Lamongan – Persela Lamongan sukses meraih kemenangan tandang yang sangat krusial dan dramatis atas Deltras Sidoarjo dengan skor 2-1 dalam lanjutan Championship 2025/2026. Laga yang digelar di Stadion Delta Sidoarjo pada Selasa malam, 11 November 2025, ini diwarnai oleh berbagai insiden menarik, termasuk dua gol Deltras yang dianulir oleh Video Assistant Referee (VAR), serta kartu merah di penghujung laga. Hasil ini tidak hanya membalas kekalahan Persela di putaran pertama, tetapi juga mengantarkan mereka ke puncak klasemen Grup 2.
Derby Jatim edisi kali ini sudah diprediksi akan berjalan panas dan penuh gengsi. Atmosfer Stadion Delta Sidoarjo yang dipenuhi ribuan pendukung kedua tim menciptakan tekanan tersendiri bagi para pemain di lapangan. Deltras, yang dikenal dengan julukan The Lobster, berambisi memanfaatkan status tuan rumah untuk mengamankan poin penuh demi menjaga asa mereka di papan atas. Sementara Persela, dengan julukan Laskar Joko Tingkir, datang dengan misi ganda: membalas kekalahan di putaran pertama dan merebut posisi puncak klasemen.
Sejak peluit kick-off dibunyikan, intensitas pertandingan langsung terasa. Kedua tim sama-sama tidak ragu untuk bermain terbuka dan saling jual beli serangan. Deltras Sidoarjo, yang didukung penuh oleh suporternya, tampil lebih agresif di awal babak pertama. Mereka beberapa kali mengancam gawang Persela melalui pergerakan cepat para penyerangnya. Rian Lopes, striker andalan Deltras, menjadi momok pertahanan Persela dengan kecepatan dan insting golnya. Sepakan keras mendatar Rian Lopes pada menit ke-12 hanya melebar tipis di sisi gawang yang dijaga ketat oleh kiper Persela. Tak lama berselang, gelandang serang Bima Tagil juga mencoba peruntungannya dengan tendangan melengkung dari luar kotak penalti, namun bola masih melambung di atas mistar gawang.
Meskipun mendapat tekanan di awal laga, Persela menunjukkan kematangan dalam memanfaatkan peluang. Mereka bermain lebih efektif dan menunggu momen yang tepat untuk melancarkan serangan balik. Strategi ini membuahkan hasil manis pada menit ke-27. Berawal dari tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Deltras, Jonathan Bustos, gelandang kreatif Persela, mengirimkan umpan silang yang akurat dan melengkung ke jantung pertahanan lawan. Daniel Goncalves, bek tengah yang ikut naik membantu serangan, berhasil memenangkan duel udara dan menyundul bola dengan keras ke pojok gawang yang tak mampu dijangkau kiper Deltras. Gol indah ini membawa Persela unggul 1-0 dan sempat membungkam riuhnya Stadion Delta Sidoarjo.
Namun, keunggulan Persela tidak bertahan lama. Deltras Sidoarjo menunjukkan mentalitas yang kuat sebagai tim tuan rumah. Mereka terus menekan dan hanya butuh delapan menit untuk menyamakan kedudukan. Pada menit ke-35, sebuah skema serangan cepat Deltras menciptakan kemelut di dalam kotak penalti Persela. Bola liar hasil blok dari bek Persela jatuh tepat di kaki Rian Lopes. Tanpa pikir panjang, Lopes melepaskan tembakan keras yang gagal diantisipasi kiper Persela, mengubah skor menjadi 1-1. Gol penyama kedudukan ini membakar kembali semangat para pendukung Deltras dan membuat paruh pertama berakhir dengan skor imbang yang adil bagi kedua tim.
Memasuki babak kedua, pertandingan berjalan semakin seru dan penuh drama. Deltras Sidoarjo, yang merasa mendapatkan momentum, langsung tancap gas dan mengambil inisiatif serangan. Mereka berulang kali berhasil menembus pertahanan Persela dan menciptakan peluang emas. Puncaknya, Deltras sempat mencetak dua gol yang sayangnya harus dianulir oleh wasit setelah intervensi VAR.
Gol pertama yang dianulir terjadi pada menit ke-56. Para pemain Deltras dan pendukungnya sudah bersorak merayakan gol, namun wasit memutuskan untuk meninjau ulang insiden tersebut melalui VAR. Setelah beberapa menit peninjauan, wasit mengumumkan bahwa gol tersebut tidak sah karena sebelumnya terjadi posisi offside yang sangat tipis dari salah satu penyerang Deltras yang terlibat dalam proses terjadinya gol. Keputusan ini disambut dengan protes keras dari kubu Deltras, namun VAR telah berbicara dan keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat.
