Terpuruk di Awal Musim: PSM Makassar Terancam Degradasi Usai Rentetan Hasil Negatif

PSM Makassar, sang juara bertahan Super League, mengalami mimpi buruk di awal musim 2025/2026. Alih-alih menunjukkan dominasi seperti musim sebelumnya, Juku Eja justru terjerembab ke papan bawah klasemen, bahkan terancam zona degradasi. Dari empat pertandingan yang telah dilakoni, PSM belum sekalipun meraih kemenangan, mencatatkan tiga hasil imbang dan satu kekalahan pahit. Kekalahan terbaru atas Persita Tangerang semakin memperburuk situasi, memicu kekhawatiran mendalam di kalangan suporter dan manajemen klub.

Laga kontra Persita, yang berlangsung di Banten International Stadium (BIS), menjadi titik nadir bagi PSM. Meski sempat memberikan perlawanan, PSM harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-1. Dua gol Persita yang dicetak melalui titik putih oleh Eber Bessa dan Pablo Ganet, membuyarkan harapan PSM untuk membawa pulang poin. Gol balasan dari Lucas Dias di menit-menit akhir pertandingan, tak mampu menyelamatkan PSM dari kekalahan.

Kekalahan ini menempatkan PSM di posisi ke-17 klasemen sementara, zona yang sangat berbahaya dan tidak diinginkan oleh tim manapun. Dengan hanya mengumpulkan tiga poin dari empat pertandingan, PSM tertinggal jauh dari para pesaingnya. Situasi ini menjadi tantangan berat bagi pelatih Bernardo Tavares, yang harus segera menemukan solusi untuk mengangkat performa tim.

Start buruk ini menjadi catatan terburuk Bernardo Tavares selama empat musim melatih PSM. Padahal, di musim-musim sebelumnya, Tavares mampu membawa PSM bersaing di papan atas, bahkan meraih gelar juara. Namun, di musim ini, Tavares harus menghadapi berbagai masalah, mulai dari performa pemain yang menurun, hingga taktik yang mudah dibaca oleh lawan.

Tavares mengakui bahwa kekalahan dari Persita disebabkan oleh beberapa faktor. Ia menyoroti lemahnya penguasaan lini tengah dan kurangnya kontrol emosi para pemain. Selain itu, Tavares juga mengakui bahwa Persita tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.

Krisis yang dialami PSM ini, tentu menjadi perhatian serius bagi manajemen klub. Mereka harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini. Salah satu opsi yang mungkin dipertimbangkan adalah melakukan evaluasi terhadap komposisi pemain. Beberapa pemain yang dianggap kurang berkontribusi, mungkin akan diganti dengan pemain baru yang lebih berkualitas.

Selain itu, manajemen juga harus memberikan dukungan penuh kepada Bernardo Tavares. Tavares adalah pelatih yang kompeten dan memiliki rekam jejak yang baik. Ia membutuhkan waktu dan dukungan untuk membangun kembali tim. Manajemen harus memberikan kebebasan kepada Tavares untuk menerapkan taktik yang sesuai, serta memberikan fasilitas yang memadai bagi para pemain.

Para suporter PSM juga memiliki peran penting dalam mengatasi krisis ini. Mereka harus tetap memberikan dukungan kepada tim, meskipun dalam kondisi yang sulit. Dukungan dari suporter akan memberikan motivasi tambahan bagi para pemain untuk bangkit dan meraih kemenangan.

Namun, dukungan saja tidak cukup. Para suporter juga harus bersikap realistis dan tidak memberikan tekanan yang berlebihan kepada tim. Mereka harus memahami bahwa membangun tim yang solid membutuhkan waktu dan proses.

Krisis yang dialami PSM ini, juga menjadi pelajaran bagi klub-klub lain di Super League. Mereka harus belajar dari kesalahan PSM, dan mempersiapkan tim dengan lebih baik. Kompetisi di Super League semakin ketat, dan setiap tim harus memiliki persiapan yang matang untuk bersaing.

PSM Makassar, dengan sejarah panjang dan tradisi juara, tidak layak berada di zona degradasi. Mereka harus segera bangkit dan menunjukkan kualitasnya sebagai tim besar. Dengan kerja keras, dukungan dari semua pihak, dan evaluasi yang tepat, PSM mampu keluar dari krisis ini dan kembali bersaing di papan atas klasemen.

Namun, perjalanan PSM untuk keluar dari zona degradasi tidak akan mudah. Mereka harus menghadapi pertandingan-pertandingan berat melawan tim-tim kuat lainnya. Setiap pertandingan akan menjadi final bagi PSM. Mereka harus bermain dengan semangat juang tinggi, dan tidak boleh menyerah sampai akhir.

Selain itu, PSM juga harus memperbaiki mentalitas para pemain. Kekalahan beruntun dapat mempengaruhi kepercayaan diri para pemain. Bernardo Tavares harus mampu membangkitkan semangat juang para pemain, dan meyakinkan mereka bahwa mereka mampu meraih kemenangan.

PSM juga harus memperbaiki koordinasi antar lini. Lini belakang harus lebih solid dalam mengantisipasi serangan lawan. Lini tengah harus lebih kreatif dalam membangun serangan. Lini depan harus lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.

Bernardo Tavares juga harus berani melakukan perubahan taktik jika diperlukan. Ia tidak boleh terpaku pada satu taktik saja. Ia harus mampu menyesuaikan taktik dengan kekuatan lawan.

Selain itu, PSM juga membutuhkan sedikit keberuntungan. Cedera pemain dan keputusan wasit yang kontroversial dapat mempengaruhi hasil pertandingan. PSM harus mampu mengatasi segala rintangan yang ada, dan tetap fokus pada tujuan utama, yaitu keluar dari zona degradasi.

Para pemain PSM juga harus menyadari bahwa mereka membawa nama besar klub. Mereka harus bermain dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Mereka harus memberikan yang terbaik bagi klub dan para suporter.

PSM Makassar memiliki potensi untuk bangkit dan keluar dari zona degradasi. Mereka memiliki pemain-pemain berkualitas, pelatih yang kompeten, dan dukungan dari suporter yang fanatik. Dengan kerja keras, evaluasi yang tepat, dan mentalitas yang kuat, PSM mampu mengatasi krisis ini dan kembali bersaing di papan atas klasemen.

Namun, waktu terus berjalan. PSM harus segera bertindak. Jika mereka tidak segera bangkit, mereka akan semakin terpuruk dan semakin sulit untuk keluar dari zona degradasi.

Kisah PSM Makassar di musim ini menjadi contoh nyata bahwa tidak ada jaminan kesuksesan di sepak bola. Meskipun berstatus sebagai juara bertahan, PSM harus berjuang keras untuk menghindari degradasi. Sepak bola adalah olahraga yang dinamis, dan setiap tim harus terus berbenah diri untuk tetap kompetitif.

Semoga PSM Makassar mampu bangkit dari keterpurukan ini, dan kembali menunjukkan kualitasnya sebagai tim besar. Para suporter PSM akan terus memberikan dukungan kepada tim, dan berharap agar PSM mampu meraih hasil yang terbaik di sisa musim ini.

Perjalanan PSM Makassar di musim ini akan menjadi cerita yang menarik untuk diikuti. Apakah mereka mampu keluar dari zona degradasi dan kembali bersaing di papan atas klasemen? Atau mereka akan terpuruk dan harus menerima kenyataan pahit terdegradasi ke divisi yang lebih rendah? Waktu yang akan menjawab.

Exit mobile version