Mas Dhito Dorong Transformasi Koperasi Kediri: Regenerasi Kunci Hadapi Tantangan Ekonomi Masa Depan

Pemerintah Kabupaten Kediri, melalui Bupati Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, kembali menegaskan komitmennya terhadap penguatan ekonomi kerakyatan, khususnya melalui sektor koperasi. Dalam Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Kediri yang berlangsung pada Rabu (5/11/2025), Mas Dhito secara lugas menyoroti urgensi regenerasi kepemimpinan dan manajemen sebagai pilar utama keberlanjutan dan daya saing koperasi di era modern. Acara penting ini dihadiri oleh 225 perwakilan koperasi dari berbagai pelosok Kabupaten Kediri, menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif dalam menentukan arah gerakan koperasi di masa mendatang. Turut hadir pula Ketua Dekopin Wilayah Jawa Timur, Slamet Sutanto, yang memberikan perspektif luas tentang peran strategis koperasi di tingkat provinsi dan nasional.
Dalam pidato kuncinya yang penuh semangat, Mas Dhito menekankan bahwa koperasi bukan sekadar entitas bisnis, melainkan juga wadah gotong royong dan pemberdayaan masyarakat yang memiliki nilai-nilai luhur. Ia berharap agar Musda ini tidak hanya menjadi seremoni formal, melainkan forum yang menghasilkan keputusan konkret dan inovatif yang mampu memberikan manfaat nyata bagi seluruh anggota koperasi. "Saya berharap ini bisa menjadi payung bagi seluruh koperasi di Kabupaten Kediri," ujar Mas Dhito, menegaskan visinya agar Dekopinda dapat berperan sebagai fasilitator, advokat, dan akselerator bagi kepentingan koperasi di wilayahnya, memastikan setiap kebijakan dan program yang dirumuskan mampu menyentuh langsung kebutuhan anggota dan komunitas.
Pesan inti Mas Dhito yang paling menonjol adalah seruan untuk melakukan regenerasi secara masif dan terstruktur. Ia menyadari bahwa tantangan ekonomi ke depan akan semakin kompleks, diwarnai oleh disrupsi teknologi, perubahan cepat dalam pola konsumsi dan preferensi pasar, serta persaingan global yang semakin ketat. Tanpa pemimpin dan pengelola yang adaptif, inovatif, memiliki literasi digital yang mumpuni, dan berpandangan jauh ke depan, koperasi akan kesulitan untuk tetap relevan dan berkembang. "Tantangan ke depan besar, siapapun nanti yang terpilih sebagai ketua Dekopin yang baru, pesan saya satu, lakukan regenerasi," tegasnya dengan nada lugas.
Regenerasi, menurut Mas Dhito, bukan hanya tentang pergantian individu secara periodik, melainkan transfer pengetahuan, pengalaman, dan yang terpenting, injeksi energi serta ide-ide baru yang vital untuk mempertahankan dinamisme organisasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk memastikan bahwa nilai-nilai luhur koperasi tetap hidup, relevan, dan mampu menarik generasi muda untuk berpartisipasi aktif, tidak hanya sebagai anggota tetapi juga sebagai penggerak dan pemimpin. Koperasi perlu merangkul talenta-talenta muda yang melek teknologi, memiliki jiwa kewirausahaan sosial, dan berani berinovasi untuk menciptakan model bisnis koperasi yang lebih modern dan inklusif.
Musda Dekopinda Kabupaten Kediri sendiri merupakan agenda strategis yang membahas sejumlah poin krusial yang akan membentuk masa depan gerakan koperasi di wilayah tersebut. Rapat akbar ini mengagendakan penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) program kerja periode 2021–2025, yang menjadi evaluasi komprehensif terhadap capaian, tantangan, serta pembelajaran yang diperoleh kepengurusan sebelumnya. Proses ini sangat penting untuk transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, forum ini juga menyusun rencana kerja strategis untuk periode 2026–2030, sebuah blueprint ambisius yang akan memandu arah pengembangan koperasi di Kabupaten Kediri selama lima tahun ke depan, termasuk target-target pertumbuhan, program pemberdayaan, dan inisiatif inovasi. Puncak dari Musda ini adalah pemilihan ketua baru Dekopinda Kabupaten Kediri untuk periode 2026–2030, sebuah keputusan yang akan sangat menentukan corak, dinamika, dan efektivitas gerakan koperasi di wilayah tersebut dalam menghadapi era baru.

