Real Madrid vs Juventus; Awal Upaya Raja Amankan Dua Singgasana

Madrid (rakyatindependen.id) – Xabi Alonso, nahkoda Real Madrid, dipastikan menjadi sosok yang paling disorot dan berada di bawah tekanan hebat sepanjang pekan ini. Beban yang dipikulnya bukan sembarangan, sebab ia dituntut untuk meracik formula terbaik guna menghadapi dua laga krusial yang hanya berjarak tiga hari. Ujian pertama adalah pertandingan ketiga fase liga Liga Champions melawan Juventus pada Kamis dini hari (23/10/2025), disusul kemudian oleh El Clasico kontra FC Barcelona (26/10/2025) dalam jornada kesepuluh LaLiga. Sebuah jadwal yang menguras fisik, mental, dan tentu saja, strategi.
Tuntutan mutlak untuk meraih kemenangan di kedua pertandingan vital ini bukan tanpa alasan. Los Merengues, julukan Real Madrid, menyandang status sebagai pengumpul gelar terbanyak di kedua ajang prestisius tersebut. Dengan koleksi 36 gelar LaLiga dan 15 trofi Liga Champions, sejarah klub ini adalah sinonim dari dominasi dan kejayaan. Lebih jauh, mereka saat ini memuncaki klasemen LaLiga dan juga memimpin fase liga Liga Champions, menunjukkan konsistensi performa yang luar biasa di awal musim. Situasi ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa kedua pertandingan tersebut akan dimainkan di kandang mereka yang megah, Estadio Santiago Bernabeu, sebuah benteng yang dikenal angker bagi tim tamu.
Namun, di antara dua tantangan raksasa ini, prioritas utama saat ini jatuh pada laga kontra Juventus. Alasannya sederhana: pertandingan melawan Bianconeri akan dimainkan lebih dulu. Kemenangan atas Juventus bukan sekadar menjaga rekor sempurna Real Madrid di Liga Champions musim ini, melainkan juga berfungsi sebagai "mood booster" krusial menjelang El Clasico yang selalu penuh emosi dan rivalitas. Tekanan untuk memulai pekan ini dengan hasil positif sangatlah besar, karena hal tersebut akan membentuk momentum dan kepercayaan diri tim menghadapi laga berikutnya.
Xabi Alonso, dengan realistis, menyatakan pandangannya. "Aku tahu tidak setiap laga Real enak untuk ditonton. Tetapi, prioritas adalah kemenangan. Hal itu juga yang jadi fokus kami melawan Juve," paparnya dilansir Diario AS. Pernyataan ini secara implisit merujuk pada kemenangan tipis 1-0 Real Madrid atas Getafe CF pada jornada kesembilan (20/10/2025). Meskipun meraih tiga poin, pertandingan tersebut tidak sepenuhnya memuaskan dari segi performa, terutama karena Getafe bermain dengan sembilan orang sejak menit ke-84. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam kondisi unggul jumlah pemain, Real Madrid terkadang kesulitan mencetak gol dan menghadirkan permainan yang menghibur. Xabi seolah ingin menegaskan bahwa, di tengah jadwal padat dan tekanan tinggi, hasil akhir adalah yang terpenting, bahkan jika itu didapat melalui permainan yang pragmatis dan membosankan sekalipun.
Di sisi lain, Juventus datang ke Bernabeu dengan kondisi yang jauh dari ideal. Situasi mereka sedang inkonsisten, sebuah kondisi yang tentu saja akan berusaha dimanfaatkan oleh Real Madrid. Dalam dua matchday Liga Champions sebelumnya, Si Nyonya Tua hanya mampu meraih hasil seri, menunjukkan kesulitan mereka dalam mengamankan poin penuh di kompetisi Eropa. Di Serie A, nasib mereka setali tiga uang. Setelah menyapu bersih tiga giornata awal dengan kemenangan meyakinkan, rival sekota Torino itu justru nirmenang di empat giornata terakhir, dengan catatan tiga kali seri dan satu kali kalah. Performa yang menurun ini menimbulkan keraguan besar terhadap kemampuan mereka untuk bersaing di level tertinggi, terutama melawan tim sekuat Real Madrid.
