Olahraga

Paulo Renato Menyusul Bernardo Tavares, Tinggalkan Jabatan Pelatih Fisik PSM Makassar di Tengah Krisis

Kabar mengejutkan kembali datang dari kubu PSM Makassar. Setelah pengunduran diri pelatih kepala Bernardo Tavares mengguncang tim, kini giliran asisten pelatih sekaligus pelatih fisik, Paulo Renato, yang memutuskan untuk angkat kaki dari klub berjuluk Juku Eja tersebut. Keputusan ini semakin memperdalam krisis yang tengah melanda PSM Makassar, di tengah persiapan mereka menghadapi ketatnya persaingan di Super League 2025/2026. Kepergian dua sosok penting dalam tim kepelatihan ini tentu menjadi pukulan telak bagi PSM Makassar, yang kini harus berjuang keras untuk menemukan pengganti yang sepadan dan menjaga stabilitas tim.

Manajemen PSM Makassar telah mengonfirmasi pengunduran diri Paulo Renato, menyusul jejak Bernardo Tavares yang lebih dulu meninggalkan klub. Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, membenarkan kabar tersebut, menyatakan bahwa Renato telah memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan tim. Keputusan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan tim kepelatihan PSM Makassar, yang kini kehilangan dua sosok kunci dalam strategi dan persiapan fisik tim. Kepergian Renato, yang dikenal dekat dengan Tavares, semakin mengindikasikan adanya permasalahan internal yang mendalam di dalam tim.

Paulo Renato sendiri merupakan sosok yang tak terpisahkan dari keberhasilan PSM Makassar dalam beberapa musim terakhir. Ia datang bersama Bernardo Tavares pada musim 2022/2023 dan langsung memberikan dampak positif terhadap performa fisik para pemain. Program latihan yang dirancangnya terbukti efektif dalam meningkatkan stamina dan daya tahan pemain, sehingga mampu tampil konsisten sepanjang musim. Keahliannya dalam memantau kondisi fisik pemain dan memberikan program pemulihan yang tepat juga sangat membantu dalam mencegah cedera dan menjaga kebugaran pemain. Kehilangan Renato tentu akan sangat dirasakan oleh para pemain PSM Makassar, yang telah terbiasa dengan program latihan dan pendampingannya.

Dengan mundurnya Bernardo Tavares dan Paulo Renato, praktis PSM Makassar kini hanya memiliki Ahmad Amiruddin sebagai pelatih interim. Ahmad Amiruddin, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih, ditunjuk untuk mengisi kekosongan posisi pelatih kepala sementara waktu, sambil menunggu manajemen tim mencari pengganti permanen. Penunjukan Amiruddin sebagai caretaker tentu menjadi tantangan tersendiri baginya, mengingat ia belum memiliki pengalaman yang cukup sebagai pelatih kepala. Namun, dengan pengalamannya sebagai asisten pelatih, ia diharapkan mampu menjaga stabilitas tim dan melanjutkan program latihan yang telah dirancang oleh Tavares dan Renato.

Manajemen PSM Makassar sendiri saat ini tengah bekerja keras untuk mencari pengganti yang sepadan bagi Bernardo Tavares dan Paulo Renato. Beberapa nama pelatih lokal dan asing dikabarkan masuk dalam radar manajemen tim. Namun, proses pencarian pelatih baru ini tentu tidak akan mudah, mengingat PSM Makassar membutuhkan sosok yang tidak hanya memiliki kualitas kepelatihan yang mumpuni, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan dan budaya sepak bola Indonesia. Selain itu, pelatih baru juga harus mampu membangun chemistry dengan para pemain dan staf pelatih lainnya, sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan harmonis.

Kepergian Tavares dan Renato juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan suporter PSM Makassar. Para suporter setia Juku Eja merasa cemas dengan kondisi tim saat ini, yang tengah mengalami krisis kepelatihan dan performa yang kurang memuaskan di awal musim Super League 2025/2026. Mereka berharap manajemen tim dapat segera menemukan solusi yang tepat dan membawa PSM Makassar kembali ke jalur kemenangan. Dukungan penuh dari para suporter tentu sangat dibutuhkan oleh tim saat ini, untuk membangkitkan semangat juang para pemain dan meraih hasil yang maksimal di setiap pertandingan.