Senada dengan Mas Dhito, Ketua Dekopin Wilayah Jawa Timur, Slamet Sutanto, juga menyampaikan harapannya agar Musda ini dapat melahirkan gagasan-gagasan baru yang progresif dan transformatif. Ia melihat potensi besar dalam memperkuat koperasi di Kabupaten Kediri, termasuk melalui pengembangan model koperasi desa dan kelurahan Merah Putih. Konsep ini bertujuan untuk mengintegrasikan potensi lokal secara holistik, memberdayakan ekonomi akar rumput melalui produk-produk unggulan daerah, dan menciptakan kemandirian finansial di tingkat paling dasar masyarakat, sekaligus menguatkan identitas nasional.
Slamet Sutanto berkeyakinan penuh bahwa koperasi yang dikelola dengan baik, profesional, dan berintegritas memiliki kekuatan transformatif yang luar biasa untuk menggerakkan roda ekonomi dari bawah. "Ini kalau kita kelola dengan baik, kita kelola dengan benar dan dikelola oleh pengurus yang kompeten, saya meyakini bahwa ekonomi tumbuh besar dari desa-desa di seluruh Kabupaten Kediri," ujarnya, menekankan bahwa desa adalah tulang punggung ekonomi nasional dan koperasi adalah instrumen paling efektif untuk mengaktifkan potensi tersebut. Ia juga menyoroti bagaimana koperasi dapat menjadi penopang ketahanan pangan dan ekonomi di masa-masa sulit.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Slamet Sutanto menggarisbawahi tiga syarat utama bagi pemimpin Dekopinda ke depan. Pertama, pemimpin harus memiliki kompetensi dan kapabilitas yang mumpuni dalam bidang perkoperasian, memahami seluk-beluk manajemen modern, literasi keuangan, strategi pemasaran digital, dan pengembangan usaha koperasi yang berkelanjutan. Kedua, karakter jujur dan amanah menjadi pondasi moral yang tak tergantikan, mengingat koperasi adalah organisasi kepercayaan yang mengelola aset dan harapan banyak anggota, sehingga integritas adalah modal utama. Ketiga, kemampuan komunikasi yang efektif untuk membangun jaringan yang luas, baik dengan pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, maupun sesama koperasi, sangat krusial demi kemajuan gerakan koperasi di daerah. Jaringan ini akan membuka akses ke pasar yang lebih luas, teknologi inovatif, sumber daya finansial, dan program pelatihan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan ekspansi.
Gerakan koperasi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Sejak era kemerdekaan, koperasi telah menjadi salah satu pilar ekonomi yang memperjuangkan pemerataan kesejahteraan, keadilan ekonomi, dan semangat gotong royong. Di tengah gempuran kapitalisme global dan persaingan pasar bebas, koperasi menawarkan model bisnis yang lebih humanis, mengutamakan kepentingan anggota di atas profit semata, serta berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi ekonomi. Di Kabupaten Kediri, dengan potensi pertanian, industri kreatif, dan UMKM yang melimpah, koperasi memiliki peran strategis untuk menghimpun kekuatan ekonomi lokal, meningkatkan nilai tambah produk-produk unggulan daerah, serta memberikan akses permodalan yang adil dan non-diskriminatif bagi para anggotanya. Kehadiran koperasi juga menjadi benteng bagi petani dan pelaku UMKM dari praktik tengkulak atau rentenir yang merugikan.
