Paslon 02 Setyo Wahono – Nurul Azizah, Gagas Program Pembangunan Rumah Sakit Tipe A, di Bojonegoro

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Fasilitas dan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, belum memenuhi standart world health organization (WHO) maupun Kementerian Kesehatan.
Karenanya, Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor 02, Setyo Wahono – Nurul Azizah memiliki program bakal menambah fasilitas maupun tenaga kesehatan agar masyarakat di Kabupaten Bojonegoro ini memperoleh pelayanan kesehatan secara maksimal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bojonegoro, jumlah rumah sakit (RS) di Bojonegoro terdiri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebanyak 4 lembaga, RS vertikal 1 lembaga, dan RS swasta 6 lembaga. Puskesmas (35 lembaga), Pukesmas Pembantu (Pustu) sebanyak 70 lembaga, dan 28 klinik kesehatan.
Pada seluruh instansi ini tersedia bidan dan perawat, termasuk di Polindes (Pondok Bersalin Desa) dan Ponkesdes (Pos Kesehatan Desa). Dimana, di Kabupaten Bojonegoro itu terdapat 253 tenaga dokter, dan 127 dokter spesialis.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum M.Kes, merujuk standar WHO untuk setiap 1.000 penduduk idealnya tersedia satu tempat tidur RS. Jumlah tempat tidur RS di Bojonegoro tersedia sebanyak 1.456 unit dengan jumlah penduduk sebanyak 1.363.058 jiwa.
“Artinya rasio tempat tidur RS di Bojonegoro sebesar 1,07. Angka rasio ini masih di bawah rasio temat tidur RS di Indonesia yaitu sebesar 1,04,” ujar dokter Ani, panggilan akrabnya.
Jika mengacu Kementerian Kesehatan, lanjut dia, standar kebutuhan tenaga dokter spesialis adalah 9 per 100.000 penduduk, dokter umum adalah 30 berbanding 100.000 penduduk, dan dokter gigi 11 per 100.000 penduduk.
Lanjut dr Ani, di Bojonegoro saat ini untuk rasio dokter spesialis sebesar 9,3 per 100.000 penduduk, yang artinya sudah sesuai kebutuhan. Tetapi rasio dokter umum sebesar 18,6 per 100.000 penduduk, artinya masih jauh di bawah kebutuhan yang ada.
“Rasio dokter gigi masih kurang dari standar karena sebesar 5,8 per 100.000 penduduk,” kata dokter Ani itu, Senin (14/10/2024).
Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto menyampaikan, belum standarnya fasilitas dan jumlah tenaga kesehatan (nakes) ini berpengaruh terhadap pelayanan dasar masyarakat.
“Ke depan ini perlu ditingkatkan, agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara maksimal dan berkualitas” tegas politisi Partai Golkar ini.
Sementara itu, calon bupati (Cabup) Bojonegoro, Setyo Wahono yang didampingi Cawabup Nurul azizah menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan program unggulan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada lima tahun mendatang.
Lanjut Setyo Wahono, pihaknya bakal memperkuat program bantuan jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat Bojonegoro dengan target kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) hingga 100 persen, dengan meningkatkan- memperkuat (top up) Program Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Selain itu, cabup asli Bojonegoro asal Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo itu menyinggung programnya yang akan membangun rumah sakit unggulan, membangun 1 rumah sakit Tipe A atau setara Rumah Sakit milik Provinsi Jawa timur yaitu RS Dr Soetomo Surabaya, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bojonegoro ini.
“Selama ini masih banyak warga Bojonegoro yang masih berobat di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya karena di sini peralatan dan tenaga kesehatan masih kurang. Harapan kami, dengan ada rumah sakit Tipe A nantinya warga Bojonegoro dan sekitarnya bisa berobat di sini. Tidak usah jauh-jauh ke Surabaya,” kata pria yang akrab disapa Mas Wahono itu.
Mas Wahono juga akan membangun Rumah Sakit Tipe B di 5 titik zona/kawasan Bojonegoro dan Rumah Sakit Tipe C di 10 titik zona/kawasan, serta membangun Puskesmas Unggulan di 20 titik zona/kawasan.
Ditambahkannya, bahwa pembangunan fasilitas kesehatan ini akan semakin memudahkan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro ini untuk mendapat pelayanan kesehatan secara maksimal dan berkualitas.
“Kesejahteraan tenaga kesehatan juga akan kita tingkatkan agar mereka maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Mas Wahono menegaskan.
**(Kis/Red)