Mural Pahlawan Nasional di Polres Jombang: Harmoni Nilai Luhur Gus Dur dan Tokoh Bangsa Mengukir Semangat Pelayanan.

Polres Jombang kini dihiasi sebuah karya seni monumental, sebuah mural yang bukan sekadar dekorasi visual, melainkan manifestasi penghormatan mendalam terhadap para tokoh nasional dan lokal yang telah mengukir sejarah dengan perjuangan dan pemikiran luhurnya. Di antara figur-figur inspiratif tersebut, sosok KH Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, menempati posisi sentral, menjadi lambang nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan toleransi yang tak lekang oleh waktu. Mural ini menjadi penanda vital bagi Polres Jombang, sebuah institusi penegak hukum yang bertekad meneladani semangat para pahlawan dalam setiap langkah pelayanan kepada masyarakat.
Selain Gus Dur, mural megah ini juga menampilkan tiga Pahlawan Nasional terkemuka lainnya yang berasal dari Jombang, yakni pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari; pelopor gerakan modernisasi pendidikan Islam dan salah satu pendiri NU, KH Wahab Chasbullah; serta ulama dan negarawan progresif, KH Wahid Hasyim, ayahanda Gus Dur. Kehadiran mereka dalam satu bingkai mural menegaskan akar sejarah dan kontribusi luar biasa Jombang sebagai "Kota Santri" bagi kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Tak hanya itu, mural ini juga mengabadikan wajah-wajah inspiratif lainnya yang memiliki ikatan kuat dengan Jombang, seperti budayawan dan intelektual Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), pemikir Islam modern Nurcholish Majid (Cak Nur), musisi legendaris Gombloh yang dikenal dengan lagu-lagu nasionalisnya, serta mantan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, yang turut menambah daftar panjang putra-putri terbaik Jombang.
Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, dalam pernyataannya, menekankan bahwa mural ini jauh melampaui fungsi estetika semata. "Mural ini adalah medium edukasi dan refleksi," ujarnya, Senin (10/11/2025), saat meninjau keberadaan karya seni yang terpampang di Markas Polres Jombang tersebut. "Ini adalah pengingat harian bagi setiap anggota Polri dan masyarakat Jombang untuk senantiasa meneladani semangat kemanusiaan, keadilan, dan toleransi yang diwariskan oleh para tokoh bangsa, khususnya Gus Dur yang nilai-nilai keteladanannya sangat relevan dengan tugas kepolisian sebagai pelayan masyarakat." Dengan hadirnya mural ini, diharapkan generasi muda Jombang, serta seluruh lapisan masyarakat, dapat terus mengingat dan meneruskan nilai-nilai perjuangan yang telah memberikan dampak besar bagi kemajuan Indonesia.
"Alhamdulillah, di Kabupaten Jombang ini banyak sekali terdapat guru-guru bangsa yang harus kita patuh dan contoh nilai luhur yang mereka perjuangkan," imbuh AKBP Ardi Kurniawan, menyoroti kekayaan intelektual dan spiritual yang dimiliki tanah Jombang. Menurutnya, mural ini merupakan bentuk penghargaan tulus kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar tidak hanya bagi Jombang dan Jawa Timur, tetapi juga bagi seluruh Indonesia. Beliau menegaskan bahwa nilai-nilai perjuangan yang mereka tinggalkan harus terus digelorakan dan diteruskan oleh seluruh elemen masyarakat Jombang, mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, hingga para anggota Polres Jombang sendiri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Fokus khusus diberikan pada sosok Gus Dur, Presiden RI ke-4, yang dikenal luas dengan nilai-nilai keteladanan yang mendalam dan relevan. "Beliau sangat menjunjung sikap kemanusiaan dan keadilan, di mana beliau sangat menghargai kaum minoritas dan berupaya memberikan keadilan kepada teman-teman yang minoritas ataupun yang mengalami ketidakadilan," jelas Ardi. Gus Dur, dengan segala pemikiran dan tindakannya, adalah cerminan sejati dari seorang pemimpin yang mengutamakan martabat manusia di atas segalanya. Sikapnya yang merangkul keberagaman dan memperjuangkan hak-hak kelompok termarjinalkan merupakan teladan yang tak ternilai, khususnya bagi institusi penegak hukum yang bertugas melindungi seluruh warga negara tanpa pandang bulu.

Maka, sangatlah pantas jika Gus Dur ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, sebuah pengakuan yang diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Istana Negara, Senin (10/11/2025). Penetapan ini semakin mengukuhkan posisi Gus Dur sebagai salah satu putra terbaik bangsa yang pemikiran dan perjuangannya akan terus menginspirasi generasi demi generasi. Kehadiran Gus Dur dalam mural di Polres Jombang ini menjadi simbol komitmen institusi untuk menginternalisasi nilai-nilai kepahlawanan dalam setiap aspek tugas kepolisian.
