Rebutkan Puluhan Juta, Ratusan ‘Kicau Mania’ Lintas Provinsi Ramaikan Nurhadi Cup di Blitar

Desiran angin pagi yang sejuk di kaki perbukitan Blitar membawa serta melodi-melodi merdu dari ribuan kicauan burung, seolah menjadi orkestra alami yang menyambut kedatangan ratusan pecinta burung dari berbagai penjuru Nusantara. Pagi itu, Desa Temenggungan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, menjadi saksi bisu sekaligus pusat perhatian bagi komunitas kicau mania yang berkumpul dalam ajang Lomba Kicau Burung “Nurhadi Cup”. Sebuah kompetisi berskala nasional yang tak hanya menawarkan hadiah puluhan juta rupiah, namun juga menjadi simbol perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 Partai NasDem yang diinisiasi oleh Anggota DPR RI, Nurhadi.

Sejak fajar menyingsing, kemeriahan sudah begitu terasa di area lomba. Ratusan kendaraan roda dua dan empat berjejer rapi, mengangkut para peserta dengan sangkar-sangkar burung jagoan mereka yang ditutup kain penutup khusus, menjaga ketenangan sang juara sebelum bertarung di arena gantangan. Suasana haru bercampur antusiasme terpancar jelas dari wajah-wajah para "kicau mania" yang datang dari beragam provinsi, mulai dari Jawa Timur sendiri, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Bali dan Sumatera. Mereka hadir dengan satu tujuan: menguji kualitas burung peliharaan terbaik mereka, sekaligus merajut tali silaturahmi yang selama ini terjalin erat di antara sesama pecinta burung.

Lokasi yang dipilih di Desa Temenggungan terbukti sangat strategis dan representatif. Hamparan area terbuka yang luas, dikelilingi hijaunya pepohonan, menciptakan atmosfer yang nyaman dan kondusif bagi burung-burung untuk menunjukkan performa terbaiknya. Deretan gantangan yang tertata rapi memenuhi pandangan, siap menjadi panggung bagi murai batu, kacer, cucak hijau, lovebird, hingga kenari dan pleci untuk beradu melodi dan gaya. Setiap sangkar memiliki nomor urutnya masing-masing, menambah kesan profesionalisme dari penyelenggaraan acara yang dipersiapkan dengan matang oleh panitia.

Antusiasme peserta tak lepas dari daya tarik total hadiah yang mencapai puluhan juta rupiah, sebuah angka yang cukup fantastis di dunia perkicauan. Namun, bagi sebagian besar peserta, kemenangan dan hadiah uang bukanlah satu-satunya motivasi utama. Lebih dari itu, ada gengsi, kebanggaan, dan validasi atas kerja keras mereka dalam merawat dan melatih burung. Mereka adalah para dedikator sejati yang menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya yang tak sedikit demi memastikan burung kesayangan mereka berada di puncak performa. Momen adu kualitas kicauan ini adalah puncak dari segala pengorbanan dan penantian.

Nurhadi, Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem yang menjadi inisiator dan tuan rumah acara, menyambut setiap peserta dengan hangat. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa "Nurhadi Cup" bukan sekadar kompetisi berhadiah semata. "Melalui lomba ini, kita ingin menumbuhkan semangat kebersamaan, sportivitas, dan kecintaan terhadap alam serta satwa," ujarnya dengan senyum ramah. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan nyata dari komitmen Partai NasDem untuk selalu dekat dengan rakyat dan mendukung berbagai komunitas positif di tengah masyarakat, termasuk komunitas kicau mania yang memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian burung-burung lokal.

Visi Nurhadi tak berhenti pada perayaan ulang tahun partai. Ia melihat komunitas kicau mania sebagai sebuah ekosistem yang potensial untuk dikembangkan. "Ini adalah ajang silaturahmi akbar sekaligus bentuk apresiasi terhadap komunitas kicau mania yang selama ini konsisten menjaga kelestarian burung-burung lokal," tambahnya. Baginya, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menyuarakan pentingnya konservasi dan penangkaran burung secara bertanggung jawab, agar generasi mendatang tetap bisa menikmati kekayaan hayati Indonesia, khususnya spesies burung-burung yang menawan.