Di tengah situasi yang sulit ini, manajemen PSM Makassar tetap menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan tim dan meraih prestasi yang membanggakan. Dalam keterangan resminya, manajemen tim menyatakan bahwa kegiatan operasional tim tetap berjalan normal dan fokus untuk menatap sisa pertandingan di musim kompetisi 2025/2026. Manajemen tim juga meminta dukungan dari seluruh pihak, termasuk para suporter, media, dan sponsor, untuk bersama-sama membangun PSM Makassar menjadi tim yang lebih kuat dan kompetitif.

Kehilangan Bernardo Tavares dan Paulo Renato tentu menjadi tantangan besar bagi PSM Makassar. Namun, dengan semangat kebersamaan dan kerja keras dari seluruh elemen tim, bukan tidak mungkin PSM Makassar mampu bangkit dari keterpurukan dan meraih kesuksesan di musim ini. Para pemain harus mampu menunjukkan mentalitas juara dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Ahmad Amiruddin sebagai pelatih interim juga harus mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam tim dan meramu strategi yang tepat untuk meraih kemenangan. Dukungan penuh dari para suporter juga akan menjadi energi tambahan bagi tim untuk berjuang lebih keras dan meraih hasil yang maksimal.

Paulo Renato Menyusul Bernardo Tavares, Tinggalkan Jabatan Pelatih Fisik PSM Makassar di Tengah Krisis

Krisis kepelatihan yang melanda PSM Makassar ini menjadi pelajaran berharga bagi manajemen tim untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan menjaga komunikasi yang baik dengan seluruh elemen tim. Manajemen tim juga harus mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif dan harmonis, sehingga para pemain dan staf pelatih merasa nyaman dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi tim. Selain itu, manajemen tim juga harus berinvestasi dalam pengembangan pemain muda, sehingga PSM Makassar memiliki stok pemain berkualitas yang siap menggantikan pemain senior yang pensiun atau pindah ke klub lain.

Meskipun ditinggal oleh dua sosok penting dalam tim kepelatihan, PSM Makassar tetap memiliki potensi untuk meraih kesuksesan di musim ini. Dengan pemain-pemain berkualitas yang dimiliki, semangat juang yang tinggi, dan dukungan penuh dari para suporter, PSM Makassar mampu bersaing dengan tim-tim papan atas lainnya di Super League 2025/2026. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kerja keras, disiplin, dan kerjasama yang solid dari seluruh elemen tim. PSM Makassar harus mampu bangkit dari keterpurukan dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah tim yang kuat dan tidak mudah menyerah.

Kepergian Paulo Renato menyusul Bernardo Tavares merupakan sebuah pukulan berat bagi PSM Makassar. Namun, hal ini juga menjadi momentum bagi tim untuk melakukan evaluasi dan perbaikan di segala lini. Manajemen tim harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam mencari pengganti yang sepadan, serta menciptakan suasana kerja yang kondusif dan harmonis. Para pemain juga harus mampu menunjukkan mentalitas juara dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras dari seluruh elemen tim, PSM Makassar mampu bangkit dari keterpurukan dan meraih kesuksesan di musim ini. Dukungan penuh dari para suporter juga akan menjadi energi tambahan bagi tim untuk berjuang lebih keras dan meraih hasil yang maksimal.

Masa depan PSM Makassar memang penuh dengan tantangan, namun juga penuh dengan harapan. Dengan manajemen yang solid, pemain-pemain berkualitas, dan dukungan penuh dari para suporter, PSM Makassar mampu meraih kesuksesan di musim ini dan mengembalikan kejayaan tim di masa lalu. Para suporter setia Juku Eja berharap agar manajemen tim dapat segera menemukan solusi yang tepat dan membawa PSM Makassar kembali ke jalur kemenangan. Mereka juga berharap agar para pemain dapat menunjukkan mentalitas juara dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Dukungan penuh dari para suporter tentu sangat dibutuhkan oleh tim saat ini, untuk membangkitkan semangat juang para pemain dan meraih hasil yang maksimal di setiap pertandingan.

Related Articles