo mengungkapkan perasaannya kepada BBC. "Kami kecewa hanya pulang dengan satu poin. Kami datang ke sini untuk meraih tiga poin dan meneruskan tren kemenangan kami. Tetapi, kami kini punya kepercayaan diri untuk bangkit. Semua pemain percaya kepada Ruben Amorim dan visi yang ia bawa untuk tim ini," papar Amad. Pernyataan tersebut mencerminkan campuran kekecewaan atas hasil imbang, namun juga optimisme dan dukungan penuh terhadap sang pelatih.
Hasil seri di City Ground ini memang terasa pahit, terutama karena menghentikan rentetan tiga kemenangan beruntun Setan Merah. Namun, lebih dari itu, hasil ini juga menjadi kado yang cukup buruk bagi Ruben Amorim yang tepat genap setahun melatih United. Pelatih asal Portugal itu resmi menukangi Manchester United pada 1 November 2024. Selama satu tahun kepemimpinannya, Amorim telah mendampingi United dalam 53 laga di berbagai kompetisi.
Statistik menunjukkan perjalanan yang penuh tantangan bagi Amorim. Dari 53 pertandingan tersebut, United mencatat 21 kemenangan, 13 hasil seri, dan 19 kekalahan. Persentase kemenangan sebesar 39,62 persen ini mungkin belum memenuhi ekspektasi tinggi para penggemar United, namun juga tidak bisa dibilang buruk mengingat transisi dan tantangan yang ia hadapi dalam membangun kembali tim. Amorim dikenal dengan filosofi sepak bolanya yang modern, mengedepankan intensitas tinggi, pressing agresif, dan penguasaan bola yang efektif. Namun, penerapan filosofi ini membutuhkan waktu dan adaptasi dari para pemain.
Yang menarik, dan mungkin agak ironis, adalah fakta bahwa laga imbang melawan Nottingham Forest ini terasa seperti "deja vu" bagi Amorim. Laga pertamanya sebagai pelatih Manchester United, pada 24 November 2024, juga berakhir dengan hasil seri 1-1 saat menghadapi Ipswich Town. Momen ulang tahun kepelatihannya yang berakhir dengan hasil imbang yang kurang memuaskan, seolah mengulang kembali awal perjalanannya di Old Trafford. Ini mungkin menjadi pengingat bahwa meskipun ada kemajuan, konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi Amorim dan timnya.
Dalam satu tahun kepemimpinannya, Amorim telah mencoba berbagai formasi dan kombinasi pemain. Ia telah memberikan kesempatan kepada beberapa pemain muda, sekaligus mengandalkan pengalaman dari para senior seperti Casemiro dan Bruno Fernandes. Keputusan-keputusannya seringkali menjadi sorotan, terutama di tengah tekanan yang selalu mengiringi setiap pelatih Manchester United. Namun, ia tetap teguh pada visinya, berusaha membangun fondasi yang kuat untuk masa depan klub.
Musim 2025/2026 ini, United di bawah Amorim menunjukkan beberapa tanda positif. Ada peningkatan dalam aspek organisasi permainan dan semangat juang, namun juga masih ada momen-momen di mana tim terlihat kehilangan fokus atau gagal memanfaatkan peluang. Pertandingan melawan Nottingham Forest adalah contoh klasik dari inkonsistensi ini: dominasi di satu babak, kelengahan di babak lain, dan perjuangan keras untuk menyelamatkan poin.
Misi United untuk kembali ke jalur kemenangan bakal menghadapi lawan berat pada matchweek kesebelas yang akan datang, tepat seminggu setelah laga ini, pada 8 November 2025. Sebab, United akan kembali melakoni laga tandang. Kali ini, mereka akan bertandang ke markas Tottenham Hotspur, salah satu rival langsung di papan atas Premier League. Laga ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi mentalitas dan kualitas tim asuhan Ruben Amorim. Tottenham dikenal dengan gaya bermain menyerang dan solidnya lini tengah mereka.
Pertandingan melawan Tottenham bukan hanya tentang meraih tiga poin, tetapi juga tentang membuktikan bahwa hasil imbang melawan Forest hanyalah sebuah sandungan kecil, bukan indikasi penurunan performa. Kemenangan di London akan sangat krusial untuk mengembalikan kepercayaan diri, menjaga posisi di klasemen, dan tentunya, memberikan "kado" yang lebih manis bagi Ruben Amorim, meskipun sedikit terlambat, dalam perjalanannya bersama Manchester United. Para pemain, staf pelatih, dan tentunya jutaan penggemar di seluruh dunia, berharap agar Setan Merah dapat bangkit dan menunjukkan performa terbaik mereka di laga-laga berikutnya. Konsistensi, seperti yang sering ditekankan Amorim, adalah kunci untuk mencapai tujuan tertinggi.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id


