Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia bulu tangkis Indonesia, khususnya bagi para penggemar tunggal putri andalan, Gregoria Mariska Tunjung. PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) mengumumkan bahwa Gregoria terpaksa menarik diri dari dua turnamen penting yang akan datang, yaitu China Masters 2025 dan Korea Open 2025. Keputusan pahit ini diambil bukan tanpa alasan, melainkan karena masalah kesehatan yang kembali menghantui Gregoria, yaitu vertigo.
Vertigo memang menjadi momok yang cukup sering mengganggu performa atlet, termasuk Gregoria. Kondisi ini dapat menyebabkan pusing berputar, kehilangan keseimbangan, mual, dan bahkan muntah. Tentu saja, gejala-gejala ini sangat mengganggu dan dapat menghambat kemampuan atlet untuk tampil maksimal di lapangan.
Menurut keterangan dari Kabid Binpres Pelatnas, Eng Hian, Gregoria mengeluhkan vertigonya kambuh saat tiba di China pada hari Minggu, 14 September 2025. Tim medis dan pelatih telah berupaya untuk membantu Gregoria mengatasi masalah ini, namun kondisinya belum stabil hingga saat ini. Setelah berdiskusi dengan pelatih Imam Tohari, akhirnya diputuskan untuk menarik Gregoria dari kedua turnamen tersebut.
Keputusan ini tentu saja sangat disayangkan, mengingat China Masters dan Korea Open merupakan turnamen penting dalam kalender BWF (Badminton World Federation). Kedua turnamen ini menawarkan poin ranking yang signifikan dan menjadi ajang untuk menguji kemampuan para pemain terbaik dunia. Gregoria sendiri tentu sangat ingin tampil di kedua turnamen ini dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Namun, kesehatan tetap menjadi prioritas utama. PBSI tidak ingin memaksakan Gregoria untuk bermain dalam kondisi yang tidak optimal. Dikhawatirkan, jika Gregoria tetap bermain dengan kondisi vertigo, hal itu justru dapat memperburuk kondisinya dan berdampak negatif pada performanya dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, PBSI memutuskan untuk memulangkan Gregoria ke Indonesia agar dapat fokus pada pemulihan kesehatannya. Tim medis akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti vertigonya kambuh dan memberikan penanganan yang tepat. PBSI berharap Gregoria dapat segera pulih dan kembali berlatih seperti sedia kala.
"Kami akan menunggu Gregoria sembuh total dan tidak akan memaksakan dia untuk cepat kembali ke lapangan. Semoga pemeriksaan dan pemulihannya berjalan lancar," ujar Eng Hian.
Absennya Gregoria di China Masters dan Korea Open tentu akan berdampak pada peta persaingan di sektor tunggal putri. Gregoria merupakan salah satu pemain top dunia yang selalu menjadi ancaman bagi para lawannya. Dengan absennya Gregoria, para pemain lain akan memiliki peluang lebih besar untuk meraih gelar juara.
Namun, yang lebih penting adalah kesehatan Gregoria. Para penggemar bulu tangkis Indonesia tentu berharap Gregoria dapat segera pulih dan kembali beraksi di lapangan. Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia akan menjadi motivasi bagi Gregoria untuk bangkit dan kembali meraih prestasi.
Selain itu, absennya Gregoria juga memberikan kesempatan bagi pemain tunggal putri Indonesia lainnya untuk menunjukkan kemampuan mereka. PBSI memiliki beberapa pemain muda potensial yang siap untuk menggantikan peran Gregoria sementara waktu. Para pemain muda ini harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan diri dan meningkatkan ranking mereka.
PBSI juga harus terus memberikan dukungan dan pembinaan kepada para pemain tunggal putri Indonesia. Dengan adanya dukungan yang optimal, diharapkan para pemain tunggal putri Indonesia dapat terus berkembang dan meraih prestasi yang membanggakan.
Kasus yang dialami Gregoria ini juga menjadi pengingat bagi seluruh atlet untuk selalu menjaga kesehatan mereka. Kesehatan merupakan aset yang sangat berharga bagi seorang atlet. Jika kesehatan terganggu, maka performa atlet juga akan terpengaruh.
Oleh karena itu, para atlet harus selalu menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika ada masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan dokter agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Selain itu, peran pelatih dan tim medis juga sangat penting dalam menjaga kesehatan atlet. Pelatih harus memahami kondisi fisik dan mental atlet dan memberikan program latihan yang sesuai. Tim medis harus selalu siap memberikan pertolongan jika atlet mengalami masalah kesehatan.
Dalam kasus Gregoria, peran tim medis sangat krusial dalam membantu memulihkan kondisinya. Tim medis harus melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti vertigonya kambuh dan memberikan penanganan yang tepat.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman juga sangat penting bagi Gregoria. Dukungan moral dari orang-orang terdekat akan membantu Gregoria untuk tetap semangat dan optimis dalam menghadapi masalah kesehatan yang dialaminya.
Para penggemar bulu tangkis Indonesia juga diharapkan dapat memberikan dukungan positif kepada Gregoria. Dukungan dari para penggemar akan menjadi motivasi bagi Gregoria untuk segera pulih dan kembali beraksi di lapangan.
Kita semua berharap Gregoria Mariska Tunjung dapat segera pulih dari vertigonya dan kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah bulu tangkis internasional. Semangat terus, Gregoria! Kami semua mendukungmu!
Sebagai tambahan informasi, vertigo adalah sensasi pusing berputar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah pada telinga bagian dalam, gangguan saraf, atau bahkan stres. Vertigo dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi.
Pengobatan vertigo tergantung pada penyebabnya. Beberapa pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi vertigo antara lain obat-obatan, terapi fisik, dan perubahan gaya hidup.
Dalam kasus Gregoria, tim medis akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti vertigonya kambuh dan memberikan penanganan yang tepat. Diharapkan, dengan penanganan yang tepat, Gregoria dapat segera pulih dan kembali beraksi di lapangan.
Selain itu, Gregoria juga harus menjaga pola makan dan istirahat yang cukup untuk membantu memulihkan kondisinya. Stres juga dapat memicu vertigo, sehingga Gregoria harus menghindari stres dan melakukan relaksasi secara rutin.
Kita semua berharap Gregoria dapat segera pulih dan kembali menjadi andalan Indonesia di sektor tunggal putri. Semangat terus, Gregoria! Kami semua mendukungmu!