Ketua DPR RI, Puan Maharani, secara resmi melepas delapan pemain muda sepak bola Indonesia yang beruntung menerima beasiswa Korea-Korea Selecao (KKS) untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan sepak bola selama satu tahun di Portugal. Acara pelepasan yang berlangsung hangat ini menjadi simbol dukungan penuh dari parlemen terhadap pengembangan potensi sepak bola di kalangan generasi muda Indonesia. Inisiatif beasiswa ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi para pemain muda untuk mengasah kemampuan, memperluas wawasan, dan membawa harum nama Indonesia di kancah internasional.
Pertemuan antara Puan Maharani dan delapan pemain muda berbakat ini berlangsung di ruang pimpinan DPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, pada hari Rabu, 8 Oktober 2025. Suasana penuh keakraban dan harapan terpancar dari pertemuan tersebut, di mana Puan memberikan motivasi dan pesan-pesan penting kepada para penerima beasiswa. Ia menekankan pentingnya kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah dalam meraih cita-cita di dunia sepak bola. Selain itu, Puan juga mengingatkan para pemain muda untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, persahabatan, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Program beasiswa KKS ini merupakan hasil kolaborasi yang apik antara tiga tokoh kunci yang memiliki visi yang sama untuk memajukan sepak bola Indonesia. Mereka adalah Wakil Ketua MPR Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), seorang tokoh yang memiliki kepedulian besar terhadap pengembangan olahraga di Indonesia; Justinus Lhaksana (Coach Justin atau Koci), seorang pelatih sepak bola yang dikenal dengan dedikasi dan kemampuannya dalam membina pemain muda; dan Abel Lus da Silva Costa Xavier (Faisal Xavier), seorang legenda sepak bola dan mantan pemain timnas Portugal yang memiliki jaringan luas di dunia sepak bola internasional.
Bambang Pacul dan Coach Justin turut mendampingi delapan peraih beasiswa KKS saat bertemu dengan Puan Maharani. Kehadiran mereka memberikan dukungan moral dan semangat tambahan bagi para pemain muda yang akan memulai petualangan baru di Portugal. Delapan pesepakbola muda yang akan berangkat ke Portugal itu adalah Agha, Dio, Indra, Zuhdan, Mufid, Farrel, Wisnu, dan Maulana Fadli. Masing-masing dari mereka memiliki talenta dan potensi yang menjanjikan, serta mimpi besar untuk menjadi pemain sepak bola profesional yang sukses.
Puan Maharani dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan penting mengenai esensi sepak bola sebagai olahraga tim. Ia menekankan bahwa di lapangan, bukan hanya kemampuan individu yang penting, tetapi juga bonding dan chemistry untuk membentuk tim yang solid dan mampu bekerja sama secara efektif. Puan berharap para pemain muda ini dapat memanfaatkan kesempatan belajar di Portugal untuk mengembangkan kemampuan teknis, taktis, dan mental, serta membangun jaringan pertemanan yang luas dengan pemain-pemain dari berbagai negara.
Lebih lanjut, Puan Maharani mengungkapkan harapan besarnya agar program beasiswa ini dapat menjadi salah satu faktor pendorong munculnya bibit-bibit baru untuk sepak bola Indonesia. Ia menyadari bahwa investasi pada pengembangan pemain muda adalah kunci untuk membangun tim nasional yang kuat dan kompetitif di masa depan. Oleh karena itu, Puan mengingatkan agar pemerintah, federasi sepak bola (PSSI), dan kementerian terkait memberikan perhatian penuh pada para pemain muda ini, agar potensi mereka tidak direbut oleh negara lain.
Puan menekankan pentingnya memberikan dukungan berkelanjutan kepada para pemain muda, baik dari segi fasilitas latihan, pendidikan, maupun kesejahteraan. Ia juga meminta agar PSSI dan klub-klub sepak bola di Indonesia memberikan kesempatan yang adil kepada para pemain muda untuk berkembang dan menunjukkan kemampuan mereka di level profesional. Dengan adanya dukungan yang komprehensif, Puan yakin bahwa para pemain muda Indonesia dapat meraih prestasi gemilang di kancah internasional.
Program beasiswa KKS ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen untuk memajukan sepak bola Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk mengembangkan kemampuan mereka di lingkungan yang profesional, tetapi juga membuka jalan bagi mereka untuk meraih mimpi menjadi pemain sepak bola yang sukses. Diharapkan, program ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut berkontribusi dalam pengembangan sepak bola Indonesia.
Selain itu, program beasiswa ini juga memiliki dampak positif bagi citra Indonesia di mata dunia. Dengan mengirimkan pemain muda untuk belajar dan berlatih di Portugal, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang olahraga. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan negara lain terhadap potensi sepak bola Indonesia dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas di masa depan.
Puan Maharani berharap para pemain muda yang akan berangkat ke Portugal dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ia berpesan agar mereka selalu menjaga nama baik Indonesia, menghormati budaya dan tradisi Portugal, serta menjalin persahabatan dengan pemain-pemain dari berbagai negara. Puan juga mengingatkan agar mereka tidak melupakan keluarga dan teman-teman yang telah memberikan dukungan selama ini.
Keberangkatan delapan pemain muda Indonesia ke Portugal ini merupakan langkah awal dari perjalanan panjang mereka menuju kesuksesan di dunia sepak bola. Dengan kerja keras, disiplin, dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan mereka dapat meraih cita-cita mereka dan membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Puan Maharani dan seluruh masyarakat Indonesia memberikan dukungan penuh kepada para pemain muda ini dan berharap mereka dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk meraih mimpi mereka.
Program beasiswa KKS ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program pengembangan pemain muda lainnya di Indonesia. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, federasi sepak bola, klub-klub, dan pihak swasta, diharapkan sepak bola Indonesia dapat terus berkembang dan meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan. Puan Maharani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung pengembangan sepak bola Indonesia dan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi lahirnya pemain-pemain berkualitas.
Puan Maharani juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendukung perkembangan karir sepak bola anak-anak mereka. Ia mengimbau para orang tua untuk memberikan dukungan moral dan materi kepada anak-anak mereka, serta memberikan kebebasan bagi mereka untuk memilih jalan hidup yang mereka inginkan. Puan percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak Indonesia dapat meraih potensi maksimal mereka di bidang apapun, termasuk sepak bola.
Dalam kesempatan tersebut, Puan Maharani juga menyampaikan apresiasi kepada para pelatih, guru, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam membina dan mengembangkan para pemain muda ini. Ia berharap mereka dapat terus memberikan yang terbaik bagi sepak bola Indonesia dan menjadi teladan bagi generasi muda lainnya. Puan yakin bahwa dengan kerja sama dan dedikasi dari semua pihak, sepak bola Indonesia dapat meraih kejayaan di masa depan.
Puan Maharani menutup pertemuan dengan memberikan semangat dan doa kepada para pemain muda yang akan berangkat ke Portugal. Ia berharap mereka dapat meraih kesuksesan di sana dan kembali ke Indonesia dengan membawa pengalaman dan ilmu yang bermanfaat bagi pengembangan sepak bola tanah air. Puan juga berjanji akan terus memberikan dukungan kepada para pemain muda ini dan memantau perkembangan karir mereka di masa depan.
Dengan pelepasan delapan pemain muda sepak bola Indonesia penerima beasiswa KKS ke Portugal, Puan Maharani telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sepak bola Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memajukan sepak bola tanah air dan meraih prestasi yang lebih tinggi di kancah internasional. Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendukung pengembangan sepak bola Indonesia dan menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi muda.