Allenatore Juventus, Igor Tudor, tidak menampik bahwa timnya sedang dalam periode sulit. "Kami harus move on dan bangkit (dari hasil buruk akhir-akhir ini, Red)," ucapnya dilansir Tuttosport, menunjukkan kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki performa. Konsistensi menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi Tudor, yang harus menemukan cara untuk mengembalikan mental dan semangat juang anak asuhnya. Pertandingan melawan Real Madrid di Bernabeu adalah ujian berat, tetapi juga bisa menjadi titik balik jika mereka mampu menampilkan kejutan.
Tantangan Ganda: Fisik dan Mental
Bagi Real Madrid, menghadapi dua pertandingan besar dalam waktu singkat bukan hanya tentang taktik, tetapi juga tentang manajemen fisik dan mental. Xabi Alonso harus cerdik dalam merotasi skuadnya tanpa mengorbankan kualitas. Pemain-pemain kunci seperti Vinicius Jr., Kylian Mbappe, dan Jude Bellingham (jika tersedia dan tidak cedera) mungkin harus diatur menit bermainnya. Cedera adalah momok terbesar dalam jadwal padat seperti ini, dan satu kesalahan rotasi bisa berakibat fatal. Kekuatan kedalaman skuad Madrid akan diuji, dengan pemain pelapis seperti Arda Guler, Brahim Diaz, atau bahkan pemain muda seperti Mastantuono (yang ada di perkiraan pemain) diharapkan bisa memberikan kontribusi maksimal.
Secara historis, Real Madrid selalu dikenal memiliki mental juara di Liga Champions. Mereka adalah rajanya kompetisi ini, dengan 15 gelar yang jauh melampaui klub mana pun. Aura Bernabeu, sorakan puluhan ribu Madridista, dan jersey putih yang ikonik, semua berkontribusi pada kekuatan psikologis tim. Namun, El Clasico adalah cerita lain. Meskipun status mereka sebagai pemimpin LaLiga, pertandingan melawan Barcelona selalu memiliki tensi tersendiri. Mengalahkan Juventus akan memberikan dorongan moral yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi rival abadi mereka dengan kepala tegak.
Analisis Taktis Real Madrid: Dominasi dan Fleksibilitas
Di bawah asuhan Xabi Alonso, Real Madrid menampilkan gaya permainan yang dominan namun fleksibel. Mereka mampu menguasai bola, membangun serangan dari belakang, tetapi juga sangat berbahaya dalam transisi cepat. Formasi 4-2-3-1 yang diperkirakan akan digunakan menunjukkan keseimbangan antara lini tengah yang solid (Tchouameni, Camavinga) dan serangan yang eksplosif dengan tiga gelandang serang (Mastantuono, Guler, Vinicius) mendukung ujung tombak (Mbappe). Kehadiran pemain muda seperti Mastantuono dan Guler di starting lineup, seperti yang diperkirakan, menunjukkan keberanian Alonso dalam memberikan kesempatan kepada talenta muda, sekaligus menambah elemen kejutan dalam serangan.
Kiper Thibaut Courtois akan menjadi pilar terakhir pertahanan, sementara lini belakang yang dipimpin Militao dan Asencio harus waspada terhadap potensi serangan balik Juventus. Kunci Real Madrid terletak pada kemampuan mereka untuk mendominasi lini tengah, memutus alur serangan lawan, dan kemudian dengan cepat melancarkan serangan melalui kecepatan Vinicius dan ketajaman Mbappe. Valverde yang beroperasi sebagai kapten dan mungkin di posisi gelandang bertahan atau bahkan bek kanan akan memberikan energi dan kemampuan bertahan-menyerang yang vital.