Namun, jalan bagi koperasi tidak selalu mulus. Tantangan seperti keterbatasan modal, kurangnya inovasi produk yang relevan dengan pasar modern, manajemen yang belum terintegrasi dengan teknologi digital, serta rendahnya partisipasi generasi muda kerap menjadi penghambat pertumbuhan. Di sinilah peran Dekopinda sebagai organisasi payung dan dukungan pemerintah daerah menjadi sangat vital. Program-program pelatihan manajemen modern, literasi keuangan digital, pengembangan produk berbasis inovasi, serta fasilitasi akses pasar daring melalui e-commerce perlu digalakkan secara masif. Koperasi di Kediri harus mampu beradaptasi dengan era digital, memanfaatkan teknologi untuk efisiensi operasional, promosi produk yang lebih luas, dan menjangkau pasar yang lebih kompetitif. Regenerasi kepemimpinan, seperti yang diserukan Mas Dhito, akan memastikan bahwa organisasi koperasi memiliki individu-individu yang cakap dalam mengadopsi dan mengimplementasikan inovasi-inovasi tersebut, serta berani mengambil risiko terukur untuk kemajuan.
Menarik generasi muda ke dalam gerakan koperasi adalah tantangan sekaligus peluang besar. Koperasi perlu menampilkan citra yang lebih dinamis, relevan dengan gaya hidup milenial dan Gen Z, serta menawarkan kesempatan untuk berinovasi dan berkontribusi nyata pada komunitas. Dengan struktur organisasi yang transparan, demokratis, dan berorientasi pada keberlanjutan, koperasi bisa menjadi arena bagi anak muda untuk belajar kepemimpinan, mengembangkan jiwa kewirausahaan sosial, membangun jaringan profesional, dan menciptakan dampak positif di lingkungan mereka. Koperasi bisa menjadi platform bagi ide-ide bisnis baru yang berbasis komunitas dan berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Kediri di bawah kepemimpinan Mas Dhito memang dikenal aktif dalam mendorong sektor ekonomi kerakyatan. Berbagai kebijakan pro-UMKM dan koperasi telah diluncurkan, mulai dari kemudahan perizinan usaha, program pendampingan intensif, hingga fasilitasi akses permodalan melalui bank daerah dan program kredit usaha rakyat (KUR). Dukungan ini menjadi krusial untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan koperasi. Dengan adanya Bandara Dhoho yang akan segera beroperasi, Kediri diproyeksikan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur. Koperasi harus siap menangkap peluang ini, baik dari sektor pariwisata yang akan berkembang pesat, logistik dan rantai pasok yang efisien, maupun peningkatan kebutuhan konsumsi masyarakat yang seiring dengan bertambahnya aktivitas ekonomi. Regenerasi kepemimpinan akan memastikan adanya pemikiran segar dan strategi adaptif untuk memanfaatkan momentum tersebut, sehingga koperasi dapat menjadi bagian integral dari kemajuan ekonomi Kediri yang lebih besar.
Musda Dekopinda Kabupaten Kediri 2025 ini diharapkan menjadi titik balik bagi gerakan koperasi di Kediri, membawa semangat baru dan arah yang lebih jelas. Dengan semangat regenerasi yang ditekankan oleh Bupati Mas Dhito dan kriteria kepemimpinan yang digariskan oleh Ketua Dekopin Wilayah Jawa Timur Slamet Sutanto, diharapkan akan terpilih pemimpin yang mampu membawa Dekopinda menjadi organisasi yang lebih modern, inklusif, transparan, dan berdaya saing tinggi. Koperasi bukan hanya masa lalu yang nostalgis, melainkan masa depan ekonomi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan memberdayakan. Melalui kolaborasi erat antara pemerintah, Dekopinda, dan seluruh anggota koperasi, visi untuk menjadikan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi rakyat dari desa dapat terwujud, membawa kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kediri. Pemimpin baru yang terpilih memiliki tugas berat namun mulia untuk menahkodai kapal besar bernama koperasi ini menghadapi gelombang tantangan global dan menggapai pelabuhan kemajuan yang gemilang.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id



