Nyai Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid: Gus Dur Pahlawan Rakyat, Warisan Kemanusiaan yang Abadi

Surabaya – Rasa syukur dan kebanggaan menyelimuti keluarga besar almarhum KH Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, menyusul penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh negara. Nyai Hj. Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden ke-4 Republik Indonesia tersebut, mengungkapkan apresiasi mendalam atas pengakuan ini, yang baginya merupakan puncak dari dedikasi seumur hidup Gus Dur terhadap nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan. Didampingi putrinya, Yenny Wahid, Nyai Sinta menegaskan bahwa gelar ini bukan sekadar kehormatan formal, melainkan validasi atas perjuangan tanpa henti seorang tokoh yang hidupnya didedikasikan untuk kebaikan bangsa.
"Sebagai keluarga, kami merasa bersyukur bahwa Tuhan memberikan hak cipta penghargaan kepada Gus Dur. Saya juga berterima kasih atas apa yang dilakukan Gus Dur selama ini untuk bangsa dan negaranya, kini diakui oleh negara," ujar Sinta Nuriyah dengan senyum haru usai mengikuti perayaan ulang tahun Grand Swissbell Hotel Darmo Surabaya, Rabu (12/11/2025). Pengakuan ini, menurutnya, melengkapi perjalanan panjang Gus Dur yang selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip luhur, meskipun seringkali harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan politik. Gelar Pahlawan Nasional menjadi penanda resmi bahwa perjuangan Gus Dur telah menorehkan jejak abadi dalam sejarah Indonesia.
Nyai Sinta juga menyampaikan apresiasi tulus kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang turut mendoakan dan bersyukur atas penganugerahan gelar tersebut. Baginya, semangat perjuangan Gus Dur bukan hanya menjadi milik pribadi atau keluarga, melainkan telah meresap dan hidup dalam sanubari setiap rakyat Indonesia yang mendambakan keadilan dan kemanusiaan. "Saya berterima kasih kepada masyarakat bahwa apa yang diperjuangkan Gus Dur selama ini – demokrasi, persaudaraan, kesetaraan, keadilan, kejujuran, terutama tentang kemanusiaan – akan terus dipegang oleh masyarakat dan dijadikan pedoman untuk membangun bangsa," tuturnya. Ini adalah bukti nyata bahwa warisan pemikiran Gus Dur jauh melampaui batas-batas waktu dan kekuasaan, terus relevan dan menginspirasi generasi demi generasi.
Dalam kesempatan yang sarat makna itu, Sinta Nuriyah tidak lupa menitipkan pesan penting kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda. Ia berharap agar nilai-nilai kebangsaan yang selama ini diperjuangkan oleh Gus Dur dapat terus dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa semangat demokrasi, pluralisme, dan kemanusiaan yang menjadi inti perjuangan Gus Dur sangat selaras dengan ajaran agama Islam yang rahmatan lil alamin, serta nilai-nilai dasar negara Pancasila. "Pesan saya kepada seluruh masyarakat, apa yang diperjuangkan Gus Dur tentang demokrasi, kemanusiaan, dan kesatuan harus dijadikan pedoman bagi rakyat Indonesia. Karena semuanya itu ada dalam dasar negara Pancasila," katanya.
Lebih lanjut, Nyai Sinta menjelaskan bahwa dengan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur tersebut, bangsa Indonesia akan menjadi negara yang tenteram, adil, dan sejahtera. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa. "Jangan lihat yang muluk-muluk, yang tidak benar. Ingat bahwa kita bangsa Timur yang beradat, negara beragama Islam, jadikan pedoman yang sebaik-baiknya," tegasnya. Pesan ini bukan hanya seruan untuk menjaga moralitas, tetapi juga ajakan untuk memperkuat identitas kebangsaan di tengah arus globalisasi.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga menjadi perhatian Nyai Sinta. Ia mengingatkan masyarakat untuk mampu menyaring informasi dan pengaruh yang datang dari kemajuan teknologi. "Kita sekarang dilanda kemajuan teknologi, tapi itu harus disaring. Tidak semuanya harus diikuti, dicontoh, tetapi harus disaring," ujarnya. Pesan ini relevan di era digital, di mana kemampuan untuk memilah dan memilih informasi menjadi kunci untuk menjaga integritas moral dan intelektual bangsa.