Kondisi Juventus: Mencari Jati Diri
Inkonsistensi Juventus bukan hanya terlihat dari hasil, tetapi juga dari performa di lapangan. Setelah awal musim yang menjanjikan, mereka tampak kehilangan arah. Pertanyaan besar bagi Igor Tudor adalah bagaimana mengembalikan ketajaman lini serang dan soliditas pertahanan mereka. Formasi 3-4-2-1 yang diperkirakan akan dimainkan menunjukkan keinginan Tudor untuk memiliki lima pemain di belakang saat bertahan, dan dua gelandang serang (Conceicao, Yildiz) untuk mendukung penyerang tunggal (David).
Kapten Manuel Locatelli di lini tengah akan menjadi otak permainan Juventus, mencoba mengatur tempo dan distribusi bola. Namun, ia membutuhkan dukungan lebih dari rekan-rekannya untuk mengimbangi lini tengah Real Madrid yang dinamis. Bek-bek seperti Gatti, Rugani, dan Kelly harus siap menghadapi kecepatan Vinicius dan Mbappe. Penjaga gawang Di Gregorio akan menghadapi malam yang sibuk di Bernabeu. Jika Juventus ingin mendapatkan poin, mereka harus bermain sangat disiplin secara defensif, memaksimalkan setiap peluang serangan balik, dan berharap pada keajaiban dari individu seperti Yildiz atau David.
Head-to-Head Bersejarah: Rivalitas Klasik Eropa
Pertemuan Real Madrid dan Juventus adalah salah satu rivalitas klasik di kompetisi Eropa. Keduanya telah bertemu berkali-kali di fase gugur dan bahkan di final Liga Champions, menciptakan beberapa momen ikonik dalam sejarah sepak bola. Final Liga Champions 1998 yang dimenangkan Real Madrid 1-0 melalui gol Predrag Mijatovic, atau final 2017 di Cardiff di mana Real Madrid mengalahkan Juventus 4-1, adalah bukti sejarah panjang pertarungan antara dua raksasa ini.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Juventus kesulitan untuk mencapai final, mereka selalu menjadi lawan yang tangguh dan penuh determinasi. Pertemuan ini bukan hanya tentang tiga poin, tetapi juga tentang gengsi dan sejarah yang melekat pada kedua klub. Bagi Juventus, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka masih bisa bersaing di panggung tertinggi Eropa, sementara bagi Real Madrid, ini adalah langkah awal untuk mengamankan ambisi ganda mereka musim ini.
Jalur Menuju Dua Singgasana
Amankan dua singgasana, yaitu gelar LaLiga dan Liga Champions, adalah ambisi yang melekat pada DNA Real Madrid setiap musim. Namun, musim 2025 ini tampak sangat menjanjikan dengan skuad yang kuat dan dipimpin oleh seorang manajer muda yang ambisius seperti Xabi Alonso. Perjalanan ini dimulai dengan tantangan berat, dan pertandingan melawan Juventus adalah fondasi awal dari upaya tersebut. Kemenangan akan memberikan kepercayaan diri yang tak ternilai harganya untuk menghadapi El Clasico dan sisa musim. Sebaliknya, hasil negatif bisa menggoyahkan mental dan menciptakan keraguan.
Pertandingan di Bernabeu ini bukan hanya tentang skor akhir, tetapi juga tentang pesan yang akan disampaikan Real Madrid kepada dunia sepak bola: bahwa mereka siap berjuang untuk meraih kejayaan ganda. Ini adalah awal dari upaya raja untuk mengamankan kembali tahtanya di dua kompetisi paling bergengsi, dan Juventus adalah rintangan pertama yang harus dilalui dengan sempurna.
Perkiraan Pemain
Real Madrid (4-2-3-1): 1-Courtois (g); 8-Valverde (c), 3-Militao, 17-Asencio, 18-Carreras; 14-Tchouameni, 6-Camavinga; 30-Mastantuono, 15-Guler, 7-Vinicius; 10-Mbappe
Pelatih: Xabi Alonso
Juventus (3-4-2-1): 16-Di Gregorio (g); 4-Gatti, 24-Rugani, 6-Kelly; 15-Kalulu, 5-Locatelli (c), 19-Thuram, 27-Cambiaso; 7-Conceicao, 10-Yildiz; 30-David
Pelatih: Igor Tudor
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id