Proses penjurian dimulai setelah semua burung digantang. Suasana mendadak hening, berganti dengan fokus yang luar biasa dari para juri yang berpengalaman dan bersertifikasi. Mereka bergerak di antara gantangan, mendengarkan setiap nada, mengamati setiap gerakan, dan menilai setiap irama kicauan. Kriteria penilaian meliputi irama lagu, variasi isian, volume, durasi, serta gaya tarung dan fisik burung. Setiap detail diperhatikan secara seksama, memastikan keadilan dan objektivitas dalam menentukan pemenang.

Para peserta berdiri di luar area penilaian, mata mereka tak lepas dari burung jagoannya. Ada yang sesekali menghela napas, ada yang tersenyum tipis saat burungnya mengeluarkan variasi kicauan andalan, dan tak sedikit pula yang terlihat tegang menanti hasil. Sorak sorai penonton sesekali pecah saat ada burung yang tampil memukau, memancing decak kagum. Di sisi lain, deretan stan makanan dan minuman lokal turut memeriahkan acara, menawarkan kuliner khas Blitar yang lezat, menjadi sumber energi bagi peserta dan penonton yang memadati lokasi sejak pagi. Roda ekonomi lokal pun turut berputar berkat kehadiran ribuan orang dari luar kota.

Untuk kategori Murai Batu, persaingan terasa sangat ketat. Burung-burung dengan bulu hitam legam dan ekor panjang itu berlomba memamerkan suara tembakan yang bervariasi dan roll panjang yang memukau. Kacer, dengan gaya khasnya yang ngobra (mengembangkan sayap dan ekor), juga tak kalah menarik perhatian. Sementara itu, Cucak Hijau memukau dengan isian suara burung-burung lain yang sangat mirip, menunjukkan kecerdasannya. Lovebird, dengan durasi ngekeknya yang panjang dan konstan, tak luput dari perhatian para juri yang harus teliti menghitung setiap detik kicauannya. Setiap kategori memiliki tantangan dan keunikan tersendiri, menambah serunya kompetisi.

Lebih dari sekadar kompetisi, Nurhadi Cup juga menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar kicau mania. Di sela-sela lomba, terlihat beberapa peserta saling berbagi tips perawatan, strategi melatih burung, hingga informasi tentang jenis pakan terbaik. Ini adalah wujud nyata dari semangat kebersamaan dan persaudaraan yang ingin ditumbuhkan oleh Nurhadi. Kompetisi ini bukan untuk saling menjatuhkan, melainkan untuk saling memotivasi agar terus berinovasi dan meningkatkan kualitas burung peliharaan.

Setelah melalui babak penyisihan yang ketat dan babak final yang mendebarkan, tiba saatnya pengumuman pemenang. Suasana kembali hening, semua mata tertuju pada panggung utama. Setiap nama yang disebut disambut dengan tepuk tangan meriah dan sorak sorai kebahagiaan. Ekspresi haru dan bangga terpancar jelas dari wajah para juara yang berhasil membawa pulang trofi dan hadiah uang tunai. Bagi mereka, ini adalah buah manis dari kesabaran dan dedikasi panjang dalam merawat burung kesayangan.

Acara ditutup dengan sesi penyerahan hadiah dan trofi kepada para pemenang oleh Nurhadi, didampingi oleh perwakilan panitia dan tokoh masyarakat setempat. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada para juara dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menjunjung tinggi sportivitas. "Ini bukan hanya sekadar lomba, tapi juga untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan sportivitas di antara kita," tandasnya sekali lagi, mengingatkan esensi dari kegiatan ini. Harapan besar tersemat agar ajang serupa dapat terus diselenggarakan di masa mendatang, menjadi wadah bagi komunitas kicau mania untuk terus berkembang, melestarikan budaya, dan memajukan potensi Blitar sebagai destinasi wisata dan pusat aktivitas komunitas. Kesuksesan Nurhadi Cup tahun ini menjadi fondasi kuat untuk gelaran yang lebih besar dan meriah di tahun-tahun berikutnya, mengukuhkan Blitar sebagai salah satu episentrum kicau mania nasional.

Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di rakyatindependen.id

Exit mobile version