Pacitan Dorong Kemandirian Ekonomi Desa: Ratusan Pengurus Koperasi Merah Putih Dilatih Bangun Bisnis Sektor Riil Inovatif dan Berkelanjutan

Kabupaten Pacitan tengah mengukuhkan langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi lokalnya melalui peningkatan kapasitas ratusan pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Sebanyak 344 pengurus yang berasal dari 172 desa di seluruh Kabupaten Pacitan mengikuti pelatihan intensif yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Rumah Sehat, Jalan Lintas Selatan, Ploso Pacitan. Kegiatan monumental ini, yang berlangsung dari tanggal 3 November hingga 12 November 2025, menandai sebuah era baru bagi koperasi di Pacitan, di mana fokus utama beralih dari model simpan pinjam tradisional menuju pengembangan usaha di sektor riil yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Inisiatif pelatihan ini lahir dari kesadaran mendalam akan potensi ekonomi desa yang belum sepenuhnya tergarap dan kebutuhan untuk menciptakan kemandirian finansial di tingkat paling dasar. Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian (Dikuperin) Pacitan, Anang Soleh Setyanto, menegaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah membekali para pengurus KDMP dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar koperasi desa tidak lagi hanya berkutat pada skema simpan pinjam. "Pelatihan ini untuk memberikan pembekalan kepada pengurus KDMP agar mampu membangun koperasi sektor riil. Jadi bukan koperasi simpan pinjam," ujar Anang Soleh Setyanto pada Rabu (12/11/2025), menggarisbawahi urgensi perubahan paradigma tersebut.

Pergeseran fokus menuju sektor riil ini dianggap krusial untuk menciptakan nilai tambah ekonomi di desa. Model simpan pinjam, meskipun memiliki perannya, seringkali terbatas dalam menciptakan lapangan kerja baru, mengolah potensi lokal, atau membangun rantai pasok yang kuat. Dengan mendorong koperasi terjun langsung ke sektor produksi dan jasa, diharapkan muncul berbagai usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengoptimalkan sumber daya alam serta budaya yang dimiliki setiap desa. Pacitan, dengan kekayaan alamnya mulai dari potensi pertanian, perikanan, hingga pariwisata bahari dan gua, memiliki lahan subur untuk pengembangan sektor riil yang beragam.

Untuk memastikan kualitas pelatihan, Dikuperin Pacitan menghadirkan para pemateri yang merupakan praktisi koperasi berpengalaman dan memiliki rekam jejak sukses dalam mengembangkan usaha di berbagai daerah. Para ahli ini berbagi wawasan dan strategi praktis tentang bagaimana koperasi dapat membangun dan mengembangkan usahanya secara mandiri, dengan penekanan khusus pada pemanfaatan modal anggota sebagai pilar utama. "Bagaimana caranya agar koperasi sektor riil ini bisa membangun usaha dari modal anggota, itu yang ditekankan," jelas Anang. Pendekatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan yang kuat di antara anggota dan mengurangi ketergantungan pada pinjaman eksternal dari bank atau lembaga keuangan lainnya, yang seringkali membebani koperasi dengan bunga dan persyaratan yang ketat.

Materi pelatihan dirancang komprehensif untuk mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan bisnis sektor riil. Para peserta diajak untuk mengidentifikasi model bisnis yang paling sesuai dengan potensi unik masing-masing desa. Misalnya, desa dengan potensi pertanian unggulan mungkin akan fokus pada pengolahan pascapanen (misalnya, keripik pisang, kopi robusta, atau olahan singkong), sedangkan desa pesisir bisa mengembangkan sektor perikanan (pengolahan ikan, budidaya rumput laut) atau pariwisata bahari (homestay, penyewaan alat snorkeling). Materi ini juga membekali peserta dengan kemampuan menyusun proposal bisnis atau pitch deck yang menarik, sebuah keterampilan vital untuk menarik investasi atau kemitraan.

