Nasional

Mojokerto Mengukir Sejarah: Infrastruktur Jalan Bendung–Bantengan Selesai, Memicu Lonjakan Ekonomi dan Kesejahteraan

Pemerintah Kabupaten Mojokerto kembali menunjukkan komitmen tak tergoyahkan dalam mewujudkan visi pembangunan yang berpusat pada kesejahteraan rakyat. Dengan rampungnya proyek pembangunan dan peningkatan ruas jalan rabat beton Bendung–Bantengan di Desa Bendung, Kecamatan Jetis, Mojokerto kini memiliki akses vital yang tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga menjadi tulang punggung bagi geliat ekonomi lokal. Proyek monumental senilai sekitar Rp10 miliar ini, yang dituntaskan secara bertahap selama tiga tahun, menjadi bukti nyata dedikasi Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra atau Gus Barra, dalam meningkatkan kualitas infrastruktur yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Ruas jalan sepanjang 2,291 kilometer yang menghubungkan dua titik penting ini, sebelumnya berada dalam kondisi memprihatinkan. Lebih dari 2,148 kilometer dari total panjangnya mengalami kerusakan parah, ditandai dengan lubang-lubang menganga, retakan yang membahayakan, dan lebar jalan yang tidak memadai untuk menampung volume lalu lintas yang terus meningkat. Kondisi ini bukan sekadar mengganggu kenyamanan, tetapi juga menjadi hambatan serius bagi aktivitas sehari-hari warga, mulai dari pengangkutan hasil pertanian, akses menuju fasilitas pendidikan dan kesehatan, hingga kelancaran roda perekonomian. Jalan yang rusak parah menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama, biaya operasional kendaraan yang membengkak akibat kerusakan suspensi, serta risiko kecelakaan yang tinggi, terutama bagi pengendara sepeda motor. Masyarakat di Desa Bendung dan sekitarnya telah lama mendambakan perbaikan fundamental, mengingat strategisnya jalur ini sebagai urat nadi penghubung antar desa dan akses menuju pusat-pusat ekonomi di kecamatan Jetis.

Menanggapi kebutuhan mendesak ini, Pemkab Mojokerto merancang sebuah program pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan. Proyek peningkatan ruas jalan Bendung–Bantengan tidak hanya bertujuan untuk menambal lubang, melainkan untuk membangun infrastruktur yang kokoh dan tahan lama, dengan mempertimbangkan pertumbuhan masa depan. Pilihan untuk menggunakan rabat beton atau jalan beton bertulang bukan tanpa alasan. Material beton dikenal memiliki daya tahan yang jauh lebih tinggi dibandingkan aspal, mampu menahan beban berat dari kendaraan pengangkut hasil pertanian, dan lebih minim perawatan dalam jangka panjang. Investasi awal yang mungkin sedikit lebih besar dianggap sepadan dengan manfaat jangka panjang berupa daya tahan, keamanan, dan efisiensi yang ditawarkannya.

Proyek ini dilaksanakan dalam tiga tahapan strategis yang dimulai pada tahun 2022 dan dijadwalkan rampung sepenuhnya pada tahun 2025. Pendekatan multi-tahun ini menunjukkan perencanaan yang matang dan alokasi anggaran yang konsisten, memastikan setiap segmen jalan dibangun dengan kualitas terbaik. Tahap pertama, yang dilaksanakan pada tahun 2022, berhasil memperbaiki dan memperlebar jalan sepanjang 1,029 kilometer dengan lebar 5,5 meter. Bagian ini menjadi tonggak awal, memberikan gambaran nyata kepada masyarakat tentang komitmen Pemkab dan kualitas pekerjaan yang diharapkan. Segera setelah bagian ini selesai, masyarakat mulai merasakan dampak positifnya, dengan distribusi barang yang lebih lancar dan waktu tempuh yang lebih singkat.

Melanjutkan momentum positif, tahap kedua pembangunan dilaksanakan pada tahun 2024. Pada fase ini, proyek berfokus pada pembangunan ruas sepanjang 0,625 kilometer dengan lebar yang sama, yaitu 5,5 meter. Setiap tahapan pembangunan ini tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga koordinasi erat antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa setempat. Pengawasan ketat diterapkan untuk memastikan standar kualitas terpenuhi, mulai dari persiapan lahan, proses pengecoran, hingga pengeringan beton. Keterlibatan masyarakat melalui sosialisasi dan umpan balik juga menjadi bagian integral dari proses, memastikan proyek berjalan sesuai harapan dan kebutuhan pengguna jalan.

Mojokerto Mengukir Sejarah: Infrastruktur Jalan Bendung–Bantengan Selesai, Memicu Lonjakan Ekonomi dan Kesejahteraan

Puncak dari upaya ini akan terwujud pada tahun 2025, ketika tahap akhir pembangunan menuntaskan sisa 0,494 kilometer. Segmen terakhir ini akan dibangun dengan komposisi lebar yang bervariasi: 0,210 kilometer dengan lebar 4 meter, dan 0,284 kilometer dengan lebar 5,5 meter. Variasi lebar ini kemungkinan disesuaikan dengan kondisi geografis, kepadatan pemukiman, atau keberadaan fasilitas umum di sepanjang jalur tersebut, memastikan optimalisasi penggunaan anggaran tanpa mengurangi fungsi dan keamanan jalan secara keseluruhan. Dengan rampungnya tahap ini, seluruh ruas jalan Bendung–Bantengan akan terhubung sempurna dengan infrastruktur yang modern dan tangguh.

Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, atau Gus Barra, secara langsung meninjau progres pembangunan jalan ini, didampingi oleh camat, perwakilan Dinas PU, dan Kepala Desa setempat. Kunjungan langsung ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata dari kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat dan fokus pada hasil. Saat meninjau, Gus Barra tampak puas dengan kualitas pekerjaan yang terlihat. "Alhamdulillah, seperti yang kita lihat, hasilnya sangat baik. Cor jalan yang dibangun tebal dan kokoh," ungkap Gus Barra dengan nada optimis. Ia juga berinteraksi langsung dengan warga sekitar, mendengarkan masukan dan merasakan langsung euforia masyarakat. "Tadi kami juga berinteraksi dengan masyarakat, mereka menyampaikan rasa senang dan puas dengan pembangunan ini," tambahnya, mencerminkan keberhasilan proyek dalam memenuhi ekspektasi publik.

Gus Barra menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan bukan hanya tentang membangun fisik, melainkan tentang membangun masa depan dan meningkatkan kesejahteraan warga. Baginya, setiap rupiah anggaran negara yang dikeluarkan harus memberikan dampak nyata dan positif bagi masyarakat. Filosofi ini menjadi landasan utama setiap proyek pembangunan di Mojokerto. Ia menyoroti bagaimana masyarakat sekitar sudah merasakan langsung manfaat peningkatan jalan tersebut, terutama dalam konteks distribusi hasil pertanian dan aktivitas ekonomi lainnya.

"Menurut informasi dari warga, adanya jalan ini mampu meningkatkan perekonomian mereka. Para petani kini lebih mudah mengangkut hasil panen mereka ke pasar, pedagang pun merasakan kelancaran distribusi barang dagangan. Ini adalah bukti bahwa infrastruktur yang kita bangun harus dimaksimalkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," tegas Gus Barra, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pembangunan fisik dan peningkatan kualitas hidup.

Dampak dari rampungnya pembangunan ruas Jalan Bendung–Bantengan ini diperkirakan akan sangat signifikan dan berlipat ganda. Dari sisi ekonomi, biaya transportasi yang lebih rendah dan waktu tempuh yang lebih singkat akan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Petani dapat menjual produk mereka dengan harga yang lebih kompetitif karena biaya logistik berkurang, dan produk pertanian segar dapat mencapai pasar dalam kondisi lebih baik. Hal ini tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga konsumen. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang beroperasi di sekitar jalur ini juga akan merasakan dorongan, dengan akses pelanggan yang lebih mudah dan potensi peningkatan volume penjualan. Kemudahan akses juga dapat menarik investasi baru dan mendorong pertumbuhan usaha-usaha lokal, menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian desa.

Secara sosial, aksesibilitas yang lebih baik berarti warga lebih mudah menjangkau fasilitas pendidikan, seperti sekolah dan madrasah, serta fasilitas kesehatan, seperti puskesmas atau klinik. Anak-anak dapat pergi ke sekolah dengan lebih aman dan nyaman, sementara akses darurat ke layanan medis juga menjadi lebih cepat. Keamanan berkendara meningkat drastis, mengurangi risiko kecelakaan yang sebelumnya sering terjadi akibat kondisi jalan yang buruk. Peningkatan kualitas jalan juga dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga dan antardesa, mendorong interaksi sosial yang lebih aktif. Waktu yang sebelumnya terbuang di jalan rusak kini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif atau rekreasi, meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dengan rampungnya pembangunan ruas Jalan Bendung–Bantengan pada tahun 2025, Pemkab Mojokerto optimistis bahwa aksesibilitas warga akan semakin mudah, distribusi hasil bumi lebih efisien, dan perekonomian masyarakat kian tumbuh pesat. Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan jalan, melainkan investasi jangka panjang untuk kemajuan dan kesejahteraan Kabupaten Mojokerto. Ini adalah sebuah langkah progresif yang mengukuhkan komitmen Pemkab Mojokerto untuk terus membangun infrastruktur yang berkualitas, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dan menjadi fondasi kokoh bagi masa depan yang lebih cerah. Langkah ini sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain bahwa dengan perencanaan yang matang, komitmen yang kuat, dan eksekusi yang transparan, pembangunan infrastruktur dapat menjadi katalisator perubahan positif yang berkelanjutan. Masyarakat Mojokerto kini dapat menatap masa depan dengan lebih optimis, berjalan di atas fondasi yang lebih kokoh, menuju kesejahteraan yang merata.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id.

Mojokerto Mengukir Sejarah: Infrastruktur Jalan Bendung–Bantengan Selesai, Memicu Lonjakan Ekonomi dan Kesejahteraan

Related Articles