Terkait penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini, Nyai Sinta mengaku tidak memiliki rencana khusus yang berlebihan, selain bersyukur dan berdoa di makam sang suami tercinta. "Tadi kami sudah ke makam Gus Dur, tahlilan di sana. Yang paling penting sudah kami laporkan kepada Gus Dur bahwa beliau mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan nasional," ujarnya sambil tersenyum, menunjukkan ketenangan dan kesederhanaan yang selalu melekat pada dirinya. Ziarah ke makam Gus Dur di Jombang menjadi momen refleksi dan doa, sebuah tradisi yang selalu dijaga keluarga untuk mengenang dan mendoakan almarhum.
Ia juga menambahkan bahwa banyak masyarakat di berbagai daerah yang secara spontan menggelar acara syukuran sebagai wujud kecintaan dan penghormatan mereka terhadap Gus Dur. "Sudah diselamati oleh seluruh rakyat Indonesia, banyak sekali yang membuat syukuran. Kurang apa lagi, ya sudah lah," imbuhnya, menggambarkan betapa kuatnya ikatan emosional Gus Dur dengan rakyat. Berbagai acara syukuran ini menjadi bukti nyata bahwa Gus Dur telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, melintasi batas-batas suku, agama, dan golongan.
Sementara itu, Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur yang juga seorang aktivis dan Direktur Wahid Foundation, memberikan perspektif mendalam mengenai sosok ayahnya. Menurut Yenny, Gus Dur adalah figur langka yang memadukan kekuatan prinsip dengan kelenturan pendekatan. Ia menyebut Gus Dur sebagai teladan sejati seorang negarawan yang berani berbeda demi kebenaran. "Gus Dur itu tokoh yang sangat kuat dalam menjaga nilai. Tegas dalam prinsip, tapi juga rekonsiliatif dan lentur dalam strategi. Namun, beliau tidak mau berkompromi dalam nilai," ujar Yenny. Fleksibilitas strategis Gus Dur tidak pernah mengorbankan integritas moralnya, menjadikannya panutan dalam berpolitik dan berbangsa.
Yenny menegaskan, meskipun Gus Dur sadar bahwa mempertahankan prinsip seringkali bisa berujung pada kehilangan jabatan atau posisi politik, namun ia tidak pernah gentar. Baginya, kebenaran dan kemanusiaan adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar. "Bagi Gus Dur, yang paling utama adalah prinsip harus ditegakkan, perjuangan kemanusiaan dan membela yang benar," katanya. Sikap ini, menurut Yenny, adalah esensi dari pengorbanan seorang pahlawan.
Ia menilai, pengorbanan Gus Dur merupakan bentuk nyata dari makna seorang pahlawan sejati. "Pahlawan itu orang yang bersedia mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang banyak, dan itu yang dilakukan Gus Dur sejak muda hingga akhir hayatnya," ujar Yenny. Dari perjuangannya melawan Orde Baru, menegakkan pluralisme, hingga kepemimpinannya sebagai presiden, Gus Dur selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Keberaniannya membela kaum minoritas, memperjuangkan demokrasi, dan mengutamakan toleransi adalah bukti nyata dari spirit kepahlawanannya.
Yenny juga mengungkapkan sebuah pesan yang disampaikan ibunya, Nyai Sinta, saat berziarah ke makam sang ayah. Pesan itu, menurut Yenny, sangat menyentuh dan menggambarkan inti dari perjuangan Gus Dur. "Tadi ibu tiba-tiba bilang, yang paling penting itu adalah menjadi pahlawan rakyat – berjuang untuk kepentingan rakyat dan menjadi pahlawannya rakyat. Karena ketika menjadi pahlawan rakyat, orang akan selalu mengingat perjuangan kita," ungkapnya. Kalimat ini menggarisbawahi bahwa gelar formal sekalipun tidak akan berarti tanpa pengakuan dan cinta dari hati rakyat. Gus Dur, bagi banyak orang, telah lama menjadi pahlawan rakyat jauh sebelum gelar negara disematkan.
Ia menutup dengan harapan agar seluruh keluarga, para santri, dan masyarakat luas dapat terus melanjutkan perjuangan Gus Dur untuk keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Semangat pluralisme, toleransi, dan pembelaan terhadap yang lemah harus terus digelorakan sebagai warisan abadi dari sang guru bangsa. "Gus Dur bagi banyak orang bukan hanya pahlawan nasional, tetapi pahlawan rakyat yang perjuangannya akan terus hidup di hati bangsa Indonesia," pungkas Yenny, mengukuhkan posisi Gus Dur sebagai ikon perjuangan yang tak lekang oleh waktu, dan sumber inspirasi bagi masa depan Indonesia yang lebih adil dan manusiawi.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id




