Tragedi Maut di Jalur Pacet-Cangar: Innova Reborn Terjun ke Jurang, Dua Penumpang Meninggal Dunia dan Lima Luka-Luka

Sebuah musibah tragis kembali menyelimuti jalur Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, ketika sebuah mobil Toyota Kijang Innova Reborn dengan nomor polisi L 1920 FB terjun bebas ke dalam jurang sedalam sekitar 30-40 meter. Insiden mengerikan yang terjadi pada Minggu, 5 Oktober 2025, sekitar pukul 15.00 WIB ini merenggut dua nyawa penumpang dan menyebabkan lima lainnya mengalami luka-luka serius, menambah daftar panjang kecelakaan di ruas jalan yang dikenal menantang ini. Rombongan yang diduga berasal dari Kota Surabaya tersebut sedang dalam perjalanan dari arah Batu menuju Mojokerto ketika kecelakaan nahas itu terjadi, memicu respons darurat besar-besaran dan duka mendalam bagi para korban dan keluarga.
Menurut keterangan awal dari lokasi kejadian, kecelakaan ini diduga kuat disebabkan oleh rem blong. Mobil Innova Reborn yang membawa tujuh orang, termasuk sopir, melaju di jalur menurun yang curam dan berkelok-kelok. Dalam kepanikan, pengemudi tampaknya kehilangan kendali saat sistem pengereman tidak berfungsi optimal. Berupaya keras menyelamatkan diri, mobil tersebut menabrak tanggul jalur penyelamat rest area Sendi 2 yang berada di sisi kiri jalan. Namun, bukannya berhenti, benturan keras itu justru membuat kendaraan terpental ke sisi kanan jalan, melompati pembatas, dan akhirnya terjun bebas ke dalam jurang yang gelap dan terjal. Posisi mobil terbalik dan miring di dasar jurang, mengindikasikan dampak benturan yang sangat kuat dan kondisi medan yang sulit.
Saksi mata di sekitar lokasi kejadian, yang umumnya adalah pengendara lain atau warga setempat, sontak terkejut melihat insiden mengerikan tersebut. Suara dentuman keras disusul dengan pemandangan mobil yang meluncur ke jurang memicu kepanikan. Beberapa pengendara segera menghentikan laju kendaraan mereka dan bergegas mendekati bibir jurang untuk melihat kondisi di bawah. Dengan cepat, informasi mengenai kecelakaan ini menyebar dan laporan darurat segera disampaikan kepada pihak berwenang. Lokasi kejadian yang berada di jalur pegunungan terjal membuat upaya penyelamatan menjadi tantangan tersendiri, namun semangat kemanusiaan menggerakkan warga dan relawan untuk segera bertindak.
Tim gabungan dari sejumlah relawan, petugas dari Polsek Pacet, dan Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto segera dikerahkan ke lokasi. Medan yang ekstrem dengan kemiringan curam dan kedalaman jurang yang mencapai puluhan meter membutuhkan peralatan khusus dan strategi evakuasi yang cermat. Para petugas dan relawan bahu-membahu menuruni jurang, menghadapi risiko tinggi dan kondisi yang sulit. Dengan menggunakan tali temali, tandu, dan peralatan P3K, mereka berupaya menjangkau para korban yang terjebak di dalam mobil atau terlempar keluar. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh ketegangan, di bawah tatapan cemas warga dan pengendara yang memadati area atas jurang. Cahaya senja mulai meredup, menambah urgensi dalam upaya penyelamatan.
Identifikasi awal korban menunjukkan dua penumpang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka parah yang mereka alami. Sementara itu, lima korban lainnya berhasil dievakuasi dalam kondisi luka-luka. Seluruh penumpang yang meninggal dunia maupun yang terluka berjenis kelamin perempuan, kecuali sopir. Sopir Innova Reborn tersebut diidentifikasi sebagai Sudibyo, seorang pria asal Surabaya, yang mengalami luka di bagian kepala. Setelah berhasil dievakuasi dari dasar jurang, semua korban, baik yang meninggal maupun yang luka, segera dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Glagah untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut dan proses identifikasi. Pihak rumah sakit bergerak cepat menyiapkan tim medis untuk merawat para korban luka dan membantu proses identifikasi jenazah.
Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Muhammad Yogie Pratama, membenarkan kejadian nahas tersebut. "Betul, mobil berjalan dari arah Kota Batu menuju Kabupaten Mojokerto. Di dalam mobil terdapat tujuh orang penumpang beserta sopir. Informasi awal, dua meninggal dunia. Status masih didalami," ungkap AKP Yogie saat dihubungi. Beliau menambahkan bahwa petugas masih berada di Rumah Sakit Sumber Glagah untuk melakukan pendalaman data-data korban, termasuk identitas lengkap mereka. "Petugas masih di rumah sakit untuk melakukan pendalaman dan kami masih mendalami data-data korban. Informasi awal, dugaan karena rem blong, namun hasil dari penyelidikan seperti apa akan kami sampaikan lebih lanjut. Kalau melihat plat mobil, itu dari Surabaya namun masih didalami," tegasnya. Penyelidikan mendalam akan melibatkan pemeriksaan teknis kendaraan untuk memastikan penyebab pasti rem blong, olah tempat kejadian perkara (TKP) yang lebih detail, serta pengambilan keterangan dari saksi mata dan korban yang selamat.
Jalur Pacet-Cangar sendiri memang dikenal sebagai salah satu ruas jalan yang memiliki tingkat kerawanan kecelakaan tinggi, terutama bagi kendaraan yang kurang prima atau pengemudi yang tidak berhati-hati. Medannya yang berbukit, tanjakan dan turunan curam, serta tikungan tajam yang minim penerangan di malam hari, seringkali menjadi pemicu kecelakaan. Jalur ini juga kerap menjadi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam pegunungan atau menuju destinasi wisata di Batu atau Mojokerto, namun keindahan tersebut menyimpan bahaya yang mengintai. Insiden rem blong bukan kali pertama terjadi di jalur ini, menunjukkan perlunya kewaspadaan ekstra dan perawatan kendaraan yang optimal sebelum melintas.
Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, baik pengendara maupun otoritas terkait, mengenai urgensi keselamatan berlalu lintas. Bagi pengendara, memastikan kondisi kendaraan prima, terutama sistem pengereman, sebelum melakukan perjalanan jauh di jalur pegunungan adalah mutlak. Mematuhi batas kecepatan, tidak memaksakan diri saat lelah, dan selalu waspada terhadap kondisi jalan adalah kunci. Sementara itu, bagi pemerintah dan pihak kepolisian, insiden ini harus menjadi momentum untuk mengevaluasi lebih lanjut kondisi infrastruktur jalan, menambah rambu peringatan, memperbanyak jalur penyelamat, serta meningkatkan patroli dan edukasi keselamatan bagi pengguna jalan di area rawan kecelakaan seperti jalur Pacet-Cangar.
Masyarakat setempat dan para pengguna jalan yang sering melintasi jalur ini juga turut merasakan duka dan keprihatinan mendalam. Mereka berharap agar tragedi serupa tidak terulang kembali dan menuntut adanya langkah konkret dari pemerintah untuk meningkatkan keamanan di jalur maut tersebut. Kecelakaan ini tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya kehati-hatian dan persiapan matang dalam setiap perjalanan. Semoga para korban meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan para korban luka segera pulih dan dapat kembali beraktivitas.
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita rakyatindependen.id.