Performa PSM Makassar di awal musim ini menuai sorotan tajam dari berbagai pihak, tak terkecuali para pengamat sepak bola. Salah satu faktor utama yang disoroti adalah kurangnya kreativitas di lini tengah yang dinilai menjadi penyebab utama merosotnya performa tim Juku Eja. Pengamat sepak bola Imran Amirullah secara blak-blakan mengungkapkan bahwa para gelandang PSM Makassar belum mampu memberikan suplai bola yang memadai dan kurang berani dalam memegang bola.
"Memang belum kreatif (gelandang PSM) dalam hal suplai bola. Terus masih belum berani pegang bola," ujar Imran Amirullah kepada Fajar.co.id beberapa waktu lalu.
Pernyataan Imran Amirullah ini sejalan dengan performa PSM Makassar yang kurang memuaskan di awal musim ini. Dari empat pertandingan yang telah dilakoni, PSM Makassar hanya mampu meraih tiga poin hasil dari tiga kali imbang dan sekali kalah. Hasil ini menempatkan PSM Makassar di dasar klasemen sementara.
Kondisi ini tentu saja menjadi tekanan berat bagi pelatih Bernardo Tavares. Apalagi, manajemen PSM Makassar telah mendatangkan sejumlah pemain baru untuk memperkuat lini tengah, mulai dari pemain asing seperti Savio Roberto dan Gledson Paixao hingga pemain lokal seperti Rizky Fandi. Namun, kehadiran pemain-pemain baru ini belum mampu mendongkrak performa lini tengah PSM Makassar.
Imran Amirullah menilai bahwa para pemain tengah PSM Makassar belum menemukan ritme permainan yang ideal. Mereka masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan memahami taktik yang diterapkan oleh pelatih Bernardo Tavares. Selain itu, Imran Amirullah juga menyoroti kurangnya keberanian para pemain tengah dalam mengambil inisiatif dan menciptakan peluang.
"Mereka (gelandang PSM) masih terlalu terpaku pada instruksi pelatih. Mereka kurang berani untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru," kata Imran Amirullah.
Kurangnya kreativitas di lini tengah ini berdampak signifikan terhadap performa lini depan PSM Makassar. Para penyerang kesulitan mendapatkan suplai bola yang berkualitas sehingga mereka tidak mampu menciptakan peluang yang berbahaya. Akibatnya, PSM Makassar menjadi tim yang kurang produktif dalam mencetak gol.
Menjelang pertandingan pekan keenam melawan Persija Jakarta, Imran Amirullah berharap para pemain tengah PSM Makassar mampu meningkatkan performa mereka. Ia berharap para pemain tengah lebih berani dalam memegang bola, lebih kreatif dalam memberikan suplai bola, dan lebih inisiatif dalam menciptakan peluang.
"Pertandingan melawan Persija Jakarta akan menjadi ujian berat bagi para pemain tengah PSM Makassar. Mereka harus mampu menunjukkan kualitas mereka dan membuktikan bahwa mereka layak untuk menjadi bagian dari tim ini," ujar Imran Amirullah.
Selain menyoroti performa lini tengah, Imran Amirullah juga menyoroti beberapa faktor lain yang menjadi penyebab merosotnya performa PSM Makassar. Salah satunya adalah kurangnya kekompakan antar pemain. Ia menilai bahwa para pemain PSM Makassar belum mampu bermain sebagai sebuah tim yang solid.
"Mereka (pemain PSM) masih belum memiliki chemistry yang kuat. Mereka masih membutuhkan waktu untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain," kata Imran Amirullah.
Faktor lain yang disoroti oleh Imran Amirullah adalah masalah mentalitas. Ia menilai bahwa para pemain PSM Makassar kurang memiliki mentalitas yang kuat untuk bersaing di level tertinggi. Mereka mudah menyerah ketika menghadapi tekanan dan kurang memiliki kepercayaan diri untuk memenangkan pertandingan.
"Mentalitas adalah faktor yang sangat penting dalam sepak bola. Para pemain PSM harus mampu meningkatkan mentalitas mereka jika mereka ingin meraih kesuksesan," ujar Imran Amirullah.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, Imran Amirullah menyarankan pelatih Bernardo Tavares untuk melakukan beberapa perubahan. Pertama, ia menyarankan Tavares untuk memberikan kesempatan kepada para pemain muda. Ia menilai bahwa para pemain muda memiliki potensi yang besar dan mampu memberikan energi baru bagi tim.
"Para pemain muda memiliki semangat yang tinggi dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru. Mereka bisa menjadi solusi bagi masalah kreativitas di lini tengah," kata Imran Amirullah.
Kedua, Imran Amirullah menyarankan Tavares untuk mengubah taktik permainan. Ia menilai bahwa taktik yang diterapkan oleh Tavares saat ini kurang efektif dan tidak mampu memaksimalkan potensi para pemain.
"Tavares harus berani untuk mencoba taktik yang berbeda. Ia harus mampu menemukan taktik yang sesuai dengan karakteristik para pemainnya," ujar Imran Amirullah.
Ketiga, Imran Amirullah menyarankan Tavares untuk meningkatkan komunikasi dengan para pemain. Ia menilai bahwa komunikasi yang baik antara pelatih dan pemain sangat penting untuk membangun kepercayaan dan kekompakan tim.
"Tavares harus mampu membangun hubungan yang baik dengan para pemainnya. Ia harus mampu memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh para pemain dan memberikan solusi yang tepat," kata Imran Amirullah.
Dengan melakukan perubahan-perubahan ini, Imran Amirullah berharap PSM Makassar mampu bangkit dari keterpurukan dan meraih hasil yang lebih baik di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Ia yakin bahwa PSM Makassar memiliki potensi yang besar untuk menjadi tim yang sukses.
"PSM Makassar adalah tim yang memiliki sejarah panjang dan tradisi yang kuat. Saya yakin mereka mampu bangkit dan kembali menjadi tim yang disegani di Indonesia," ujar Imran Amirullah.
Pertandingan melawan Persija Jakarta akan menjadi momentum penting bagi PSM Makassar untuk membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari keterpurukan. Para pemain harus mampu menunjukkan performa terbaik mereka dan meraih kemenangan untuk mengembalikan kepercayaan diri para suporter.
Dukungan dari para suporter juga akan menjadi faktor penting bagi kebangkitan PSM Makassar. Para suporter harus terus memberikan dukungan kepada tim meskipun dalam kondisi yang sulit. Dukungan dari para suporter akan memberikan semangat tambahan bagi para pemain untuk berjuang lebih keras.
Dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, PSM Makassar diharapkan mampu meraih kesuksesan di musim ini. Tim Juku Eja harus mampu membuktikan bahwa mereka adalah tim yang kuat dan mampu bersaing di level tertinggi.
Selain itu, perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan pemain muda di PSM Makassar. Investasi yang lebih besar pada akademi sepak bola dan program pelatihan yang terstruktur dapat menghasilkan pemain-pemain muda berkualitas yang siap mengisi lini tengah dengan kreativitas dan energi baru.
Penting juga untuk memperhatikan aspek psikologis para pemain. Memberikan dukungan mental, membangun kepercayaan diri, dan menciptakan suasana tim yang positif dapat membantu para pemain mengatasi tekanan dan tampil lebih baik di lapangan.
Dengan kombinasi antara perubahan taktik, peningkatan kualitas pemain, dan dukungan yang solid dari semua pihak, PSM Makassar memiliki potensi untuk mengatasi masalah kreativitas di lini tengah dan kembali menjadi tim yang kompetitif di kancah sepak bola Indonesia.