Perihal Sampah Yang Menggunung di Jalan Raya Sraturejo, Baureno, DLH Bojonegoro Bakal Berkoordinasi Untuk Penanganannya

BOJONEGORO (RAKYATINDEPENDEN) – Masalah sampah yang menggunung di Jalur Bojonegoro – Babat, tepatnya berada di Jalan Raya Sraturejo, Kecamatan Baureno, terancam tak akan segera ditangani.
Kepala Desa Sraturejo Hj Kusrini merasa bahwa sampah itu bukan berasal dari sampah warganya, akan tetapi dari warga yang melintas terutama sampah para pedagang.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Desa Sraturejo Hj Kusrini menjawab pertanyaan dari rakyatindependen.id melalui akun Whatshapp (WA) nya.
“Sampah itu tidak berasal dari warga sratu, sampah itu kebanyakan dari pedagang kaki lima,” ungkapnya.
Lanjut Hj Kusrini, pihaknya sudah pernah melakukan kerja bhakti membersihkan sampah itu dan memasang banner dilarang buang sampah tapi yang membuang sampah terus saja dan banner himbaun itu juga malah hilang.
Mananggapi sampah yang menggunung di Raya Sraturejo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luluk Alifah mengatakan bahwa sesui dengan Perda Kabupten Bojonegoro bahwa sampah itu dikelola kawasan.
“Nanti saya tak melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Sraturejp, untuk penanganan sampah di wilayahnya itu.” Ungkap Kepala DLH Bojonegoro yang akrab disapa Bu Luluk itu, Minggu (1/6/2025).
Salah seorang warga Sraturejo yang berinisial MM (45) kepada wartawan media ini mengatakan, tumpukan sampah itu baunya menyengat dan bisa mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit.
“Masyarakat berharap agar pemerintah segera menindaklanjuti pengaduan masyarakat keberadaan sampah yang menggunung agar segera dibersihkan,” keluhnya.
Ditambahkan, masyarakat tidak tahu, siapa yang harus membersihkan, apakah pemerintah desa atau pemerintah kabupaten, yang penting bersih.
Perlu diketahui, sampah yang menggunung itu berada di selatan jalan raya tertutup dengan tanaman bunga sehingga tak begitu Nampak jika dilihat dari Jalan Raya Sraturejo, Kecamatan Baureno itu.
Pembuangan sampah di selatan pabrik pecah batu itu, sangat banyak dan bisa dibilang menggunung dan cukup panjang, ada sekitar 50 meter yang memanjang dari timur ke barat.
Bahkan di barat Jembatan Pundung Kembar atau yang biasa disebut Tretek Kembar itu juga ada lagi lokasi pembuangan sampah, hanya saja tak begitu banyak seperti lokasi yang ada di depan Pabrik Pecah batu itu.
**(Kis/Red)