Drama berlanjut pada menit ke-63. Deltras kembali berhasil membobol gawang Persela, dan kali ini perayaan gol lebih meriah karena mereka merasa telah memimpin. Namun, wasit kembali mendapat panggilan dari ruang VAR. Setelah peninjauan yang cukup lama dan intens, VAR mendeteksi adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Deltras terhadap bek Persela sesaat sebelum gol tercipta. Pelanggaran tersebut berupa dorongan keras yang membuat bek Persela kehilangan keseimbangan, sehingga penyerang Deltras dapat dengan mudah mencetak gol. Sekali lagi, gol Deltras dianulir, dan keputusan ini membuat frustrasi di kubu Deltras semakin memuncak. Dua gol yang dianulir dalam rentang waktu kurang dari sepuluh menit tentu saja sangat memukul mental para pemain The Lobster.
Melihat kondisi timnya yang terus tertekan, pelatih karteker Persela, Ragil, melakukan penyegaran di lini serang dan tengah. Pada menit ke-79, ia menarik keluar Muhammad Affani dan Jonathan Bustos, yang staminanya mulai menurun, dan memasukkan dua tenaga baru, Muhammad Sadewa serta Wawan Febrianto. Pergantian pemain ini terbukti menjadi keputusan yang sangat jitu dan langsung memberikan dampak instan bagi Persela.
Hanya dua menit setelah masuk lapangan, Muhammad Sadewa langsung mencatatkan namanya di papan skor. Pada menit ke-81, Sadewa berhasil memanfaatkan kelengahan lini belakang Deltras dan melepaskan tembakan akurat yang kembali membawa Persela unggul 2-1. Gol ini sontak disambut dengan selebrasi heboh dari para pemain dan ofisial Persela. Namun, seperti yang sudah-sudah di laga ini, gol tersebut tak luput dari kontroversi. Kubu Deltras kembali melancarkan protes keras, menuding bahwa terjadi pelanggaran sebelum Sadewa mencetak gol. Protes ini membuat pertandingan sempat terhenti beberapa menit, dengan para pemain Deltras mengepung wasit. Namun, setelah konsultasi dengan tim VAR dan peninjauan singkat, wasit tetap mengesahkan gol Sadewa karena VAR tidak mendeteksi adanya pelanggaran yang jelas dan nyata. Keputusan ini mengakhiri spekulasi dan memastikan Persela kembali memimpin.
Drama di Stadion Delta Sidoarjo belum usai. Di menit-menit akhir pertandingan, Persela harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Hasyim Kipuw diganjar kartu merah pada menit 90+1. Kipuw, yang telah mendapatkan kartu kuning sebelumnya, melakukan pelanggaran keras yang dinilai wasit layak untuk diganjar kartu kuning kedua, sekaligus kartu merah. Unggul jumlah pemain di masa injury time, Deltras semakin gencar melancarkan serangan. Mereka mengerahkan semua pemainnya ke lini depan untuk mencari gol penyama kedudukan. Serangan bertubi-tubi dilancarkan ke pertahanan Persela, namun Laskar Joko Tingkir menunjukkan pertahanan yang solid dan disiplin. Para pemain bertahan Persela berjibaku menghalau setiap ancaman, dengan kiper yang juga tampil gemilang melakukan beberapa penyelamatan penting.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-2 untuk kemenangan Persela tidak berubah. Kemenangan ini terasa sangat manis bagi Persela, tidak hanya karena mereka berhasil meraih poin penuh di kandang lawan, tetapi juga karena mereka berhasil membalas kekalahan 0-1 dari Deltras pada pertemuan putaran pertama di Stadion Surajaya Lamongan.
Usai pertandingan, pelatih karteker Persela, Ragil, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Terima kasih kepada semua pemain, sudah kerja keras, sudah mengikuti instruksi. Alhamdulillah malam ini kita diberi kemenangan," ujar Ragil dengan nada penuh syukur. Ia juga mengapresiasi semangat juang anak asuhnya yang tidak menyerah meski mendapat tekanan hebat, termasuk insiden kartu merah di penghujung laga. "Ini adalah hasil dari kerja keras tim, semangat pantang menyerah, dan kepercayaan diri yang tinggi," tambahnya.
Tambahan tiga poin dari laga tandang yang sulit ini membawa Persela Lamongan untuk sementara waktu bertengger di puncak klasemen Grup 2 Championship 2025/2026. Persela kini mengoleksi 20 poin, jumlah yang sama dengan PSS Sleman. Namun, Persela berhak atas posisi puncak berkat keunggulan head to head atas PSS. Sementara itu, Deltras Sidoarjo harus rela tertahan di urutan keempat dengan koleksi 17 poin. Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi ambisi Deltras untuk bersaing di papan atas, apalagi dengan dua gol yang dianulir. Mereka kini harus bekerja lebih keras di sisa laga untuk bisa mengejar ketertinggalan poin dan mengamankan posisi di babak playoff. Kemenangan ini sekaligus menegaskan bahwa Persela Lamongan adalah salah satu kandidat kuat untuk promosi ke Liga 1 musim depan.
rakyatindependen.id
