Mental Juara! Main 10 Orang Sejak Menit Ke-32, Real Madrid Kalahkan Real Sociedad 2-1
San Sebastian (rakyatindependen.id) – Real Madrid sekali lagi membuktikan status mereka sebagai salah satu tim paling tangguh di dunia, tidak hanya dalam hal kualitas individu, tetapi juga dalam hal kekuatan mental yang tak tergoyahkan. Dalam sebuah pertandingan yang mendebarkan dan penuh drama, Los Blancos berhasil mengukuhkan posisi mereka sebagai satu-satunya tim dengan rekor sempurna dari empat jornada LaLiga musim ini. Kemenangan heroik 2-1 atas Real Sociedad di Reale Arena, San Sebastian, pada Sabtu malam (13/9/2025), bukan hanya sekadar tambahan tiga poin, melainkan sebuah deklarasi tegas tentang ambisi mereka untuk merajai kompetisi.
Pertandingan di markas Real Sociedad, yang dikenal sebagai salah satu arena paling sulit untuk ditaklukkan, sudah diprediksi akan berjalan ketat. Real Sociedad, dengan gaya bermain menyerang dan dukungan penuh dari para penggemarnya, selalu menjadi lawan yang merepotkan. Namun, Real Madrid datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah awal musim yang impresif. Pelatih Carlo Ancelotti menurunkan skuad terbaiknya, dengan harapan bisa mempertahankan momentum positif.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, intensitas pertandingan langsung terasa. Kedua tim saling beradu strategi, mencoba menguasai lini tengah dan menciptakan peluang. Real Madrid, dengan penguasaan bola yang solid dan pergerakan tanpa bola yang cerdas, mulai mendominasi jalannya laga. Tekanan yang mereka berikan akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-12. Kylian Mbappe, penyerang anyar yang menjadi sorotan utama, menunjukkan kelasnya dengan sebuah penyelesaian akhir yang dingin dan mematikan. Gol tersebut, yang tercipta dari skema serangan cepat dan terkoordinasi, membawa Real Madrid unggul 1-0 dan seolah memberikan sinyal bahwa malam itu akan menjadi milik mereka. Para pendukung Madrid yang hadir di Reale Arena bersorak gembira, sementara para pemain Sociedad tampak sedikit terguncang.
Namun, drama sesungguhnya baru dimulai. Pada menit ke-32, petaka menimpa Real Madrid. Bek muda Dean Huijsen, yang dipercaya tampil sejak awal, terlibat dalam insiden krusial. Dalam sebuah upaya untuk menghentikan pergerakan cepat penyerang Real Sociedad, Mikel Oyarzabal, Huijsen melakukan pelanggaran yang dianggap wasit sebagai tindakan yang menggagalkan peluang mencetak gol yang jelas. Keputusan pun jatuh: kartu merah langsung untuk Huijsen. Usia 20 tahun 152 hari menjadikannya pemain Real Madrid termuda kedua yang diusir wasit di LaLiga, hanya kalah dari Marcelo Vieira yang pada tahun 2008 menerima kartu merah di usia 20 tahun 138 hari saat melawan Real Betis.
Pengusiran Huijsen mengubah dinamika pertandingan secara drastis. Real Madrid kini harus bermain dengan 10 orang selama hampir dua pertiga pertandingan. Momen tersebut biasanya menjadi titik balik di mana tim yang kalah jumlah mulai tertekan dan rentan. Para penggemar Real Sociedad bersorak-sorai, merasakan bahwa kesempatan emas untuk membalikkan keadaan telah tiba. Namun, di sinilah mental juara Real Madrid benar-benar diuji. Alih-alih runtuh, insiden itu justru memicu semangat juang yang luar biasa dari para pemain Los Blancos.
Carlo Ancelotti dengan cepat melakukan penyesuaian taktis. Lini tengah diperketat, pertahanan lebih fokus, dan setiap pemain diminta untuk bekerja ekstra keras untuk menutupi celah yang ditinggalkan Huijsen. Yang mengejutkan, justru dalam kondisi tertekan ini, Real Madrid kembali menunjukkan ketajaman mereka. Empat belas menit setelah kartu merah, tepatnya pada menit ke-44, Real Madrid berhasil mencetak gol kedua. Arda Guler, talenta muda yang penuh potensi, menjadi pahlawan dengan gol krusialnya. Gol Guler bukan hanya sekadar menambah keunggulan menjadi 2-0, tetapi juga memberikan pukulan telak secara psikologis bagi Real Sociedad, sekaligus mengangkat moral Real Madrid ke level tertinggi. Mencetak gol dengan 10 pemain di kandang lawan adalah bukti nyata dari ketahanan dan determinasi.
Babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Real Madrid. Di ruang ganti, Ancelotti pasti memberikan instruksi khusus. Fokusnya kemungkinan besar adalah menjaga kedisiplinan taktis, menghemat energi, dan memanfaatkan setiap peluang serangan balik. Para pemain Madrid tahu bahwa mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa di babak pertama, tetapi babak kedua akan menjadi ujian yang lebih berat.