Lebih lanjut, Gus Dur juga dikenal dengan sikap toleransi yang tinggi, bahkan mampu menjadikan Kabupaten Jombang sebagai "Kota Pluralis" berkat keberaniannya untuk menghargai perbedaan agama, keyakinan, dan budaya. Jombang, dengan keberadaan berbagai pondok pesantren, gereja, pura, dan vihara, adalah miniatur Indonesia yang sesungguhnya. Nilai-nilai toleransi dan keberagaman yang diperjuangkan Gus Dur, menurut Kapolres, sangat penting untuk terus dijaga, dipelihara, dan diteruskan, terutama di tengah tantangan polarisasi dan intoleransi yang mungkin timbul dalam masyarakat. Polri, sebagai garda terdepan penjaga ketertiban, memiliki peran krusial dalam memastikan harmoni sosial tetap terjaga berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
AKBP Ardi Kurniawan juga menekankan nilai keberanian Gus Dur dalam menyuarakan kebenaran, sebuah prinsip fundamental yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terkecuali bagi aparat penegak hukum. "Kebenaran harus dijunjung tinggi, apapun halnya atau peristiwanya," tegasnya. Keberanian moral untuk berdiri di sisi kebenaran, bahkan ketika menghadapi tekanan atau godaan, adalah pilar integritas yang tak tergantikan bagi setiap anggota Polri. Ini adalah pesan yang mendalam bagi semua, bahwa keadilan tidak boleh dikompromikan dan kebenaran harus selalu menjadi pedoman utama.
Nilai lain yang dianggap penting untuk dicontoh dari Gus Dur adalah kesederhanaannya. Ardi menyatakan bahwa kesederhanaan Gus Dur membantu menumbuhkan empati terhadap kesulitan masyarakat. Dalam konteks kepolisian, kesederhanaan berarti menghindari gaya hidup mewah, menjauhi praktik korupsi, dan selalu dekat dengan rakyat. "Nilai kesederhanaan Gus Dur sangat penting untuk diteladani oleh masyarakat Jombang maupun personel Polri sendiri," jelas Ardi. Dengan meneladani kesederhanaan, aparat kepolisian diharapkan dapat lebih memahami denyut nadi kehidupan masyarakat, merasakan kesulitan yang mereka alami, dan pada akhirnya, memberikan pelayanan yang lebih responsif dan berempati.
Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang sangat menghargai kearifan lokal dan agama, namun tetap mampu berpikir progresif dalam menghadapi perkembangan zaman. Ini adalah perpaduan unik antara mempertahankan tradisi dan membuka diri terhadap kemajuan. Dalam konteks pembangunan bangsa dan tugas kepolisian, kemampuan untuk menghargai nilai-nilai lokal sambil tetap adaptif terhadap perubahan global adalah kunci untuk menciptakan kebijakan dan praktik yang relevan dan berkelanjutan. "Banyak sekali yang perlu kita contoh dan teladani dari beliau," tutup Kapolres Ardi, merangkum kekayaan warisan pemikiran Gus Dur.
Mural di Polres Jombang ini bukan hanya menjadi penanda visual, melainkan sebuah pernyataan kuat tentang komitmen institusi kepolisian untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur para pahlawan bangsa dalam setiap aspek tugas dan pelayanan mereka. Dengan adanya mural ini, Kapolres berharap generasi muda dan seluruh masyarakat Jombang dapat terus meneladani sikap-sikap Gus Dur yang mengedepankan kemanusiaan, keadilan, toleransi, keberanian, kesederhanaan, serta perpaduan kearifan lokal dan pemikiran progresif.
Mural ini juga berfungsi sebagai simbol komitmen Polres Jombang untuk terus mengedepankan nilai-nilai luhur tersebut dalam menjalankan tugas kepolisian dan melayani masyarakat. Setiap pandangan ke arah mural diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian yang tulus, profesionalisme yang tinggi, dan integritas yang tak tergoyahkan. Ini adalah upaya nyata untuk menciptakan citra Polri yang humanis, adil, dan dekat dengan rakyat, sejalan dengan visi reformasi birokrasi Polri.
Melalui inisiatif artistik dan edukatif ini, Polres Jombang ingin memastikan bahwa semangat perjuangan dan kearifan yang diwariskan oleh tokoh-tokoh bangsa, khususnya para pahlawan dari Jombang, terus hidup dan menginspirasi seluruh lapisan masyarakat. Mural ini menjadi pengingat abadi bahwa pembangunan bangsa tidak hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang pembangunan karakter dan moralitas yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur. Jombang, dengan mural pahlawan nasional di jantung institusi penegak hukumnya, sekali lagi menegaskan perannya sebagai pusat inspirasi kebangsaan dan penjaga api persatuan.
Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, berdiri di depan mural Gus Dur, menyampaikan pesan yang mendalam kepada seluruh anggota Polri dan masyarakat. Gambar-gambar yang terpampang di dinding ini adalah refleksi dari harapan besar untuk masa depan yang lebih baik, di mana keadilan ditegakkan, kemanusiaan dijunjung tinggi, dan keberagaman dirayakan sebagai kekuatan.
Video yang menyertainya memperkuat pesan ini, menunjukkan bagaimana mural tersebut menjadi titik fokus bagi dialog dan refleksi. Ini adalah langkah konkret Polres Jombang dalam mendekatkan diri dengan masyarakat, bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang positif, yang menginspirasi melalui warisan intelektual dan moral para pendahulu. Mural ini akan terus menjadi sumber inspirasi yang tak pernah padam bagi seluruh warga Jombang dan Indonesia.
(Sumber: rakyatindependen.id)