Selain itu, pelatihan juga mendalami manajemen pemasaran koperasi yang efektif, menguntungkan, dan berkelanjutan. Ini mencakup strategi branding produk lokal, penetrasi pasar melalui platform digital, hingga membangun jaringan distribusi yang efisien. Di era digital saat ini, pemahaman tentang pemasaran online menjadi sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas di luar Pacitan. Para pengurus diajarkan bagaimana memanfaatkan media sosial, e-commerce, dan teknik pemasaran digital lainnya untuk mempromosikan produk dan jasa koperasi mereka.

Puncak dari sesi pelatihan manajemen adalah penyusunan Rencana Pendapatan dan Anggaran Belanja Koperasi (RAPBK). Ini adalah alat fundamental untuk perencanaan keuangan, pengawasan, dan evaluasi kinerja koperasi. Dengan RAPBK yang terstruktur, koperasi dapat mengelola keuangannya secara lebih transparan dan akuntabel, meminimalkan risiko penyalahgunaan dana, dan memastikan keberlanjutan operasional.

Nur Cahyo Nugroho, salah satu peserta pelatihan dari Desa Ploso, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru yang relevan dan praktis selama pelatihan berlangsung. "Selama pelatihan tiga hari, banyak pengetahuan yang kami dapat, terutama karena kami langsung praktik menganalisis potensi usaha yang cocok dikembangkan di desa serta menyusun business plan," ujarnya dengan antusias. Pengalaman langsung dalam menganalisis potensi desa dan merancang rencana bisnis memberikan pemahaman mendalam yang tidak hanya bersifat teoritis, melainkan juga aplikatif. Ini menjadi bukti bahwa metode pelatihan yang melibatkan praktik langsung jauh lebih efektif dalam membangun kapasitas peserta.

Selain pengembangan usaha, aspek krusial lainnya yang dibahas secara mendalam adalah pelaporan dan pembukuan koperasi. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel adalah jantung dari setiap organisasi yang sehat, termasuk koperasi. Pelatihan ini membekali pengurus dengan sistem pencatatan keuangan yang standar, teknik pelaporan yang jelas, dan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Dengan demikian, kepercayaan anggota dan calon investor terhadap koperasi dapat terbangun, yang pada gilirannya akan menarik lebih banyak partisipasi dan modal. Koperasi yang transparan juga lebih mudah mendapatkan dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan.

Sebagai bagian dari visi jangka panjang untuk memperkuat infrastruktur pendukung koperasi sektor riil, KDMP Pacitan saat ini tengah mempersiapkan lahan untuk pembangunan gudang dan gerai koperasi desa. Gudang ini akan berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan distribusi produk-produk koperasi, membantu mengurangi biaya logistik dan memastikan ketersediaan pasokan. Sementara itu, gerai koperasi akan menjadi etalase bagi produk-produk lokal, memfasilitasi penjualan langsung kepada konsumen dan wisatawan. Dari total 172 desa yang tergabung, baru 35 desa yang telah memiliki lahan siap bangun pada tahap pertama ini. Ini menunjukkan bahwa meskipun antusiasme tinggi, masih ada tantangan dalam hal ketersediaan lahan dan persiapan infrastruktur, yang memerlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait.

Pembangunan gudang dan gerai ini adalah langkah nyata dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi koperasi desa. Bayangkan sebuah jaringan gerai di mana produk-produk olahan dari berbagai desa di Pacitan bisa dipasarkan secara kolektif, dengan branding yang kuat dan standar kualitas yang terjamin. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing produk lokal tetapi juga menciptakan identitas ekonomi yang kuat bagi Pacitan.

Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat peran koperasi desa sebagai tulang punggung dalam membangun ekonomi lokal yang mandiri dan berkeadilan. Dengan pengurus yang terampil dan visi yang jelas, koperasi desa dapat menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi desa di Pacitan. Ini bukan hanya tentang angka-angka dan keuntungan, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan bangga dengan produk serta potensi daerahnya sendiri. Melalui inisiatif ini, Pacitan tidak hanya membangun koperasi, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warganya, menjadikan KDMP sebagai model sukses pemberdayaan ekonomi rural di Indonesia. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah, sinergi antarlembaga, dan partisipasi aktif masyarakat akan menjadi kunci utama keberhasilan transformasi ini.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id.

Exit mobile version