Memasuki babak kedua, Real Sociedad keluar dengan semangat membara. Mereka meningkatkan intensitas serangan, memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk terus menekan pertahanan Real Madrid. Gelombang serangan Real Sociedad akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-56. Setelah pelanggaran di dalam kotak penalti Real Madrid, wasit menunjuk titik putih. Mikel Oyarzabal, yang sebelumnya menjadi korban pelanggaran Huijsen, dengan tenang melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor penalti, memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. Gol ini kembali menghidupkan harapan bagi Real Sociedad dan membuat sisa pertandingan semakin menegangkan.
Dengan skor 2-1 dan waktu yang masih cukup banyak, Real Sociedad terus melancarkan serangan bertubi-tubi. Pertahanan Real Madrid diuji habis-habisan. Para pemain seperti Eder Militao, David Alaba, Dani Carvajal, dan Ferland Mendy (atau siapapun yang bermain di lini belakang pada pertandingan tersebut) menunjukkan ketahanan luar biasa, melakukan blok penting, intersep krusial, dan tekel bersih untuk meredam ancaman. Di lini tengah, para veteran seperti Luka Modric dan Toni Kroos (jika bermain) menunjukkan pengalaman mereka dalam mengatur tempo, melindungi bola, dan sesekali melancarkan serangan balik cepat yang membuat pertahanan Sociedad harus tetap waspada. Kiper Real Madrid juga memainkan peran vital, melakukan beberapa penyelamatan gemilang yang menjaga gawang mereka tetap aman.
Real Madrid tidak hanya bertahan; mereka juga menunjukkan kecerdasan dalam mengelola pertandingan. Dengan hanya 10 pemain, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa bermain terbuka. Mereka fokus pada penguasaan bola yang cerdas di momen-momen tertentu, menunda waktu, dan mencoba untuk meredakan tekanan Sociedad. Setiap kali mereka mendapatkan bola, mereka berusaha untuk menahannya selama mungkin atau melancarkan serangan balik yang menguras energi lawan. Ini adalah strategi yang matang dan dieksekusi dengan sempurna di bawah tekanan tinggi.
Peluit panjang akhirnya berbunyi, disambut dengan kelegaan luar biasa dari kubu Real Madrid dan kekecewaan mendalam dari Real Sociedad. Kemenangan 2-1 ini bukan hanya sekadar kemenangan, tetapi sebuah pernyataan. Ini adalah bukti nyata dari filosofi "mental juara" yang selalu melekat pada Real Madrid. Mereka menghadapi kemunduran awal dengan kartu merah, namun tidak menyerah. Sebaliknya, mereka merespons dengan dua gol yang menunjukkan ketahanan dan kualitas yang luar biasa.
Kemenangan ini memiliki makna yang sangat mendalam. Pertama, Real Madrid kini menjadi satu-satunya tim di LaLiga yang mempertahankan rekor sempurna setelah empat jornada, menempatkan mereka di puncak klasemen dengan keunggulan poin yang signifikan atas para pesaingnya. Ini memberikan kepercayaan diri yang besar bagi tim untuk menghadapi jadwal padat di masa mendatang. Kedua, dan mungkin yang lebih penting, kemenangan ini menegaskan karakter dan semangat juang tim. Dalam sepak bola, kemampuan untuk bangkit dari kesulitan adalah ciri khas tim-tim hebat, dan Real Madrid sekali lagi menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas tersebut dalam jumlah berlimpah.
Bagi Dean Huijsen, meskipun kartu merah adalah pengalaman yang pahit, respons timnya pasti memberikan pelajaran berharga dan kelegaan. Ucapannya seusai laga, “Terima kasih tim. Kalian luar biasa (meski menyelesaikan laga tanpaku, Red),” mencerminkan rasa syukur dan kagumnya terhadap rekan-rekannya yang telah berjuang keras. Ini adalah momen pembelajaran yang akan membentuk karakternya sebagai pemain profesional.
Sementara itu, Arda Guler, pencetak gol kedua, telah mengukir namanya dalam sejarah pertandingan ini. Golnya di momen krusial membuktikan bahwa ia adalah investasi yang menjanjikan bagi masa depan Real Madrid. Kontribusinya dalam pertandingan yang penuh tekanan ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan memberinya platform untuk terus berkembang.
Kemenangan atas Real Sociedad ini juga menjadi modal berharga bagi Real Madrid menjelang matchday pembuka fase liga Liga Champions. Mereka akan menghadapi Olympique Marseille pada Rabu (17/9/2025). Pertandingan Liga Champions selalu menuntut performa terbaik, dan kemenangan dramatis ini akan memberikan suntikan moral yang luar biasa bagi Los Blancos untuk memulai kampanye Eropa mereka dengan gemilang. Mental juara yang mereka tunjukkan di San Sebastian akan menjadi senjata utama mereka di panggung Eropa.
Secara keseluruhan, pertandingan melawan Real Sociedad adalah sebuah epik mini yang menggambarkan esensi dari Real Madrid. Ini bukan hanya tentang memenangkan pertandingan, tetapi tentang bagaimana mereka memenangkannya—dengan keberanian, ketahanan, disiplin taktis, dan mentalitas pantang menyerah yang tak tergoyahkan. Real Madrid terus membuktikan mengapa mereka adalah salah satu klub terbesar di dunia, selalu menemukan cara untuk menang, bahkan ketika menghadapi tantangan terberat sekalipun. Mereka adalah tim yang tidak hanya bermain sepak bola, tetapi juga menulis kisah-kisah heroik di setiap pekannya.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id.